Nuklir adalah sejenis energi yang dihasilkan melalui reaksi antarpartikel dalam inti atom. Reaksi ini bisa menghasilkan panas sehingga bisa digunakan sebagai sumber energi alternatif rendah karbon yang ramah lingkungan.
Potensi energi nuklir sebagai sumber energi di masa depan sangat besar. Meski demikian, penggunaan energi nuklir masih menjadi polemik mengingat dampak negatif yang bisa ditimbulkannya ketika terjadi kebocoran nuklir. Kebocoran nuklir sendiri merupakan istilah yang digunakan ketika terjadi kecelakaan pada reaktor nuklir yang menyebabkan kerusakan dan kehancuran reaktor serta terlepaskan zat radioaktif beracun ke atmosfer.
Diantara contoh kasus kebocoran rekatir nuklir yang pernah terjadi adalah di Winscale Fire (Inggris), Three Mile Island (Amerika Serikat), Kyshtym (Rusia), Chernobyl (Ukraina), dan yang terakhir di Fukushima (Jepang). Lantas, apa sajakah dampak yang bisa ditimbulkan akibat kebocoran rekator nuklir tersebut?
Kecelakaan yang terjadi pada reaktor nuklir bisa menimbulkan dampak kesehatan bagi manusia. Hal tersebut diakibatkan oleh radiasi dari zat radiokatif nuklir yang terlepas saat terjadi kebocoran.
Dalam jangka pendek, radiasi nuklir bisa mengakibatkan gangguan kesehatan seperti kerusakan pada jaringan kulit, mual dan muntah, gangguan pencernaan, sakit kepala, dan demam. Gejala selanjutnya bisa lebih parah, seperti muntah darah, berak darah, kerontokan rambut, dan gangguan pada tekanan darah. Tak jarang gangguan kesehatan yang ditimbulkan oleh radiasi nuklir ini bisa memicu kematian.
Sementara dalam jangka panjang, radiasi nuklir terbukti menyebabkan kerusakan sel-sel manusia yang akan memicu munculnya berbagai jenis kanker. Selain itu juga bisa menyebabkan kerusakan pada DNA manusia yang berakibat pada cacat fisik bawaan pada bayi yang dilahirkan, gangguan mental, dan berbagai kelainan genetik lainnya.
Selain membawa dampak pada kesehatan, kebocoran nuklir juga bisa membawa dampak buruk bagi lingkungan. Zat radioaktif yang terlepas bisa mencemari udara, tanah, air, tumbuhan dan juga hewan yang berada di sekitar kawasan reaktor nuklir. Bahkan zat radiokatif juga bisa menyebar lebih luas melalui aliran air.
Dampak yang tak kalah besar yang ditimbulkan akibat adanya kebocoran nuklir adalah dampak sosial ekonomi. Ketika terjadi kebocoran nuklir, maka warga yang tinggal di sekitar kawasan reaktor nuklir harus segera dievakuasi untuk menghindari ancaman radiasi. Hal ini tentu membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya yang tidak sedikit. Selain itu, upaya pemulihan lingkungan akibat terkontaminasi oleh limbah radioaktif juga memerlukan waktu puluhan tahun yang tentunya akan menghabiskan banyak sekali sumber daya.