7 Faktor yang Memengaruhi Tekanan Udara

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kita pasti sering menemui berbagai macam zat dalam kehidupan sehari-hari seperti zat padat, zat cair, hingga zat gas. Setiap zat mempunyai bentuk yang berbeda apabila mendapatkan tekanan dari beberapa faktor yang akan menghasilkan hasil yang berbeda.

Misalnya saja udara disekitar kita, semakin banyak udara disekitar kita maka semakin berat pula udara yang akan kita rasakan. Peristiwa ini kerap dinamakan dengan istilah tekanan udara atau air pressure.

Konsep tekanan udara ini sangat penting karena termasuk dari salah satu komponen yang dapat mempengaruhi iklim dan cuaca dalam suatu wilayah.

Tekanan udara merupakan sebuah tekanan yang ada dalam suatu wilayah yang disebabkan oleh beratnya dari udara yang ditarik gaya gravitasi ke permukaan bumi. Maka, semakin banyak udara yang ada dalam suatu wilayah semakin tinggi pula tekanan atmosfernya.

Daerah dataran rendah lebih banyak mempunyai udara dibandingkan daerah dataran tinggi, sehingga daerah dataran rendah memiliki tekanan udara yang lebih tinggi. Satuan tekanan udara diperlihatkan dalam milibar (mb)yang dapat dihitung dengan menggunakan alat bernama barometer yang menggunakan kolom merkuri untuk menentukan tekanan udara dalam suatu wilayah.

Tekanan udara juga menjadi salah satu parameter yang berkaitan erat dengan adanya variasi pembentukan arah dan kecepatan angin.

Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Udara

  • Tingkat Ketinggian

Semakin tinggi lokasi dimana kita berada, maka semakin rendah pula tekanan udaranya, hal ini berarti tekanan udara selalu berbanding terbalik dengan ketinggian suatu wilayah.

Semakin tinggi lokasi suatu tempat, lapisan udaranya akan semakin tipis dan renggang hal itu membuat tekanan udaranya semakin rendah. 

  • Suhu

Tekanan udara dapat dipengaruhi oleh temperatur/suhu udara yang terjadi pada suatu tempat dalam waktu tertentu, apabila temperatur udara tinggi maka volume partikel udara akan berkembang dan menyebabkan tekanan udara menjadi rendah dan berbanding juga sebaliknya.

Hal ini dapat terjadi karena adanya udara panas yang umumnya akan lebih renggang apabila dibandingkan dengan udara dingin. Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa udara hangat dapat mengambang hingga ke atas atmosfer.

Selain itu, udara dingin juga mempunyai kerapatan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan udara hangat. Semakin tinggi tingkat kerapatannya, maka semakin banyak pula udara yang ada dalam suatu tempat sehingga beratnya udara pun akan meningkat.

Hal inilah yang menjadi penyebab udara hangat dapat bergerak ke atas dan udara dingin bergerak ke bawah dalam suatu lokasi.

  • Posisi Penyinaran Sinar Matahari

Penyinaran matahari juga dapat mempengaruhi tekanan udara, daerah yang mendapatkan sedikit sinar matahari akan memiliki tekanan udara yang rendah dan daerah yang mendapat banyak sinar matahari maka akan semakin tinggi pula suhu tekanan udara yang dimiliki wilayah tersebut.

Semakin banyak suatu wilayah terpapar oleh sinar matahari, maka akan semakin tinggi juga suhu yang ada di wilayah tersebut.

Terdapat perbedaan posisi matahari yang menyinari suatu wilayah sehingga menyebabkan perbedaan suhu yang dapat menyebabkan tekanan udara pula. Salah satu hal yang juga dapat mempengaruhi paparan sinar matahari ini yaitu letak lintang dan bujur pada suatu lokasi.

Daerah kutub yang mempunyai suhu lebih dingin dibandingkan dengan daerah tropis lainnya hal itu dikarenakan lebih sedikit sinar matahari yang menyinari wilayah tersebut.

  • Gerak Semu Matahari

Salah satu perwujudan dari hal ini yaitu adanya jenis iklim yang berbeda di seluruh dunia yang sesuai dengan terkenanya paparan sinar matahari dan dinamika lingkungan lokal di wilayah tersebut. Gerak semu tahunan matahari akan mempengaruhi sebuah pola persebaran sinar matahari dalam skala musiman.

Sedangkan, gerak semu harian matahari akan mempengaruhi pola siang dan malam dari suatu wilayah tertentu. Dimana yang kita tahu jika paparan sinar matahari dapat mempengaruhi tekanan udara suatu daerah. Sehingga, gerak semu matahari juga dapat menjadi faktor yang berpengaruh terhadap tekanan udara.

Semakin lembab udara dalam suatu wilayah, maka akan semakin renggang pula udara tersebut. Apabila udara tersebut renggang, maka partikel udara dalam wilayah tersebut akan menjadi semakin sedikit dan bebannya pun berkurang sehingga otomatis tekanan udara juga akan berkurang. Maka dari itu, udara yang lembab mempunyai tekanan yang lebih rendah dibandingkan dengan udara yang kering.

Umumnya, udara yang dingin akan bersifat lebih kering dibandingkan dengan udara hangat yang mengandung banyak uap air dan partikel air akibat hasil dari siklus air. Kelembaban udara juga mempunyai hubungan yang terbalik dengan tekanan udara, dimana semakin tinggi kelembaban udara, maka semakin rendah tekanan yang ada.

Faktor persebaran daratan dan lautan juga mempunyai peran yang penting terutama pada daerah yang berada dalam lintang bagian tengah. Saat musim dingin tiba, sebagian daratan akan menjadi lebih dingin dan membentuk tendensi yang menjadi pusat dari tekanan udara bertekanan tinggi.

Sedangkan ketika musim panas, daratan akan lebih panas dan tekanan udaranya menjadi lebih rendah dibandingkan saat musim dingin. Akan tetapi ketika musim dingin, tekanan udara akan menjadi rendah saat berada di lautan dan ketika musim panas, tekanan udaranya di lautan akan menjadi tinggi.

  • Lintang Bumi

Perbedaan lintang bumi yang ada di permukaan bumi akan memberikan pengaruh pada perubahan tekanan udara. Pengaruh dari letak lintang bumi melalui suhu udara bisa menghasilkan pola berbentuk simetris, seperti yang terjadi pada daerah khatulistiwa di mana tekanan udara ada pada kondisi rendah apabila dibandingkan dengan daerah yang lain. Daerah yang masuk dalam wilayah kutub mempunyai tekanan udara tinggi dibandingkan daerah wilayah tropis, subtropis, maupun sedang.

fbWhatsappTwitterLinkedIn