Cyanobacteria: Ciri – Klasifikasi dan Reproduksinya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ganggang biru atau dikenal dengan Cyanobacteria adalah termasuk bakteri yang berfotosintesis dan sebagian memiliki tubuh yang berbentuk benang seperti ganggang. Cyanobacteria ini sering kita jumpai di beberapa tempat seperti danau, sungai, laut rawa, batu, ataupun tanah.

Namun perlu kamu ketahui, Cyanobacteria bukan anggota ganggang karena bersifat prokariotik, sedangkan setiap jenis ganggang memiliki sel eukariotik. Bisa dikatakan jika Cyanobacteria merupakan salah satu anggota dari Eubacteria. Untuk lebih jelasnya simak pembahasan berikut ini mengenai Cyanobacteria.

Apa itu Cyanobacteria?

Cyanobacteria

Ganggang hijau biru atau Cyanobacteria merupakan kelompok dari Eubacteria atau bakteri. Anggota Cyanobacteria tersebar di berbagai tempat seperti di perairan, tanah, batu-batuan, dan bongkahan batu. Cyanobacteria yang berada di perairan denhan pH yang netral atau di perairan yang mempunyai sedikit basa.

Di dalam Cyanobacteria mengandung sejenis klorofil, dan berbagai karotenoid serta fikosianin dan fikoeritrin. Fikosianin memberikan warna yang khas pada Cynobacteria ini yaitu hijau kebiru-biruan.

Perlu kamu ketahui bahwa Cynobacteria berperan sebagai tumbuhan perintis yang dapat membentuk permukaan tanah gundul yang juga berperan penting dalam menambah materi organik ke dalam tanah.

Ciri-ciri Cyanobacteria

Berikut ini beberapa ciri-ciri dari Cyanobacteria, diantaranya:

  • Bersifat prokariotik, yaitu tidak memiliki membran inti.
  • Sel tunggal atau uniseluler.
  • Tubuhnya ada yang berbentuk filamen atau benang dan berbentuk bulat atau soliter.
  • Ukuran tubuhnya berkisar 1-60 pikometer sehingga mudah diamati oleh mikroskop.
  • Dinding selnya mengandung peptidoglikan
  • Dinding sel dan lainnya diselimuti oleh lapisan lendir.

Klasifikasi Cyanobacteria

Cyanobacteria merupakan kingdom monera, dan dibedakan menjadi 3 ordo berdasarkan bisa tidaknya membentuk spora, yaitu ordo Chroococcales, Chamaesiphonales, dan Hormogonales.

Berikut ini penjelasan mengenai tiga ordo tersebut yang perlu kamu ketahui:

  • Ordo Choococcales
    Choococcales berbentuk tunggal atau kelompok tanpa spora dengan warna biru yang kehijau-hijauan. Alga ini membentuk selaput lendir pada cada atau tembok yang basah. Setelah proses pembelahan sel -sel tetap saling menempel dengan perantaraan lendir sehingga terbentuk kelompok-kelompok. contohnya dari ordo Choococcales yakni Chrococcus, Gleocapsa, Anacystis, Merismopedia, Eucapsis, Coelosphaerium, dan Mycrocystis.
  • Ordo Chamaesiphonales
    Chamaesiphonales merupakan alga bersel tunggal yang berbentuk benang dan mempunyai spora. Benang-benang tersebut adalah hormogonium yang bisa menyerap dan membentuk koloni baru. Spora sendiri terbentuk dari isi sel atau endospora, setelah keluar dari sel induknya spora dapat menjadi tumbuhan baru.

Peranan Cyanobacteria

Cyanobacteria memiliki klorofil yang mampu berfotosintesis dan menghasilkan oksigen. Berikut ini manfaat dari Cyanobacteria, yaitu:

  • Salah satu jenis ganggang ini yaitu Spirullina mengandung protein yang tinggi dan berperan sebagai sumber makanan. Karena Spirullina mampu menghasilkan senyawa karbohidrat yang lumayan banyak dan senyawa organik lainnya yang diperlukan oleh manusia sebagai sumber pangan dengan kandungan protein di dalamnya.
  • Cyanobacteria berperan penting  dalam mengikat nitrogen utama di alam. Nitrogen tersebut sangat diperlukan oleh tanaman.
  • Nostoc yang merupakan salah satu jenis ganggang biru ini berperan dalam membantu penyediaan nitrogen yang digunakan untuk pertumbuhan padi selama perendaman sawah pada musim hujan.
  • Cyanobacteria berperan dalam membentuk lapisan pada permukaan tanah gundul sehingga mampu hidup pada lingkungan yang kurang menguntungkan.

Struktur Sel Cyanobacteria

Struktur Sel Cyanobacteria

Struktur sel Cyanobacteria terdiri dari beberapa bagian, yaitu lapisan lendir, vakuola gas, fikobilisom, tilakoid, DNA, karbosisom, ribosom, cyanophycin dan dinding sel.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini penjelasan mengenai struktur sel Cyanobacteria yang perlu kamu ketahui:

  • Lapisan Lendir
    Lapisan lendir adalah lapisan yang menyelimuti dinding sel dan berfungsi dalam membantu pergerakan Cyanobacteria uniseluler, dan gerak bergetar atau maju mundur pada Cyanobacteria yang berbentuk benang. Contohnya Oscillatoria sp.
  • Vakuola Gas
    Vakuola gas dalamnya berisi udara yang menyebabkan tubuh Cyanobacteria dapat mengapung di permukaan air, sehingga mendapatkan cahaya matahari untuk  berfotosintesis.
  • Fikobilisom
    Fikobilisom merupakan lapisan yang terdiri dari klorofil tipe a dan pigmen warna seperti fikoeritin (merah) dan fikosianin (biru).
  • Tilakoid
    Tilakoid adalah pelipatan membran plasma menuju ke arah dalam sitoplasma dan fungsinya untuk berfotosintesis.
  • DNA
    DNA merupakan materi genetik dari sel Cyanobateria yang terdapat di lokasi tertentu serta tidak dikelilingi membran.
  • Karboksisom
    Karboksisom adalah organel sel yang memiliki bentuk polihedral dan di dalamnya berisi enzim utama yang berfungsi untuk proses fotosintesis.
  • Ribosom, organel kecil yang berfungsi untuk sintesis protein.
  • Cyanophycin, yaitu polipeptida yang diproduksi oleh ribosom dan berfungsi dalam metabolisme nitrogen.
  • Dinding sel, pada dinding sel mengandung lapisan peptidoglikan yang tipis dan berfungsi untuk memberikan bentuk tetap pada ganggang dan melindungi isi sel.

Reproduksi Cyanobacteria

Reproduksi Cyanobacteria

Berikut ini pembahasan mengenai sistem reproduksi pada Cyanobacteria yang perlu kamu ketahui:

  • Pembelahan Biner
    Pembelahan biner terjadi pada Cyanobacteria uniseluler ataupun multiseluler yang memiliki bentuk filamen. Pada Cyanobacteria uniseluler, sel-sel hasil pembelahan ada yang langsung memisah, dan ada yang tetap bergabung dan membentuk koloni contohnya Gloeocapsa.
  • Fragmentasi
    Fragmentasi merupakan pemutusan sebagian tubuh organisme dan tubuh yang terlepas akan tumbuh menjadi individu baru. Fragmentasi terjadi pada Cyanobacteria yang berbentuk filamen. Filamen hasil pemutusan tersebut disebut dengan hormogonium. Hormogonium tersebut mempunyai panjang filamen yang berbeda-beda, dan apabila terlepas maka akan tumbuh menjadi Cyanobacteria baru. Contohnya Plectonema boryanum dan Oscillatoria sp
  • Pembentukan Endospora
    Pembentukan endospora akan terjadi apabila kondisi lingkungan kurang menguntungkan, seperti pada kondisi kekeringan. Apabila kondisi lingkungan kembali menguntungkan atau sudah membaik, maka endospora akan tumbuh menjadi Cyanobacteria baru, contohnya yaitu Nostoc sp.

Habitat Cyanobacteria

Habitat Cyanobacteria ada di berbagai lingkungan seperti danau, laut, dan sungai. Cyanobacteria yang hidup di air pada saat tertentu akan muncul dengan berlimpah sehingga menyebabkan air tampak berwarna. Contohnya Ascillatoria rubescens yang membuat laut di daerah Timur Tengah berwarna merah sehingga disebut Laut Merah.

Beberapa jenis cyanobacteria yang dapat mengikat nitrogen berperan sebagai tumbuhan perintis pada habitat dengan nutrisi yang kecil, seperti pantai.

Salah satu jenis Cyanobacteria yaitu Syneckococcus lividus dapat hidup di habitat yang ekstrim, seperti habitat dengan tingkat keasaman yang tinggi dan juga temperatur yang tinggi.  

Sedangkan jenis lainnya ada yang hidup bersimbiosis dengan organisme lain, contohnya Nostoc dan Anabaena azollae.

Kesimpulan Pembahasan

Jadi dapat disimpulkan bahwa Cyanobacteria merupakan salah satu kelompok dari filum bakteri yang mendapatkan kebutuhan energinya melalu fotosintesis dan sering disebut sebagai alga biru hijau.  

Namun Cyanobacteria bukan termasuk kelompok ganggang karena bersifat prokariotik sedangkan ganggang bersifat eukariotik. Klasifikasi  Cyanobacteria dibedakan menjadi 3 ordo berdasarkan dalam bisa tidaknya membentuk spora, yaitu ordo Chroococcales, Chamaesiphonales, dan Hormogonales.

Cyanobacteria ini berperan penting dalam kehidupan termasuk kehidupan tumbuhan. Karena beberapa jenis Cyanobacteria bisa mengikat nitrogen yang berperan sebagai tumbuhan perintis pada habitat dengan nutrisi yang sedikit.

fbWhatsappTwitterLinkedIn