Dalam kegiatan ekonomi, terdapat berbagai tindakan-tindakan ekonomi yang perlu kita lakukan. Pilihan dalam tindakan ekonomi, mengharuskan kita memilih kebutuhan mana yang harus didahulukan dan kebutuhan mana yang dapat ditunda terlebih dahulu. Seseorang dikatakan melakukan tindakan ekonomi, apabila berhasil memutuskan tindakan mana yang sebaiknya dipilih dan bagaimana kaitannya antara sesuatu yang harus dikorbankan dari pilihan tersebut dengan hasil yang akan didapatkan.
Untuk itu, dalam tindakan ekonomi, dikenal istilah tindakan ekonomi rasional dan tindakan ekonomi irasional.
Tindakan ekonomi rasional merupakan kegiatan atau tindakan ekonomi dengan menggunakan akal sehat sebagai dasar pertimbangan. Untuk itu, seringkali hasil dari tindakan ekonomi rasional mampu memberikan kepuasan dan keuntungan maksimal.
Sendangkan, tindakan ekonomi irasional merupakan kegiatan atau tindakan ekonomi yang dilakukan tanpa akal sehat. Biasanya dalam tindakan ekonomi irasional ini, seseorang tidak mempertimbangkan biaya, waktu, tenaga, dan faktor-faktor lainnya.
Untuk lebih memahami apa itu tindakan ekonomi rasional dan tindakan ekonomi irasional, berikut contoh dari masing-masing tindakan ekonomi tersebut.
Contoh Tindakan Ekonomi Rasional
1. Membeli Produk Sesuai dengan Kebutuhan
Misalnya, disediakan 2 produk tas, dengan produk pertama merupakan tas ransel bisa digunakan untuk sekolah, kapasitanya besar, kuat dengan harga Rp. 300.000. Untuk produk kedua merupakan tas sling bag, namun tas ini memiliki bentuk yang lucu dengan warna menarik dan keluaran terbaru, harganya Rp.300.000. Sebagai pelajar tentunya kamu lebih mengutamakan membeli produk pertama, karena tas ransel tersebut sesuai dengan kebutuhan kamu saat ini sebagai pelajar.
2. Membeli Pakaian di Thrift Kemudian Menjualnya Kembali
Biasanya benda-benda yang dijual pada thrift memiliki harga yang murah, begitu pula dengan pakaian. Bahkan apabila berbelanja dalam jumlah banyak dithrif, memungkinkan untuk mendapatkan diskon.
Walaupun begitu pakaian-pakaian yang dijual dithrif umumnya masih bagus dan layak pakai, beberapa bahkan terdapat brand-brand ternama yang dijual pada thrift. Kalian bisa memanfaatkan peluang ini dengan belanja melalui thrif, kemudian menjualnya kembali, sehingga mendapatkan keuntungan.
3. Melakukan Investasi Sesuai dengan Kemampuan
Banyak orang yang berlomba-lomba untuk melakukan investasi dari dini. Apalagi saat ini banyak instrument investasi dan investasi juga tergolong mudah dilakukan. Namun perlu diperhatikan bahwa dalam berinvestasi sebaiknya sesuai dengan dana yang dimiliki. Jangan berinvestasi menggunakan dana panas atau uang pinjaman, karena resikonya besar.
4. Menciptakan Inovasi Donat Rasa Baru yang Belum Pernah Dijual
Salah-satu bentuk tindakan rasional adalah dengan berinovasi sesuatu yang baru guna menciptakan peluang pasar. Contoh sederhananya adalah membuat varian donat rasa baru, yang sebelumnya belum pernah dijual di daerahmu, untuk kamu produksi dan jual. Dengan begitu kalian bisa menarik minat pembeli dan memperoleh keuntungan yang sepadan.
5. Menggunakan dan Memilih Asuransi yang Tepat
Mendaftarkan diri pada asuransi juga merupakan tindakan ekonomi rasional, karena apabila terjadi sesuatu yang tidak kita perkirakan secara tiba-tiba, untuk menutup biaya kerugian kita bisa dilakukan dengan asuransi. Namun, perlu diketahui bahwa saat ini banyak sekali perusahaan asuransi, untuk itu kita perlu selektif memilih perusahaan asuransi yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kita.
Contoh Tindakan Ekonomi Irasional
1. Membeli Barang Karena Sedang Trend
Tidak sedikit generasi milenial yang beranggapan bahwa membeli barang yang sedang trend adalah suatu kewajiban. Apabila tidak memiliki atau ketinggalan trend sering dianggap tidak gaul. Untuk itu tidak jarang pula banyak konsumen yang membeli barang karena sedang trend, padahal sebenarnya barang tersebut belum tentu sesuai dengan kebutuhan kita.
2. Mengoleksi Produk Hanya untuk Pamer
Budaya mengoleksi barang sudah ada sejak zaman dahulu. Untuk beberapa barang, misalnya barang antik memang benar bahwa apabila dikoleksi kemudian nantinya dijual kembali bisa mendatangkan keuntungan.
Namun apabila mengoleksi suatu barang, tanpa tujuan yang jelas hanya untuk dipajang dan dipamerkan, maka termasuk tindakan ekonomi irasional.
3. Membeli Barang Karena Merk
Banyak barang yang memiliki fungsi sama namun tiap merek sering memberikan harga yang berbeda. Padahal perbedaan dari segi spesifikasi dan kualitas tidak terlalu jauh. Apabila kualitas yang dihadirkan tidak jauh berbeda, namun konsumen membeli produk dengan harga yang lebih mahal karena merk lebih populer, hanya untuk kebutuhan gengsi. Maka ini merupakan tindakan ekonomi irasional.
4. Tidak Menciptakan Inovasi Baru pada Produk yang Dipasarkan
Pada masa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat ini, inovasi perlu untuk terus dihadirkan. Apabila perusahaan hanya stuck pada satu produk dan tidak melakukan pengembangan produk. Maka, lama kelamaan produk tersebut bisa tergeser dan kehilangan konsumen. Sehingga perusahaan tersebut bisa mengalami kebangkrutan.
Tindakan ini termasuk dalam tindakan ekonomi irasional, karena perusahaan tersebut hanya menjual satu produk tertentu tanpa melakukan pengembangan-pengembangan guna eksistensi produk.
5. Melakukan Investasi Secara Ceroboh
Melakukan investasi memang marak dilakukan saat ini. Apabila melakukan investasi tanpa melakukan analisis terlebih dahulu, dan investasi tersebut dilakukan hanya karena gengsi dan ikut-ikutan saja, maka termasuk dalam tindakan ekonomi irasional. Apalagi bila melakukan investasi menggunakan uang yang seharusnya untuk kebutuhan sehari-hari. Hal ini karena dalam melakukan investasi yang dapat mendatangkan keuntungan bagi kita perlu pemahaman dan tidak asal-asalan atau ceroboh.