Tumbuhan memiliki dua cara berkembang biak yakni vegetatif alami dan buatan. Cara berkembang biak vegetatif merupakan cara berkembang biak tumbuhan tanpa adanya bantuan manusia. Dalam hal ini, tumbuhan akan berkembang biak secara alami atau dengan sendirinya.
Sementara itu, cara berkembang biak buatan adalah cara berkembang biak dengan bantuan manusia. Cara berkembang vegetatif, tidak membutuhkan berbagai cara untuk memunculkan tunas baru. Cara berkembang biak vegetatif ini memanfaatkan bagian tumbuhan seperti akar, tunas dan lainnya.
Oleh karena itu, cara berkembang biak vegetatif memiliki berbagai jenis tergantung dengan bagian yang digunakan sebagai media tumbuh. Cara berkembang biak vegetatif ini dipengaruhi oleh suhu dan temperatur di sekitar tumbuhan.
Temperatur yang kurang baik akan membuat tumbuhan sulit untuk berkembang. Sebaiknya suhu di sekitar tempat tinggal tumbuhan mencapai 22 hingga 33 derajat Celcius. Selain suhu dan temperatur, kelembapan udara juga berpengaruh dalam perkembangbiakan vegetatif.
Semakin lembab tempat tersebut, maka akan semakin baik perkembangan tumbuhan. Hal ini dikarenakan dapat mengurangi terjadinya penguapan. Sering terjadinya penguapan akan berakibat pada kecepatan pembentukan sel.
Sinar matahari memiliki pengaruh yang kuat terhadap perkembangbiakan tumbuhan vegetatif. Tanaman yang kurang mendapatkan sinar matahari, akan lebih pucat dari pada tanaman lainnya. Berikut ini contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan cara vegetatif alami.
Jahe adalah tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan dengan cara akar tinggal atau rhizoma. Rhizoma adalah batang yang berada di dalam tanah kemudian tumbuh secara mendatar. Ciri dari perkembangbiakan ini adalah terdapat buku-buku pada setiap ruasnya.
Nantinya buku-buku ini akan menjadi tunas bagi pertumbuhan tanaman baru. Tanaman jahe mempunyai batang yang tumbuh mendatar dan berada di bawah tanah. Di mana batang ini memiliki buku-buku jari. Dari masing-masing ruas ini akan tumbuh tunas serta akar.
Tunas dan akar ini akan mendapatkan nutrisi dari tanaman induk jahe. Tunas dan akar jahe ini nantinya akan menjadi tanaman jahe baru. Kemudian tanaman jahe baru ini akan dipotong bagian rhizomanya sehingga terlepas dari tumbuhan induk.
Rhizoma pada tumbuhan jahe selain berfungsi untuk alat tumbuh juga untuk cadangan makanan sehingga bagian batang akan terlihat tebal. Pada stolon memiliki batang yang cukup tipis sehingga cadangan makanan yang tersimpan pun jauh lebih sedikit.
Rhizoma jahe memiliki kecepatan penyebaran yang lebih lambat dan wilayah yang cukup sempit. Hal ini berbeda dengan stolon pegagan yang memiliki kecepatan penyebaran yang cepat dengan wilayah yang luas. Pada rhizoma jahe mempunyai ruas batang yang jauh lebih pendek dibandingkan pegagan stolon.
Sama halnya seperti jahe, lengkuas berkembang biak dengan cara akar tinggal. Cara berkembang biak akar tinggal ini merupakan bagian dari cara berkembang biak tumbuhan secara vegetatif. Lengkuas akan tumbuh melalui buku-buku dengan sendirinya tanpa menggunakan bantuan manusia.
Buku-buku pada setiap ruas tumbuhan menjadi cikal bakal tunas baru. Pada lengkuas dipenuhi dengan pelepah daun yang berjenis semu. Batang lengkuas muda akan keluar dari pangkal batang tua. Untuk bisa tumbuh tunas, maka tanaman lengkuas harus disemai yang berasal dari tanaman induk yang berusia tua.
Untuk menanam tanaman lengkuas sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu dari adanya hama. Akar tinggal pada lengkuas akan terus berkembang di dalam tanah menjadi tanaman lengkuas baru. Meskipun akar tinggal terputus dari tanaman induknya, tunas serta akar baru akan tetap terbentuk menjadi tanaman baru.
Akar tinggal yang berada di dalam tanah juga berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Nutrisi yang berada di akar ini akan menopang tanaman lengkuas untuk tetap hidup di lingkungan yang tidak memungkinkan.
Paku merupakan tanaman yang berkembang biak dengan spora. Umumnya spora akan dibentuk kemudian disimpan di dalam sporangium. Tumbuhan paku tidak seperti tumbuhan lainnya yang memiliki bunga.
Namun, tumbuhan ini memiliki spora untuk berkembang biak. Spora pohon paku yang telah masak ini akan jatuh. Jatuhnya spora tempat yang cocok untuk tumbuhan paku maka akan menjadi media tumbuhnya protalium.
Protalium ini akan membentuk dua alat kelamin yakni anteridium dan arkegonium. Anteridium ini nantinya akan menghasilkan spermatozoid sedangkan arkegonium akan memproduksi ovum. Keduanya ini nantinya akan memproduksi gamet sehingga dinamakan dengan gametofit.
Saat terjadi adanya fertilisasi, maka zigot akan tumbuh menjadi embrio yang nantinya bakal menjadi tumbuhan paku baru. Setelah dewasa, tumbuhan paku ini akan menghasilkan spora karena memilki sporofil.
Lumut dapat berkembang biak dengan cara vegetatif atau alami. Di mana alat berkembang biak lumut adalah spora. Tumbuhan lumut ini akan berkembang biak dengan cara membelah meiosis sel pada induk spora. Spora ini selanjutnya akan berkembang menjadi gametofit.
Spora yang dihasilkan oleh sporofit adalah spora haploid. Spora ini nantinya akan tumbuh menjadi protonema dan berkembang kembali menjadi gametofit haploid. Perkembangbiakan lumut secara vegetatif dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti membentuk stolon.
Dengan membentuk tunas pada bagian ujung batang sehingga tumbuh tunas akan lepas kemudian berkembang menjadi lumut baru.
Pohon pisang adalah salah satu tanaman yang berkembang biak melalui tunas. Pada pangkal tanaman induk terdapat tunas. Tunas ini akan muncul dalam jumlah yang cukup banyak. Tunas kemudian tumbuh di dekat tumbuhan induknya.
Ketika pohon pisang matang, maka batang tanaman akan mati. Namun, bagian rimpang masih berkembang dan membentuk tunas baru. Tunas ini terbentuk karena tumbuhnya akar adventif pada pohon pisang.
Selama tanaman pisang ini tumbuh, maka tunas akan terus terbentuk. Hingga berusia dewasa tunas akan tumbuh di dekat induknya. Baru setelah dewasa, tunas dapat memisahkan diri dari induknya. Tunas pisang yang tumbuh pada tumbuhan induk, biasanya akan dijadikan bibit tanaman.
Tunas ini akan dipisahkan dari induknya kemudian ditanamkan kembali di media tumbuh sehingga menjadi tanaman baru. Maka dari itu, cara berkembang biak pohon bisa bisa dilakukan dengan tunas.
Cara berkembang biak tanaman pohon pisan melalui tunas ini dapat menghasilkan pohon pisang yang sejenis dengan induknya. Hal inilah yang dapat membuat para petani dapat mengembangkan pohon pisang yang berkualitas.
Setelah berkembang biak melalui tunas maka pohon pisang akan berbuah. Pohon pisang ini akan berkembang dengan adanya daun dan bunga yang baru. Pohon pisang ini kemudian akan membentuk rimpang serta anakan yang baru.
Bawang merah termasuk tanaman yang berkembang biak dengan cara umbi lapis. Umbi lapis termasuk cara berkembang biak vegetatif alami. Ciri umbi lapis adalah terdapat umbi yang berlapis-lapis dan di bagian tengahnya terdapat tunas.
Umbi lapis ini merupakan lapisan yang berdaging dan dapat dijadikan sebagai tempat penyimpanan makanan. Pelepah daun dari bawah ini akan mengalami pembengkakan kemudian membentuk umbi di bagian bawah tanah.
Pelepah daun ini memiliki struktur yang rapat. Oleh karena itu, umbi memiliki struktur yang berlapis-lapis sehingga dinamakan dengan umbi lapis. Pembengkakan pada umbi ini terjadi karena bagian daun yang berdaging ini menjadi tempat untuk menyimpan cadangan makanan.
Umbi lapis dapat mengembangkan anaknya di bagian luar tubuhnya. Kemudian anak umbi ini akan memiliki tunas dan berkembang akar serta pucuknya. Nantinya tunas baru ini akan mendapatkan energi dari cadangan makanan yang disimpan di bagian umbi lapis.
Tunas umbi yang baru akan berkembang dan membentuk batang sehingga menjadi tanaman bawah merah yang baru. Tumbuhan bawang merah yang baru ini tumbuh di dekat tumbuhan induknya. Hal ini dapat dilihat bahwa bagian tumbuhan bawang merah ini akan berkumpul seperti rumpun.
Kentang melakukan perkembangbiakan dengan cara umbi batang. Umbi batang termasuk cara berkembang biak jenis umbi. Di mana ciri umbi batang adalah pada bagian batang terdapat bagian yang menggelembung dan berada di dalam tanah.
Biasanya bagian menggelembung ini dijadikan sebagai cadangan makanan. Tunas pada umbi batang terdapat di permukaannya. Di mana terdapat sebuah lekukan tunas tempat tanaman baru tumbuh sehingga dinamakan dengan mata tunas.
Bagian Umbi kentang memiliki ukuran yang cukup besar dan tebal karena menyimpan cadangan makanan. Cadangan makanan ini diperuntukkan bagi tanaman kentang yang berada di atas daun. Umbi batang ini termasuk alat perkembangbiakan tanaman karena dapat menghasilkan tunas serta akar. Jika bagian umbi batang ditanam, maka bagian yang menjadi calon tunas ini akan tumbuh menjadi tunas baru.
Umbi pada tanaman kentang berasal dari bagian batang yang dinamakan dengan stolon. Itulah mengapa jenis umbi ini dinamakan dengan umbi batang. Ketika tanaman kentang masak, maka batang akan menandakan tanda kematian.
Kemudian di bagian bawah tanah menunjukkan pembentukan umbi. Bagian batang bawah tanaman akan terbentuk menjadi umbi. Nantinya umbi bisa ditanam kembali untuk menghasilkan tanaman kentang.