Pengertian DKAT
Daerah konvergensi antar tropik merupakan zona atau wilayah yang memiliki suhu paling tinggi dibandingkan suhu daerah sekitarnya. Daerah ini juga disebut sebagai Equator Thermal.
Letak daerah konvergensi antar tropik ini yaitu 23,5° lintang utara (LU) sampai 23,5° lintang selatan (LS).
Letak daerah konvergensi antar tropik akan berpindah dari bagian atas ekuator atau 0°- 23,5°LU menuju bawah ekuator (0°- 23,5°LS) setiap 14 hari. Begitu pula sebaliknya.
Indonesia yang terletak di daerah ekuator merupakan salah satu daerah konvergensi antar tropik. Derah konvergensi antar tropik, termasuk Indonesia memiliki karakteristik tersendiri dibandingkan daerah lain yang tidak termasuk ke dalam daerah konvergensi antar tropik.
Karakteristik DKAT
- Suhu yang tinggi
Suhu di daerah konvergensi antar tropik cenderung lebih tinggi dibandingkan daerah bukan DKAT. Ekuator mendapat radiasi matahari yang lebih banyak daripada daerah lain, hal ini yang memicu tingginya suhu udara di daerah ini.
- Penguapan besar
Penguapan di daerah ini akan lebih besar karena tingginya radiasi matahari yang menyebabkan terjadinya penguapan.
- Terjadinya hujan zenith atau hujan konveksi
Suhu yang tinggi mengakibatkan penguapan yang banyak sehingga mengakibatkan daerah ini memiliki kelembaban yang tinggi. Hal ini dapat menimbulkan hujan zenit atau hujan konveksi.
Indonesia yang termasuk daerah DKAT masih mengalami banyak hujan meskipun sudah memasuki musim kemarau.
- Tekanan yang rendah
Daerah konvergensi antar tropik yang bertekanan rendah ini menyebabkan angin bergerak ke arah daerah ini, karena angin selalu bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah.
Hal ini membuat daerah khatulistiwa dilewati oleh angin dari utara dan selatan ekuator. Akibat terjadi pertemuan angin massa udara ini terjadilah aktivitas konvektif. Aktivitas konvektif ini menyebabkan badai kuat di daerah yang luas.
Dampak DKAT
- Angin monsun di Indonesia
Indonesia merupakan tempat pertemuan antara dua angin monsun Asia dan Australia. Hal ini dikarenakan tekanan di daerah konvergensi antar tropik yang rendah sehingga menjadikan daerah ini sebagai tempat lewatnya angin.
- Hujan zenith atau hujan konveksi
Daerah konvergensi antar tropik akan merasakan hujan di sepanjang tahunnya meskipun sudah memasuki musim kemarau.