3 Fungsi Saraf Simpatik Mata

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Cara kerja tubuh diatur oleh sistem saraf yang akan menggerakan berbagai organ di dalam tubuh. Salah satu contoh dari sistem saraf adalah saraf otonom. Sistem saraf otonom adalah saraf yang berfungsi untuk mengatur kinerja tubuh secara tidak sadar.

Sistem saraf otonom merupakan bagian dari saraf motorik. Di dalam sistem saraf otonom terbagi menjadi dua jenis berdasarkan fungsinya yakni saraf simpatik dan parasimpatik.

Fungsi saraf simpatik mata

Saraf simpatik merupakan bagian dari saraf otonom dan terkenal sebagai saraf tak sadar. Hal ini dikarenakan kinerja saraf ini bekerja secara otomatis tanpa disadari. Sistem saraf simpatik dikenal dapat merespons dari berbagai bahaya dan stress.

Sistem saraf ini akan membantu mengaktifkan kinerja organ-organ di dalam tubuh. Namun tidak menutup kemungkinan terdapat pula saraf simpatik yang berperan untuk menghambat kinerja organ. Mata merupakan salah satu organ penting dalam tubuh manusia. Mata memiliki fungsi untuk melihat.

Di dalam mata, terdapat banyak sel saraf. Salah satunya adalah sel saraf simpatik yang membantu kinerja mata. Keberadaan saraf simpatik secara umum dapat meningkatkan penglihatan menjadi baik. Saraf simpatik akan membantu mengaktifkan organ mata untuk bisa melakukan tugasnya yakni melihat.

Berikut ini fungsi saraf simpatik pada mata.

1. Memperbesar Pupil

Saraf simpatik pada mata memiliki fungsi untuk memperbesar iris agar lebih banyak cahaya yang dapat masuk. Saraf simpatik akan bekerja untuk mengaktifkan kontraksi otot radial iris sehingga membuat pupil menjadi besar.

Dengan begitu, cahaya yang masuk ke mata akan lebih banyak. Ketika otot radialis atau alfa -1 berkontraksi menyebabkan midriasis, yang memungkinkan lebih banyak cahaya masuk. Pupil adalah bagian dari organ yang terdapat pada mata. Letak pupil berada di di tengah iris yang menjadi pemberi warna pada mata.

Secara umum, pupil terlihat berbentuk bulat, memiliki ukuran yang sama dan berwarna hitam. Warna hitam yang terdapat pada pupil dikarenakan cahaya yang melintasi pupil akan diserap oleh retina dan tidak kembali dipantulkan.

Jika pupil pada seseorang memiliki warna yang keruh, hal tersebut disebabkan oleh lensa mata yang buram karena adanya penyakit katarak. Lensa mata ini berada di belakang pupil. Pupil akan dapat kembali hitam jika lensa mata digantikan oleh lensa intraokular bening melalui proses operasi katarak. Pupil memiliki ukuran yang berbeda, ada yang besar dan kecil tergantung pada orang tersebut.

Seiring dengan bertambahnya usia, maka ukuran pupil akan semakin besar. Pupil pada orang dewasa memiliki ukuran 2 mm sampai 4 mm. Adapun diameter pupil juga berbeda tergantung dengan keadaan cahaya, terang atau gelap. Dalam keadaan terang, diameter pupil memiliki ukuran 4 mm sementara dalam ukuran gelap, pupil dapat berdiameter hingga 8 mm.

Di dalam iris terdapat otot-otot yang memiliki fungsi untuk mengontrol ukuran pupil mata. Satu otot pada iris akan mengkontriksi pembukaan pupil sehingga membuat pupil menjadi kecil. Sementara itu, satu otot lainnya akan berkontraksi untuk melebarkan pupil. Proses kontraksi otot iris ini akan mengatur seberapa banyak cahaya yang dapat masuk ke mata.

2. Meningkatkan Penglihatan Mata

Di dalam mata terdapat organ yang bernama lensa mata yang memiliki peranan untuk melihat dengan jelas. Lensa mata adalah bagian dari organ mata yang terletak di belakang iris dan memiliki warna transparan.

Di dalam lensa mata ini terdiri dari 4 bagian yakni kapsul, korteks, nukleus, dan epitel. Lensa mata memiliki bentuk cembung dan kaya akan protein serta kolagen. lensa mata memiliki fungsi untuk mengatur cahaya yang masuk ke dalam mata dan memantulkannya menuju retina.

Retina sendiri adalah tempat beradanya saraf penglihatan sehingga mata dapat melihat objek dengan jelas. Untuk melakukan tugasnya, lensa mata membutuhkan bantuan otot yang terdapat di dalam badan siliaris sehingga dinamakan dengan otot siliaris atau beta-2.

Saraf simpatik akan membantu otot siliaris untuk melakukan relaksasi sehingga dapat melihat dengan baik. Otot siliaris membantu lensa mata untuk mengatur ukuran serta bentuk sesuai dengan objek yang dilihat.

Lain halnya saat melihat benda yang letaknya jauh, maka lensa mata akan melebar serta menjadi tipis sehingga terlihat seperti berbentuk cekung. Lensa mata berperan untuk memfokuskan objek pada retina. Namun, pada beberapa kondisi fokus pada lensa mata bisa jatuh di depan atau bahkan di belakang retina. Hal ini dikarenakan adanya gangguan pada lensa mata.

Seperti pada penyakit rabun jauh, fokus lensa mata akan jatuh berada di depan retina. Hal ini akan membuat seseorang merasa kesulitan saat melihat objek yang berada jauh. Objek tersebut akan terlihat seperti samar atau buram.

Untuk membantu melihat objek dengan jelas, dibutuhkan bantuan penggunaan kaca mata minus. Lain halnya dengan rabun dekat, di mana fokus cahaya yang dihasilkan jatuh di belakang retina sehingga sulit melihat benda yang berada dengan jarak dekat.

3. Dilatasi pupil (midriasis)

Saraf simpatik dapat mengakibatkan dilatasi pupil. Hal ini dikarenakan saraf parasimpatik dapat memicu kontraksi otot iris. Otot iris ini yang berfungsi untuk mengatur besar kecilnya pupil pada mata. Dilatasi pupil merupakan ukuran pupil yang melebihi dari ukuran pupil pada umumnya.

Ukuran pupil pada mata diatur oleh otot yang terdapat pada iris dan dari banyaknya cahaya yang masuk. Saat cahaya terang, maka pupil akan mengecil. Hal ini berfungsi agar tidak banyak cahaya yang masuk ke mata. Sebaliknya ketika dalam keadaan gelap, maka pupil akan mengalami dilatasi atau pembesaran agar banyak cahaya yang masuk.

Pada keadaan tertentu, dilatasi pupil masih dapat merespons cahaya dengan normal yakni membesar dan mengecil sesuai cahaya. Namun, biasanya pada kondisi dilatasi, tidak dapat merespons cahaya dengan normal. Pupil melebar (midriasis) terjadi ketika bagian tengah mata yang hitam lebih besar dari biasanya.

Pupil membesar secara alami karena perubahan cahaya dan peristiwa emosional, namun pelebaran pupil yang tidak biasa bisa jadi disebabkan oleh kondisi medis. Midriasis terjadi ketika pupil membesar dan tidak merespons cahaya. Istilah lain untuk midriasis adalah “pupil tetap”.

Pupil membesar ketika bagian tengah mata yang berwarna hitam memakan lebih banyak ruang dibandingkan bagian mata yang berwarna (iris). Pupil seharusnya membesar dalam keadaan normal karena perubahan ringan dan variabel emosional.

Biasanya, pupil yang membesar akan kembali ke ukuran normal dengan sendirinya. Jika pupil membesar secara tiba-tiba, terjadi setelah cedera traumatis, atau menyebabkan sakit kepala dan kebingungan, segera dapatkan bantuan medis.

fbWhatsappTwitterLinkedIn