Tumbuhan memiliki peran penting dalam kehidupan di Bumi. Peran tumbuhan mencakup berbagai aspek, termasuk lingkungan, ekologi, oksigenasi atmosfer, serta mendukung kelangsungan kehidupan organisme lain.
Sel tumbuhan adalah unit struktural dan fungsional dasar dari organisme tumbuhan serta komponen dasar dari semua bagian tanaman, dari akar hingga daun, batang, bunga, dan buah. Sel tumbuhan memiliki berbagai komponen dan organel yang memungkinkannya menjalankan fungsi-fungsi penting, seperti pertumbuhan, fotosintesis, pernapasan, reproduksi, dan penyimpanan zat.
Ribosom biasanya bekerja sepanjang waktu dalam sel tumbuhan, karena sintesis protein merupakan proses yang kontinu dan penting bagi kelangsungan hidup sel. Namun, masa kerja ribosom dalam sintesis protein tidak konstan dan dapat bervariasi tergantung pada keadaan sel, jenis protein yang dihasilkan, dan kondisi lingkungan.
Berikut beberapa fungsi ribosom pada tumbuhan.
1. Sebagai Translasi
Ribosom merupakan organel sel yang terlibat dalam proses translasi, yaitu sintesis protein. Fungsi ribosom dalam translasi adalah untuk membaca informasi genetik yang terdapat dalam RNA (mRNA) dan menerjemahkannya menjadi urutan asam amino yang membentuk rantai protein. Ribosom dapat ditemukan di sitoplasma sel prokariotik dan eukariotik.
Proses translasi dimulai ketika ribosom melekat pada RNA messenger (mRNA) pada bagian yang disebut start codon. Selanjutnya, ribosom akan menggeser sepanjang mRNA dan membaca kodon-kodon (triplet basa) yang menyandikan asam amino.
Setiap kodon akan dipasangkan dengan tRNA yang membawa asam amino yang sesuai. Sehingga membentuk rantai polipeptida yang akhirnya akan menjadi protein yang lengkap. Protein adalah molekul yang membentuk dasar struktural dan fungsional dari sel dan organisme serta terlibat dalam berbagai fungsi biologis, mulai dari regulasi seluler hingga reaksi metabolisme.
Dengan demikian, ribosom memiliki peran sentral dalam proses translasi karena dapat menghubungkan informasi genetik dalam mRNA dengan pembentukan rantai polipeptida yang membentuk protein. Proses tersebut memungkinkan sel untuk memproduksi berbagai jenis protein yang diperlukan untuk fungsi dan kelangsungan hidupnya.
2. Metabolisme di Dalam Sel Tumbuhan
Meskipun ribosom bukanlah organel yang menghasilkan energi atau berperan secara langsung dalam reaksi metabolik, mereka tetap dapat disebut terlibat dalam metabolisme dalam arti bahwa mereka berperan dalam sintesis protein, yang merupakan komponen kunci dalam banyak jalur metabolik.
Alasan ribosom dapat melakukan metabolisme dalam sel tumbuhan adalah karena dapat berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Protein merupakan komponen yang esensial dalam banyak reaksi kimia dan proses seluler.
Dalam metabolisme, protein berperan sebagai enzim, kofaktor, reseptor, dan banyak elemen lain yang diperlukan untuk mengatur dan memperlancar jalur-jalur metabolik. Sintesis protein, yang dilakukan oleh ribosom, melibatkan membaca informasi genetik dalam mRNA dan merakit rantai asam amino yang membentuk protein.
Protein tersebut kemudian berkontribusi pada berbagai proses metabolik dalam sel tumbuhan, seperti fotosintesis, respirasi, sintesis pigmen, sintesis enzim, regulasi genetik, dan banyak lagi. Dengan demikian, meskipun ribosom sendiri tidak menghasilkan energi atau terlibat dalam reaksi metabolik secara langsung, ribosom memungkinkan sel tumbuhan untuk memproduksi protein yang diperlukan untuk menjalankan berbagai reaksi metabolik.
Jadi, ribosom berperan penting dalam mendukung fungsi metabolisme sel tumbuhan dengan memfasilitasi sintesis protein yang membentuk bagian penting dari jalur-jalur metabolik.
Secara keseluruhan, ribosom sebagai bagian penting dalam metabolisme sel tumbuhan membantu mengatur produksi protein yang diperlukan untuk berbagai fungsi biologis. Dengan demikian, ribosom berperan dalam memastikan berlangsungnya berbagai reaksi kimia yang mendukung kehidupan dan pertumbuhan tanaman.
3. Tempat Sintesis Protein
Ribosom merupakan tempat utama di dalam sel di mana sintesis protein terjadi. Dalam sel, sintesis protein adalah proses penting di mana asam amino digabungkan bersama untuk membentuk rantai polipeptida yang akhirnya akan menjadi protein fungsional.
Proses sintesis protein dimulai dengan transkripsi DNA menjadi RNA messenger (mRNA). mRNA kemudian bergerak keluar dari inti sel dan bergabung dengan ribosom di sitoplasma. Ribosom terdiri dari dua subunit yaitu terdiri dari subunit kecil dan subunit besar.
Subunit-subunit tersebut bekerja bersama untuk membaca urutan kodon pada mRNA. Kodon-kodon ini merupakan triplet basa yang mengodekan informasi tentang asam amino tertentu. Selama proses translasi, ribosom bergerak sepanjang mRNA, membaca kodon-kodon secara berurutan, dan memanggil tRNA (RNA transfer) yang membawa asam amino yang sesuai.
Ribosom kemudian membantu membentuk ikatan peptida antara asam amino yang berdekatan, membentuk rantai polipeptida. Proses tersebut kemudian berlanjut sampai ribosom mencapai kodon, yang menghentikan sintesis protein dan melepaskan polipeptida yang selesai.
Ribosom dapat ditemukan di seluruh sitoplasma sel dan juga dapat melekat pada retikulum endoplasma (RER) dalam sel eukariotik. Ribosom yang melekat pada RER biasanya terlibat dalam sintesis protein yang akan diarahkan ke membran sel atau diekspor dari sel.
Dengan demikian, ribosom berperan sebagai tempat utama di mana proses sintesis protein terjadi, memungkinkan sel untuk memproduksi berbagai jenis protein yang diperlukan untuk berbagai fungsi biologis.
Jika ribosom tidak berfungsi dalam sel tumbuhan, itu akan memiliki dampak serius pada sel dan organisme secara keseluruhan. Karena ribosom adalah tempat utama sintesis protein, kegagalan dalam fungsi ribosom akan mengganggu produksi protein yang diperlukan untuk berbagai fungsi seluler.
Secara keseluruhan, tanaman yang memiliki ribosom yang tidak berfungsi akan menghadapi banyak masalah dalam pertumbuhan, perkembangan, dan kelangsungan hidup. Kehilangan fungsi ribosom akan merusak sebagian besar aspek seluler dan fisiologis yang penting bagi tanaman.