Indonesia adalah negara yang kaya akan hasil bumi dan luas wilayah Indonesia membuat masing-masing daerahnya memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga membuat setiap daerah memiliki keunggulan sumber daya alamnya masing-masing.
Perbedaan sumber daya alam pada masing-masing daerah menjadikan tak semua kebutuhan terpenuhi pada daerah tersebut. Hal ini mendorong adanya perdagangan antar daerah.
Perdagangan antar daerah adalah perdagangan yang dilakukan antara 1 provinsi dan provinsi lain, atau di dalam satu provinsi beda daerah. Tujuanya adalah untuk memenuhi kebutuhan daerah tersebut dan daerah yang lain mendapatkan keuntungan.
Faktor pendorong perdagangan antar daerah antara lain karena perbedaan faktor produksi yang dimiliki suatu daerah dengan daerah yang lain dan perbedaan tingkat harga antar daerah.
Contoh perdagangan antar daerah antara lain:
- Batik pekalongan, batik pekalongan banyak juga dijual di toko-toko batik di Jawa Timur, Jakarta hingga Bali. Batik pekalongan memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh batik daerah lain.
- Perdagangan kelapa sawit dari Sumatera Utara ke Aceh. Sumut adalah provinsi yang menghasilkan kelapa sawit yang tidak dimiliki oleh SDA di Aceh.
- Perdagangan bawang merah dari Brebes Jateng ke daerah Jatim, meskipun Jatim memiliki hasil bawang merah, namun karena brebes memiliki kualitas bawang merah di atas rata-rata maka Jatim juga melakukan pembelian dari Brebes untuk memenuhi permintaan.
- Kerajinan anyaman dari eceng gondok dari Jogjakarta. Banyak dijumpai di toko sovenir atau toko perabotan di wilayah lain seperti di Surabaya, Semarang hingga Jakarta. Karena Jogjakarta menjadi tempat pengrajin sekaligus budidaya eceng gondok.