Daftar isi
Tentunya menjadi hal yang biasa, ketika kita berbelanja, produk yang kita beli berakhir dengan jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan jumlah produk yang sebelumnya telah kita rencanakan. Hal tersebut bisa dibilang terjadi secara tiba tiba, entah itu dipengaruhi oleh keinginan pribadi yang spontan saja tertarik pada suatu produk yang diluar rencana, atau terjadi karena terpengaruhi oleh penawaran yang diajukan oleh staff perusahaan yang sedang berjaga.
Hal ini menjadi sebuah hal yang tidak bisa dipungkiri tentunya, tak jarang dikasir staff akan menawarkan produk lainnya sebagai tambahan untuk produk yang telah kita beli. Namun, tentunya hal tersebut terserah dengan keputusan dan keinginan kita tentunya.
Hal ini merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh perusahaan untuk bisa meningkatkan angka penjualannya. Hal seperti itu biasanya disebut dengan istilah cross selling. Bisa dibilang strategi penawaran yang dilakukan oleh staff kepada konsumen ini merupakan strategi yang efektif, karena berhasil meningkatkan jumlah pendapatan perusahaan akan produk tersebut.
Tidak hanya itu, cross selling ini bisa juga ada karena dipengaruhi oleh adanya diskon pembelian produk produk tertentu pula. Lalu apa sih sebenarnya cross selling itu? Berikut merupakan pemaparan mengenai cross selling yang perlu diketahui.
Secara umum, cross selling merupakan salah satu strategi penjualan produk yang digunakan oleh perusahaan. Seringkali digunakan oleh perusahaan yang berbasis makanan, namun tidak menutup kemungkinan untuk jenis produk lainnya pun menggunakan strategi penjualan produk yang serupa.
Strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan dari perusahaan dan mendorong adanya peningkatan dari penjualan produk lainnya juga disamping dengan produk utama yang disajikan. Strategi penjualan dengan menggunakan system cross selling ini mendorong pelanggan dan konsumen untuk membeli lebih banyak produk dari perusahaan atau market terkait, yang mana bisa saja penambahan dari pembelian produk tersebut berasal dari produk produk penunjang, pelengkap atau bahkan produk utama sejenis.
Untuk bisa mengetahui berbagai jenis produk yang ada, karyawan akan membantu untuk lebih menjelaskannya dan memberikan penawaran terkait dengan hal tersebut. Dan konsumen yang memandangnya sebagai sebuah hal yang menarik dan bisa dibilang menekan harga dari pembelian utama, tentunya akan dengan mudah saja tergoda.
Berikut merupakan alasan ataupun tujuan yang mendasari strategi marketing cross selling ini menjadi sebuah strategi yang dirasa cocok dan penting untuk bisa diterapkan dalam sebuah bisnis.
Berikut merupakan strategi penerapan dari cross selling yang perlu diketahui.
Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan dari cross selling yang perlu diketahui.
Kelebihan Cross Selling
Adapun kelebihan dari strategi pemasaran cross selling yang membuat banyak perusahaan atau tempat bisnis menerapkannya untuk meningkatkan penjualan.
Kekurangan Cross Selling
Berikut merupakan kekurangan dari penerapan cross selling yang perlu dipertimbangkan.
Berikut merupakan contoh dan penerapan cross selling yang perlu diketahui.
Istilah cross selling sendiri seringkali dikaitkan dengan strategi pemasaran lainnya seperti up selling. Kedua strategi tersebut tentunya akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan jika memang bisa direalisasikan dengan baik dan sesuai dengan strategi yang ada. Karena memang tujuan dari cross selling dan up selling sendiri tidak lain dan tidak bukan adalah untuk meningkatkan pendapatan dari perusahaan dan meningkatkan jumlah keterjualan produk tentunya.
Namun lebih detailnya, cross selling dilakukan dengan menawarkan produk yang cenderung relevan dengan produk yang ingin dan sudah dibeli oleh pelanggan. Sedangkan up selling sendiri lebih diterapkan dengan menyakinkan pelanggan untuk membeli suatu produk yang berbeda dengan apa yang dibeli oleh pelanggan, dan tentunya membandingkan produk yang ditawarkan dengan produk yang sedang dicari oleh pelanggan. Entah itu sebagai barang pengganti produk yang tidak tersedia atau lainnya.