Daftar isi
Baik di sekolah, di rumah, maupun di sekitar komplek, kamu pasti sering bertemu dan berinteraksi dengan orang lain.
Sudah menjadi kodrat bagi manusia sebagai makhluk sosial untuk terus berinteraksi dan bersosialisasi dengan sekitarnya.
Saat berdiskusi di sekolah, kita telah melakukan sosialisasi. Namun apakah kalian sudah tahu apa yang dimaksud sosialisasi dalam masyarakat?
Berikut ini adalah pembahasan tentang pengertian sosialisasi dan fungsi sosialisasi dalam masyarakat.
Para sosiolog mempunyai beragam pandangan tentang definisi sosialisasi. Pengertian sosialisasi menurut ahli antara lain sebagai berikut:
Menurut Charlotte Buhler, sosialisasi adalah proses belajar dan penyesuaian diri untuk membantu anggota masyarakat dalam memahami cara hidup dan cara berpikir dari kelompoknya.
Greenberg berpendapat bahwa sosialisasi merupakan suatu proses perubahan individu untuk diterima atau sesuai dengan keinginan dari pihak luar agar diterima sebagai anggota organisasi atau kelompok tersebut.
Sedangkan menurut Robert M.Z. Lawang sosialisasi merupakan proses mempelajari dan memahami norma, nilai, peran, dan semua syarat lainnya yang dibutuhkan untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan sosial.
Kemudian menurut Bruce J. Cohen, sosialisasi adalah proses pembelajaran seorang individu terhadap nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam masyarakat sehingga seseorang bisa menjadi anggota masyarakat.
Dari berbagai pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa sosialisasi adalah rangkaian proses pembelajaran dalam memahami nilai dan kultur dalam sebuah masyarakat.
Setelah mengerti definisi sosialisasi dalam masyarakat, kita perlu mengetahui tujuan sosialisasi dalam masyarakat. Ada beberapa tujuan sosialisasi dalam masyarakat, antara lain:
Umumnya, sosialisasi bertujuan untuk menanamkan disiplin dasar kepada seorang individu. Contohnya saat ada orang yang sedang sakit atau beristirahat, kita dilarang untuk membuat kebisingan.
Meskipun kita ingin mendengarkan musik dengan suara kencang pada saat itu, kita tidak melakukannya karena nilai ketertiban yang kita dapatkan dari proses sosialisasi.
Lewat proses sosialisasi, masyarakat bisa menentukan cara hidup seorang warga masyarakat.
Contohnya seorang ayah yang selalu menasehati anaknya untuk meneladani perilaku seorang tokoh yang dianggap panutan.
Setiap warga masyarakat diharapkan bisa memperhitungkan kehadiran orang lain dalam hubungan sosialnya.
Contohnya saat memutuskan untuk menikah, baik suami maupun istri harus memahami perannya untuk saling mendukung dan bekerja sama dalam mengurus rumah tangga.
Sosialisasi juga memiliki tujuan untuk mengajarkan keterampilan dasar dalam berpartisipasi di kehidupan masyarakat.
Sehingga seseorang mengerti bagaimana berkomunikasi dengan tetangga, memesan makanan di restoran, atau menggunakan fasilitas umum.
Sosialisasi sangat berperan dalam pembentukan peran dan status sosial dalam masyarakat.
Fungsi sosialisasi dalam masyarakat sangat beragam, di antaranya dapat diamati pada pembentukan peran dan status sosial di dalam keluarga dan lingkungan pendidikan.
Fungsi sosialisasi dalam pembentukan peran dan status sosial antara lain sebagai berikut:
Fungsi sosialisasi dalampembentukan peran dan status sosial di dalam keluarga disesuaikan dengan status dan peran masing-masing anggota keluarga.
Keluarga adalah agen sosialisasi utama dalam mengenalkan nilai dan norma sosial kepada anaknya sejak usia dini.
Seorang ayah atau suami dalam keluarga, memiliki status sebagai kepala rumah tangga. Status ini diperoleh secara otomatis dari proses perkawinan.
Tanggung jawab seorang kepala keluarga adalah memberi perlindungan, mencari nafkah, memberikan kasih sayang, pembinaan, serta pendidikan bagi seluruh anggota keluarga.
Seorang ayah atau suami diharapkan menjadi pemimpin keluarga dan memberikan teladan dari sikap dan perilakunya.
Berbeda dengan ibu atau istri. Dalam sebuah organisasi seperti keluarga, ibu mempunyai peran untuk mendampingi dan bekerja sama dengan ayah dalam mengurus rumah tangga.
Khususnya dalam mengatur keuangan keluarga dan memberikan afeksi serta pendidikan kepada anak-anaknya.
Sedangkan anak sebagai anggota keluarga disesuaikan dengan sifatnya sebagai anak dalam norma. Yaitu menyayangi dan menghormati kedua orang tuanya.
Bagi seorang individu sosialisasi berfungsi sebagai pedoman saat mulai mengenali dan menyesuaikan diri di lingkungannya.
Penyesuaian tersebut meliputi nilai, norma, dan struktur sosial yang ada atau berlaku di masyarakat.
Apabila individu tersebut mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitarnya, maka ia akan diterima dengan baik di tengah masyarakatnya.
Misalnya ketika sebuah keluarga baru saja pindah ke rumah baru di kota lain. Keluarga tersebut harus mempelajari dan memahami nilai dan kultur masyarakat di sekitarnya.
Jika masyarakat di sekitarnya suka menyapa saat bertemu, maka keluarga tersebut harus melakukan sosialisasi dengan kultur serupa.
Sementara jika individu tidak memenuhi harapan sesuai nilai masyarakatnya, akan disebut buruk.
Jika bagi individu sosialisasi berfungsi untuk pedoman dalam mempelajari norma di suatu masyarakat, maka berbeda dengan fungsi sosialisasi bagi masyarakat.
Bagi masyarakat, fungsi sosialisasi adalah alat untuk melestarikan, menyebarkan, serta mewariskan nilai, norma, dan kepercayaan yang berlaku dalam masyarakat.
Dengan demikian, nilai, norma, dan kepercayaan tersebut bisa terjaga keberadaanya oleh seluruh anggota masyarakat.
Contohnya saat melakukan diskusi dengan tetangga, melakukan kerja bakti, atau mengadakan suatu tradisi bersama di waktu tertentu.