9 Faktor yang Mempengaruhi Pelapukan

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pelapukan menjadi bahasan materi dalam pelajaran Geografi yang memiliki definisi sebagai proses alterasi dan fragsinasi batuan dan material tanah pada permukaan bumi karena adanya proses fisika, kimia, dan biologi.

Pelapukan umumnya berasal dari berbagai batuan sedimen dan tanah. Proses pelapukan akan menghancurkan batuan bahkan melarutkan sebagian dari mineralnya menjadi tanah untuk diendapkan sebagai batuan sedimen klastik. 

Gejala pelapukan mudah untuk dikenali dalam kehidupan sehari-hari, seperti kayu yang rapuh, bongkahan batu yang berubah warna, dan lapisan tanah yang sebelumnya batuan keras menjadi lebih lembek. Pelapukan membutuhkan waktu yang cukup lama dan disebabkan oleh beberapa faktor yang ada di sekitarnya, seperti dipengaruhi oleh faktor cuaca yang dapat mengubah batu menjadi tanah.

Pelapukan kimia yang merupakan salah satu jenis proses pelapukan pada suatu benda terutama batuan karena adanya sebuah reaksi kimiawi, misalnya tercampurnya batu oleh limbah pabrik yang mengandung bahan kimia.

Pelapukan fisika merupakan proses pelapukan yang disebabkan adanya perubahan suhu contohnya perubahan cuaca. Sedangkan, pelapukan organik merupakan pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup, seperti tumbuhnya lumut

Faktor yang Memengaruhi Pelapukan

  • Struktur Batuan

Struktur batuan merupakan segala sifat fisik dan kimiawi batuan yang menyebabkan batuan yang satu berbeda dengan lainnya, seperti warna batuan dan unsur-unsur kimia yang terkandung dalam batuan tersebut.

Adanya kedua sifat tersebut yang bisa menyebabkan perbedaan daya tahan batuan terhadap pelapukan. Sifat fisik batuan seperti kekerasan, warna, hingga belahan, dan struktur batuan menjadi faktor yang menyebabkan cepat dan lambatnya pelapukan.

Terdapat batuan yang mudah mengalami pelapukan dan ada juga yang sulit mengalami pelapukan meskipun berada di tempat yang sama. Contoh batuan yang mudah lapuk yaitu batu lempeng (batuan sedimen) dan batuan yang susah lapuk contohnya batuan beku.

  • Komposisi Bahan Induk

Hal ini mengacu pada bahan mineral yang tidak terkonsolidasi  karena tanah akan membawa sifat fisik dan kimiawi dari bahan induknya seperti warna, tekstur, struktur, komposisi mineral, dan lain sebagainya.

Contohnya, apabila tanah terbentuk dari daerah dengan batuan besar dari batupasir merah, tentu saja tanah tersebut akan berwarna merah juga dan mempunyai sifat yang sama dengan bahan induknya, sehingga laju pembentukan tanah juga dipengaruhi oleh bahan induknya.

  • Iklim

Faktor iklim mempengaruhi pelapukan karena terdapat pendorong yang mempercepat maupun memperlambat proses pelapukan. Pada umumnya, iklim panas dan lembab mempunyai faktor yang lebih kuat dalam terjadinya pelapukan batuan daripada iklim yang lain.

Cuaca dan iklim yang mempengaruhi proses pelapukan, contohnya suhu udara, curah hujan, sinar matahari, angin, dan lainnya. Daerah dengan iklim lembab dan panas mempercepat proses pelapukan. Pergantian temperatur siang yang panas dan malam yang dingin juga akan semakin mempercepat pelapukan.

  • Topografi

Pengaruh topografi merupakan studi yang mempelajari tentang permukaan bumi yang sebetulnya mempengaruhi pelapukan yang terjadi dalam bentuk tidak langsung. Semakin curam kemiringan lerengnya, maka akan semakin mudah pula proses pelapukan akan terjadi.

Karena batuan pada lereng yang curam, batuan akan sangat mudah terkikis akibat langsung bersentuhan dengan cuaca sekitar. Sedangkan pada lereng yang landai atau rata, batuan akan terselimuti berbagai endapan yang akan memperlambat proses pelapukan dari batuan tersebut.

  • Tumbuh-tumbuhan (Vegetasi)

Faktor penyebab pelapukan selanjutnya yaitu tumbuh-tumbuhan yang dipengaruhi oleh dua cara, yakni mekanis maupun kimiawi. Secara mekanis, akar tumbuhan akan menembus celah-celah batuan, jika akar semakin membesar maka akan semakin besar pula kekuatannya dalam menerobos batuan.

Sementara, secara kimia, sisa-sisa tumbuhan yang membusuk menghasilkan zat asam arang dan asam humus yang menyebabkan faktor pelapuk yang lebih kuat.

  • Organisme

Semua organisme hidup seperti bakteri, jamur, tumbuh-tumbuhan, manusia, dan hewan akan mempengaruhi proses pembentukan tanah secara aktif. Hewan mikroba akan menguraikan bahan organik dan mengembalikan lagi produk dekomposisi ke tanah.

Kotoran hewan, serangga, dan hewan yang mati juga akan menghasilkan tambahan bahan organik yang membusuk. Cacing tanah dan hewan penggali akan mencampur tanah dan mengubah karakteristik fisiknya menjadi lebih mudah ditembus udara dan air.

Aktivitas manusia seperti bercocok tanam, membajak lapisan, penggunaan pupuk, irigasi dan praktek drainase juga akan sangat mempengaruhi sifat kimia dan fisik pelapukan dan proses pembentukan tanah.

  • Waktu

Pembentukan tanah adalah sebuah proses yang berkelanjutan dan membutuhkan waktu beberapa ribu tahun untuk terjadi perubahan yang signifikan.

Faktor pelapukan akan terus dengan penambahan, penghapusan, dan perubahan yang dapat berlangsung lambat atau cepat tergantung pada iklim, posisi lanskap, dan aktivitas biologis.

  • Reaksi Pelapukan

Komposisi mineral penyusun batuan berbeda-beda, terdapat mineral batuan yang dapat bereaksi secara cepat jika terkena air dan gas yang terdapat di permukaan bumi, namun ada juga yang mempunyai reaksi yang lebih lambat.

Apabila memiliki reaksi yang cepat maka batuan akan cepat mengalami pelapukan, namun jika reaksinya lebih lambat maka batuan akan lambat dalam mengalami proses pelapukan.

  • Ukuran Batuan

Tentunya ukuran batuan akan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi proses pelapukan, dimana batuan yang berukuran lebih kecil akan semakin cepat mengalami proses pelapukan dibandingkan dengan batuan yang berukuran lebih besar.

fbWhatsappTwitterLinkedIn