Setiap negara pasti memiliki pendapatan nasional. Pendapatan nasional tersebut dapat menunjukkan tingkat kesejahteraan serta kemakmuran negara dan masyarakat di negaranya. Apabila pendapatan nasional tinggi, maka negara tersebut sudah makmur dan sejahtera, begitu pula sebaliknya.
Pendapatan nasional ini terdiri atas berbagai faktor dan dapat dihitung dengan tiga pendekatan berbeda, yakni pendekatan produksi, pendekatan pendapatan, dan pendekatan pengeluaran. Berikut adalah 7 contoh soal terkait pendapatan nasional.
Soal:
Keseluruhan penerimaan negara selama satu periode/satu tahun penuh atau pendapatan yang diterima oleh masyarakat maupun pemilik faktor produksi dalam suatu negara pada periode tertentu merupakan definisi dari istilah ….
A. Pendapatan perseorangan
B. Pendapatan nasional
C. Pengeluaran nasional
D. Pendapatan tidak kena pajak
E. Pendapatan setelah kena pajak
Jawaban: B. Pendapatan nasional
Pembahasan:
Pendapatan nasional dapat diartikan sebagai total penerimaan negara selama satu periode (satu tahun) atau sama dengan pendapatan yang diterima oleh masyarakat/pemilik faktor produksi di suatu negara dalam periode tertentu. Pendapatan nasional ini terdiri atas beberapa komponen, yaitu Produk Nasional Bruto, Produk Domestik Bruto, Produk Nasional Neto, Pendapatan Nasional Neto, Pendapatan Perseorangan, dan Pendapatan Bebas.
Soal:
Berdasarkan beberapa pilihan berikut, manakah yang merupakan komponen perhitungan pendapatan nasional apabila menggunakan pendekatan pendapatan?
A. Rumah tangga, perusahaan, dan konsumen
B. Kota, kabupaten, dan provinsi
C. Produksi, konsumsi, dan distribusi
D. Upah, sewa, bunga, dan laba
E. Pertambangan, peternakan, dan pertanian
Jawaban: D. Upah, sewa, bunga, dan laba
Pembahasan:
Untuk menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan, perhitungannya dilakukan dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi, yakni upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal, serta laba yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa yang diproduksi di suatu negara dalam kurun waktu satu tahun.
Soal:
Diketahui negara B pada tahun 2017 memiliki besaran GNP yakni 300 triliun rupiah. Sedangkan pada tahun 2016 besaran GNP negara tersebut adalah 280 triliun rupiah. Berapakah besaran pertumbuhan ekonomi yang dialami negara B?
A. 7,14%
B. 6,66%
C. 100%
D. 107,14%
E. 106,66%
Jawaban: A. 7,14%
Pembahasan:
Untuk menghitung besarnya pertumbuhan ekonomi, rumusnya adalah (GNP tahun ini – GNP tahun sebelumnya)/(GNP tahun sebelumnya) x 100%
Berdasarkan data di atas, rumus perhitungannya menjadi
= (300-280)/280 x 100%
= 20/280 x 100%
= 0,0714 x 100%
= 7,14%
Soal:
Terdapat data mengenai perekonomian suatu negara sebagai berikut:
Pengeluaran konsumsi : Rp20.000.000.000,00
Sewa tanah : Rp10.000.000.000,00
Pengeluaran pengusaha : Rp14.000.000.000,00
Ekspor : Rp16.000.000.000,00
Impor : Rp6.000.000.000,00
Keuntungan : Rp10.000.000.000,00
Besarnya pendapatan nasional jika dihitung dengan pendekatan pengeluaran yang tepat, yaitu ….
A. Rp86.000.000.000,00
B. Rp80.000.000.000,00
C. Rp74.000.000.000,00
D. Rp66.000.000.000,00
E. Rp54.000.000.000,00
Jawaban: E. Rp54.000.000.000,00
Pembahasan
Rumus dari pendapatan nasional apabila perhitungannya menggunakan pendekatan pengeluaran adalah Y = C + I + G + (X – M)
Keterangan:
Y = Pendapatan nasional
C = Pengeluaran konsumsi
I = Investasi
G = Pengeluaran pemerintah
X = Ekspor
M = Impor
Berdasarkan rumus dan data di atas, maka
Y = 20.000.000.000,00 + 10.000.000.000,00 + 14.000.000.000,00 + (16.000.000.000,00 – 6.000.000.000,00)
Y = 44.000.000.000,00 + 10.000.000.000,00
Y = 54.000.000.000,00
Jadi, pendapatan nasional negara tersebut adalah Rp54.000.000.000,00.
Soal:
Diketahui data keuangan suatu negara sebagai berikut (dalam milyar rupiah):
Sewa tanah : 30
Bunga modal : 40
Upah/gaji : 250
Laba usaha : 50
Berdasarkan data tersebut, manakah besaran pendapatan nasional yang tepat apabila dihitung dengan metode pendekatan pendapatan?
A. 170
B. 330
C. 370
D. 200
E. 389
Jawaban: C. 370
Rumus pendapatan nasional apabila dihitung dengan metode pendapatan, yaitu:
Y = r + w + i + p
Keterangan:
Y = Pendapatan nasional
r = sewa tanah
w = upah/gaji
i = bunga modal
p = profit/laba usaha
Dengan demikian, berdasarkan data di atas dapat dihitung
Y = 30 + 250 + 40 + 50
Y = 370
Jadi, pendapatan nasional negara tersebut apabila dihitung dengan pendekatan pendapatan adalah sebesar 370 milyar rupiah.
Soal:
Diketahui Gross National Product (GNP) suatu negara adalah Rp20.800.000.000,00; dan pajak tidak langsung sebesar Rp50.000.000.000,00. Nilai Pendapatan Nasional Neto atau Net National Income (NNI) negara tersebut adalah ….
A. Rp20.740.000.000,00
B. Rp20.650.000.000,00
C. Rp20.050.000.000,00
D. Rp850.000.000,00
E. Rp110.000.000,00
Jawaban: C. Rp20.050.000.000,00
Pembahasan:
NNI diukur menggunakan rumus sebagai berikut:
NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung
Sementara NNP didapatkan dari GNP – Penyusutan
Sehingga,
NNI = 20.800.000.000,00 – 700.000.000,00 – 50.000.000,00
NNI = 20.050.000.000,00
Jadi, Net National Income (NNI) negara tersebut adalah Rp20.050.000.000,00.
Soal:
Berdasarkan beberapa pernyataan di bawah ini, manakah yang BUKAN merupakan salah satu manfaat dari perhitungan pendapatan nasional di suatu negara ….
A. Mengidentifikasi masalah perkembangan ekonomi nasional dan merancang program yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
B. Menjadi pembanding antara jumlah pendapatan di suatu negara dengan jumlah pertambahan penduduk di negara lain.
C. Memberikan informasi untuk pemerintah terkait penilaian efektivita kebijakan yang diambil, khususnya yang berhubungan dengan perekonomian.
D. Untuk mengetahui struktur perekonomian di suatu negara.
E. Untuk mengetahui perbandingan perekonomian antardaerah.
Jawaban: B. Menjadi pembanding antara jumlah pendapatan di suatu negara dengan jumlah pertambahan penduduk di negara lain.
Penjelasan:
Manfaat perhitungan pendapatan nasional di suatu negara, di antaranya sebagai berikut:
Demikianlah 7 contoh soal pendapatan nasional beserta jawaban dan pembahasannya. Kesimpulannya, pendapatan nasional menjadi hal yang penting diketahui oleh setiap negara. Oleh sebab itu, diperlukan proses perhitungan yang tepat menggunakan berbagai pendekatan sesuai dengan data yang dimiliki.