Daftar isi
Euspongia, juga dikenal sebagai spons mandi, adalah salah satu spesies air atau spons dari keluarga Spongia officinalis, Demosponge, Demosponge, Spongia officinalis, dan Kingdom of Animaria..
Spons adalah bentuk paling sederhana dari hewan multiseluler. Sel-sel ini hidup bersama dalam kerangka dan menyaring partikel makanan kecil dari air (filter feeder). Spons tidak bergerak dan menempel di tanah.
Sel-sel ini menyaring partikel keluar dari air. Mereka mendorong air dengan menggunakan flagel. Semua flagela ini bergerak bersama untuk menciptakan aliran air. Air menembus koanosit dari luar melalui pori-pori spons.
Sel-sel ini memiliki kerah reticulated di salah satu ujungnya yang mengelilingi struktur kecil seperti cambuk yang disebut flagela, dan ketika ribuan sel menggoyangkan cambuk mereka pada saat yang sama, aliran listrik akan terjadi. Arus listrik ini menyebabkan air (dan partikel makanan yang dibawanya) dari luar ke dalam tubuh spons, melalui banyak lubang kecil yang disebut pori-pori, kemudian melalui banyak saluran yang sangat kecil di dalam tubuh, dan akhirnya akan menuju ke atrium.
Spons mandi ini berasal dari Mediterania, berwarna abu-abu tua di bagian luar dan putih kekuningan di bagian intinya. Setelah kering dan diproses, seluruh spons akan menjadi pucat.
Spons mandi tidak mengandung jarum tajam yang membentuk kerangka seperti hewan pada umumnya, tetapi hanya spons (serat elastis yang kuat). Saat ini spons ini sudah jarang ditemukan di kedalaman di atas 40 meter. Namun, jika menyelam lebih ke bawah lagi, spons mandi akan ditemukan.
Kerangka Spongia officinalis terdiri dari spikula: sel yang mengeras, filamen silikon dioksida yang diproduksi oleh sel khusus. Sel-sel yang mengeras ini mengeluarkan spikula ini dengan menyimpan silika di sekitar filamen organik.
Spongia officinalis adalah satu-satunya hewan yang dapat menggunakan silika. Dalam demosponge, spikula disatukan seperti spons mandi oleh “semen” kolagen yang terbuat dari mikrofibril.
Euspongia adalah spons komersial yang biasa disebut sebagai “spons mandi”. Ini adalah spesies hermaprodit yang dapat bereproduksi secara aseksual melalui tunas atau hubungan seksual.
Spongia juga dapat ditemukan di perairan air tawar, danau dan sungai. Mereka ditemukan tidak bercabang dan mengandung banyak lubang kecil di seluruh permukaan.
Warna berbeda antara kuning muda dan hijau. Ini umumnya dikenal sebagai “spon air tawar”.
Eusponge atau spons mandi yang biasa ditemukan di bagian terdalam Mediterania telah berhasil dibudidayakan dan manfaat spons ini telah diketahui. Diantaranya adalah potensi biomaterial obat avalol dan kolagen.
Selain itu, spons dianggap sebagai harta karun obat-obatan karena potensi metabolit sekundernya yang tinggi. Sebagian besar penelitian telah dilakukan pada senyawa turunan spons untuk menyelidiki sifat farmakologisnya.
Senyawa ini terbukti memiliki efek antibakteri, antivirus, antijamur, antimalaria, antitumor, imunosupresif, dan kardiovaskular. Pengetahuan ini merupakan salah satu elemen dasar yang perlu diketahui, terutama untuk mengubah molekul obat menjadi obat yang dapat dikonsumsi.
Spons menghasilkan berbagai jenis bahan kimia dengan kerangka karbon ganda. Bahan kimia ini telah ditemukan sebagai komponen utama yang mengganggu patogenesis manusia di banyak tempat.
Fakta bahwa berbagai penyakit dapat dicegah di berbagai tempat di tubuh dapat meningkatkan kemungkinan memproduksi obat yang ditargetkan.
Euspongia adalah spons laut yang digunakan secara komersial yang paling dikenal sebagai spons mandi. Individu yang terdiri dari jaringan serat primer dan sekunder dengan lubang kecil. Warnanya dari abu-abu muda hingga hitam. Spongia officinalis terdapat di permukaan batu dan pasir sedalam ratusan meter di sekitar Laut Mediterania.
Spongia officinalis adalah salah satu hewan air yang tergolong ke dalam invertebrata atau non-vertebrata. Euspongia termasuk ke dalam suku spons karena sangat berpeluang menjadi metabolit sekunder sebagai khazanah obat-obatan.
Sebagian besar penelitian telah dilakukan pada senyawa turunan spons untuk menyelidiki sifat farmakologisnya. Senyawa ini telah terbukti memiliki aktivitas antibakteri, antivirus, antijamur, antimalaria, antitumor, imunosupresif, dan kardiovaskular.
Fakta bahwa penyakit yang berbeda memiliki kemampuan untuk melawan di tempat yang berbeda di dalam tubuh dapat meningkatkan peluang untuk memproduksi obat-obatan yang ditargetkan.
Menurut sejarah evolusi, mikroorganisme laut lebih beragam daripada mikroorganisme darat. Spons laut sering menghasilkan senyawa bioaktif dibandingkan dengan mikroorganisme hidup lainnya.
Spons tidak bergerak dan tidak memiliki perlindungan fisik, sehingga sangat rentan terhadap predator laut seperti ikan, kura-kura dan invertebrata. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Sponge telah mengembangkan berbagai macam antibodi untuk memblokir predator (Thomas et al., 2010).
Juga, pertahanan kimia digunakan untuk mencegah kolonisasi keturunan tumbuhan dan hewan kecil (organisme yang terkontaminasi) di permukaan luar (Mol et al., 2009). Hertianiet al. , 2010).
Euspongia masih satu keluarga dengan Spongiidae, mata Dictyoceratida, kelas Demospongiae, Filum Porifera, dan spons dari kingdom animalia. Euspongia dapat digunakan sebagai spons mandi oleh komunitas Mediterania kuno, tetapi sekarang telah berubah setelah ditemukannya spons mandi yang lebih higienis.
Spongia berwarna abu-abu tua, namun saat dikeringkan dan diproses, seluruh sponge menjadi kekuningan. Spongia officinalis adalah hewan laut tanpa tulang belakang.
Spongia officinalis ditemukan di dasar laut, terutama di laut Mediterania yang dalam. Spongia officinalis dapat digunakan sebagai obat antivirus dan dapat dibuat sebagai kolagen. Keunggulan Euspongia di bidang farmasi juga sangat tinggi.