√ Edu PassedPass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info
Review Akademik by: Nur Aini, S. Pd
Review by: Redaksi Haloedukasi
Megalodon adalah salah satu spesies hiu yang diperkirakan hidup sekitar 23 hingga 26 juta tahun yang lalu. Hiu purba ini merupakan jenis hiu yang paling besar. Meski dianggap sudah punah namun megalodon masih menjadi topik yang menarik untuk dibahas. Berikut ini fakta menarik seputar megalodon.
Hiu ini sudah dinyatakan punah dan dipastikan tidak ada lagi di lautan. Hal ini dilansir berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Universitas Swansea, Wales, Catalina Pimiento.
Hiu ini memiliki ukuran yang luar biasa bahkan mencapai tiga kali lipat ukuran hiu putih. Ukuran minimal megalodon yaitu 40 kaki dan dipercayai masih bisa tumbuh hingga 59 kaki dengan berat antara 12 hingga 60 ton.
Karena tubuhnya yang besar struktur tubuh yang lainnya juga besar, Gigi seekor megalodon mempunyai ukuran antara 7 hingga 18 cm. Tak hanya besar gigi tersebut pun sangat tajam yang berbentuk segitiga, simetris dan bergerigi.
Dengan tubuhnya yang sangat besar dan gigi tajam ia mampu melahap binatang yang berukuran besar pula mulai dari penyu, lumba-lumba, hiu jenis lainnya hingga pasu bungkuk.
Meski berbadan besar, megalodon merupakan perenang yang handal. Kecepatan berenangnya jangan diragukan lagi, mereka mampu mencapai kecepatan minimal 32 km/jam.
Megalodon mempunyai rahang yang besar dan kuat. Ukurannya mencapai 3,4 meter dengan kekuatan gigitan 180.000 Newton. Sebab itulah banyak ditemukan gigitan megalodon pada fosil paus.
Megalodon merupakan predator paling puncak. Hiu lainnya memburu mangsanya dengan menyerang jaringan lunaknya tetapi tidak dengan megalodon. Mereka mengoyal mangsanya dengan sangat brutal bahkan gigitannya mampu menembus tulang sang mangsa.
Fosil megalodon yang berhasil ditemukan tidak hanya giginya tetapi juga tulang belakang. Fosil tersebut ditemukan pada tahun 1860 an di Jepang, Belgia, dan Amerika Utara.
Fosil-fosil megalodon ditemukan di berbagai penjuru dunia seperti di Afrika Eropa Utara, India, Australia, Selandia Baru dan Amerika Selatan. Hal ini dikarenakan hiu megalodon tersebar hingga ke seluruh dunia.
Umur megalodon cukup panjang yakni berkisar antara 20 sampai 40 tahun.
Megalodon adalah binatang homeoterm yaitu binatang dengan kemampuan mempertahankan suhu tubuhnya tetap stabil dimanapun mereka berada. Namun menurut hasil studi terbaru megalodon akan mendekati pantai ketika mereka bertelur.
Bayi hiu megalodon berukuran antara 2,1 hingga 4 meter. Bayi tersebut masih sangat rentan dimangsa oleh hiu lainnya. Mereka akan hidup di perairan dangkal yang bersuhu hangat di wilayah tropis.
Penyebab kepunahan binatang prasejarah raksasa ini belum diketahui secara pasti. Beberapa ahli mengungkapkan faktor kepunahan megalodon adalah habisnya sumber makanan mereka. Populasi hewan di lautan menurun akibat kerakusan megalodon yang harus terus makan untuk menjaga suhu tubuhnya.
Teori lain tentang faktor penyebab punahnya megalodon adalah pendinginan lautan.
Puncak populasi megalodon terjadi pada zaman pertengahan Miosen yaitu sekitar 23 juta hingga 5,3 juta tahun lalu dan punah pada zaman Pliosen.
Fosil lidah megalodon yang ditemukan oleh naturalis asal Denmark yaitu Nicolas Steno pada abad ke 17 pernah dianggap sebagai fosil naga. Hal tersebut dikarenakan orang-orang Eropa kala itu meyakini bahwa seekor naga jika bertarung akan kehilangan ujung lidahnya. Mitos tersebut kini sudah hilang berkat Steno yang berhasil membuktikan bahwa fosil tersebut adalah miliki megalodon bukan naga.
Ilmuwan mengklaim bahwa mereka berhasil menemukan fosil kotoran megalodon yang mengeras. Kotoran tersebut berbentuk spiral sepanjang 5 inch.
Meskipun terdapat kesamaan gigantis dan gigi besar antara hiu putih dan megalodon namun secara taksonomi keterkaitan mereka masih menjadi perdebatan.
Banyak teori konspirasi yang mengatakan bahwa megalodon masih ada, namun teori tersebut tidak mempunyai bukti kuat yang menunjukkan keberadaan mereka.