Biologi

Gangguan Sistem Indera Beserta Gambarnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sistem indera merupakan serangkaian organ-organ indera yang berperan penting pada tubuh manusia. Manusia memiliki lima sistem indera dengan perannya masing-masing. Adapun kelima alat indera tersebut yakni mata, hidung, lidah, telinga dan kulit.

Meskipun berperan dengan sangat baik, kelima alat indera tersebut bisa mengalami gangguan dan penyakit. Faktor penyebab timbulnya penyakit juga bermacam-macam, di mana dapat disebabkan karena faktor internal atau dari dalam diri manusia maupun faktor eksternal atau luar tubuh manusia.berikut beberapa jenis gangguan sistem indera manusia beserta gambarnya :

Gangguan Sistem Indera pada Mata

Mata adalah alat indera yang berfungsi untuk melihat. Berikut ini gangguan atau penyakit yang terjadi pada mata antara lain:

  • Rabun dekat

Rabun dekat (hipermetropi) adalah penyakit mata yang ditandai saat penderitanya tidak bisa melihat benda yang dekat dengan jelas. Penderitanya bisa ditolong dengan kacamata yang memiliki lensa cembung. Selain itu, gangguan hipermetropi juga terjadi akibat lensa mata yang terlalu pipih atau bola mata terlalu pendek. Hal inilah yang menyebabkan bayangan jatuh di belakang retina.

  • Rabun jauh

Rabun jauh (miopi) merupakan kebalikan dari rabun dekat. Dengan kata lain, rabun jauh adalah penyakit mata yang penderitanya tidak bisa melihat benda-benda yang letaknya jauh dengan jelas. Gangguan miopi ini disebabkan karena lensa mata terlalu cembung atau bola mata yang terlalu panjang.

Hal ini yang menyebabkan bayangan benda jatuh di depan retina. Namun untuk menolong penderita miopi biasanya dibutuhkan kacamata yang dapat memancarkan berkas sinar atau biasa disebut dengan lensa cekung.

  • Mata silindris

Gangguan pada mata selanjutnya yaitu mata silindris atau astigmatis. Gangguan ini ditandai dengan penglihatan yang menjadi kabur. Selain itu terjadi karena penderita tidak dapat melihat garis-garis horizontal dan vertical secara bersama-sama.

Mata penderita juga tidak dapat memfokuskan pandangan karena kornea mata tidak berbentuk bola. Untuk penderitanya dibutuhkan kacamata dengan lensa silindris.

  • Rabun tua

Seperti namanya, rabun tua atau presbiopi merupakan gangguan mata yang disebabkan karena menurunnya daya akomodasi lensa mata. Dengan arti lain, lensa mata akan kehilangan elastisitasnya seiring dengan bertambahnya usia seseorang.

Selain itu, penderita rabun tua juga tidak dapat melihat benda yang letaknya terlalu jauh dan terlalu dekat. Penyakit ini biasanya diderita oleh orang-orang yang sudah lanjut usia (tua). Penderita ini dapat ditolong dengan kacamata berlensa rangkap yakni kacamata cembung dan cekung.

  • Rabun senja

Rabun senja atau biasa disebut dengan rabun ayam adalah gangguan mata yang ditandai saat mata tidak mampu melihat benda yang di tempat redup atau saat malam hari. Gangguan ini disebabkan karena kurangnya asupan vitamin A, sehingga sel-sel batang di mata tidak berfungsi dengan baik.

Sel-sel batang yang tidak berfungsi tersebut karena protein rodopson tidak terbentuk. Maka dari itu, bagi penderita rabun senja harus banyak mengkonsumsi asupan vitamin A.

  • Katarak

Pernah mendengar istilah katarak? Katarak atau biasa disebut dengan bular mata merupakan salah satu gangguan mata yang disebabkan karena lensa mata yang keruh. Sehingga menghalangi masuknya cahaya pada retina.

Jika tidak segera diobati, maka gangguan mata ini dapat menimbulkan kebutaan tanpa adanya rasa sakit. Selain itu, katarak juga biasanya diderita oleh manusia yang berusia di atas 55 tahun dan disembuhkan dengan operasi mata.

  • Buta warna

Buta warna merupakan penyakit mata di mana mata tidak bisa membedakan warna. Penyakit ini bersifat menurun. Jika seseorang hanya dapat melihat warna hitam dan putih saja, maka ia dapat dikatakan buta warna total. Namun bila tidak mampu membedakan warna tertentu, makai a dikatakan sebagai buta warna parsial.

Gangguan Sistem Indera pada Hidung

Gangguan yang terjadi pada hidung biasanya disebabkan karena radang atau pilek di mana mengeluarkan lendir atau ingus. Hal tersebut sehingga menghalangi bau mencapai ujung saraf pembau.

Selain itu, gangguan ini juga sering disebabkan karena kotoran yang ada pada hidup serta bulu hidung yang terlalu banyak. Adapun gangguan-gangguan yang sering terjadi pada hidung adalah sebagai berikut:

  • Anosmia

Anosmia merupakan penyakit hidung yang ditandai dengan hidung tidak mampu mencium bau. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh penyumbatan rongga hidung karena polip atau tumor. Selain itu dapat pula karena reseptor pembau rusak akibat infeksi virus.

  • Influenza

Influenza merupakan gangguan hidung akibat infeksi virus flu di mana dapat menyebabkan rongga hidung tersumbat. Sehingga kemampuan hidung dalam mencium bau menjadi berkurang.

  • Polip hidung

Polip hidung merupakan penyakit hidung yang berupa benjolan. Penyakit ini berciri seperti memiliki tekstur lunak, tidak menimbulkan rasa sakit serta tidak dikategorikan sebagai kanker. Biasanya, benjolan hidung ini tumbuh dalam saluran atau rongga sistem pernapasan.

  • Mimisan

Gangguan pada hidung yang sering terjadi selanjutnya adalah mimisan atau hidung berdarah. Mimisan terjadi saat darah keluar dari hidung. Area hidung yang mengandung banyak pembuluh darah terdapat di permukaan bagian depan dan belakang. Pembuluh darah ini sangat rapuh, sehingga mudah untuk mengeluarkan darah.

  • Rhinitis

Rhinitis ini terbagi ke dalam dua jenis yakni rhinitis alergi dan rhinitis non alaergi. Penyakit hidung yang berupa rhinitis terjadi saat adanya iritiasi pada selaput lendiri. Sedangkan penyebab penyakit rhinitis non alergi biasanya lebih beragam, mulai dari karena terpapar oleh asap rokok, perubahan cuaca, aroma yang menyengat sampai iritasi debu. Bedanya dengan rhinitis alergi yaitu tidak ditemukan suatu antibody IgE yang beraksi terhadap penyakebab alergi tertentu.

Gangguan Sistem Indera pada Telinga

Adapun gangguan-gangguan yang terjadi pada telinga sebagai berikut:

  • Otitis eksterna

Otitis eksterna adalah peradangan pada telinga bagian luar. Penyakit ini dapat terjadi bila telinga sering kemasukan air, seperti saat berenang. Selain itu, telinga yang sering kemasukan air akan melembab dan menjadi basah. Hal ini tentunya akan memudahkan bakteri atau jamur jauh lebih mudah untuk berkembang biak di area liang telinga.

Tidak hanya itu, penyakit telinga ini juga dapat disebabkan karena hal lain seperti terlalu sering membersihkan telinga, luka atau cedera hingga masuknya benda asing ke dalam area telinga, atau terdapat masalah pada kulit telinga seperti kulit kering atau eksim.

  • Otitis interna

Penyakit ini disebabkan karena terdapat infeksi yang mengendalikan fungsi pendengaran dan menjaga keseimbangan tubuh. Dengan kata lain, otitis interna dapat terjadi karena otitis media yang tidak diobati dan adanya infeksi virus atau bakteri di dalam telinga.

Penyakit ini ditandai oleh beberapa gejala seperti vertigo, sulit duduk atau berdiri, pusing, mual, muntah, telinga berdenging, kehilangan pendengaran dan sakit telinga.

  • Otitis media

Otitis media adalah gangguan telinga pada bagian tengah yang disebabkan karena infeksi bakteri atau virus. Penyakit ini biasanya banyak dialami oleh anak-anak daripada orang dewasa. Adapun gejala yang timbul seperti sakit telinga, gangguan pendengaran, demam, keluar cairan dari dalam telinga yang memiliki warna kekuningan, kehijauan hingga kecoklatan bahkan ada yang berbau busuk.

  • Gendang telinga pecah

Gendang telinga pecah disebabkan oleh banyak hal seperti infeksi pada telinga bagian tengah yang tidak dapat diobati, kemasukan benda asing, suara yang sangat keras, benturan dan banyak lagi. Selain itu, penyakit ini juga bisa menimbulkan gejala seperti telinga berdenging, keluarnya cairan dari telinga, sakit telinga dan banyak lagi.

  • Kolesteatoma

Kolesteatoma adalah gangguan telinga yang disebabkan oleh pertumbuhan jaringan kulit yang tidak normal di area dekat gendang telinga atau telinga bagian tengah. Pertumbuhan jaringan kulit ini bisa mengakibatkan jaringan dan tulang di area telingah tengah mengalami kerusakan sehingga fungsi telinga menjadi terganggu.

Adapun gejala-gejala yang timbul saat menderita kolesteatoma yakni telinga mengeluarkan bau busuk, keluarnya cairan dari telinga, sakit nyeri, gangguan pendengaran, telinga tersumbat, hingga otot wajah yang melemah di bagian sisi telinga.

Gangguan Sistem Indera pada Lidah

Berikut ini beberapa contoh gangguan yang terjadi pada lidah:

  • Sariawan

Penyakit ini ditandai dengan adanya luka kecil di lidah atau dalam mulut. Secara umum, penyakit ini timbul karena kekuragan vitamin dan daya tahan tubuh yang lemah. Selain itu, keseringan mengkonsumsi buah-buahan dengan rasa yang asam dan juga pemakaian kawat gigi dapat menjadi faktor timbulnya sariawan.

Gangguan ini biasanya tidak perlu ditangani secara khusus. Rasa nyeri akan hilang dalam kurun waktu 1-2 minggu. Untuk mencegahnya, kita harus membersihkan gigi dan lidah secara teratur khususnya setelah makan dan menghindari makanan pedas atau asam hingga sariawan sembuh.

  • Kandidiasis mulut

Kandidiasis mulut (oral thrush) merupakan penyakit lidah yang disebabkan oleh infeksi jamur Candida albicans. Gangguan lidah ini terjadi ketika muncul bercak putih di lidah dan bagian dalam mulut. Selain itu, kandidiasis mulut paling sering menyerang balita, lansia dan juga orang yang menggunakan gigi palsu.

Untuk mengatasinya, kita cukup dengan berkumur menggunakan garam atau 1 sendok teh baking soda. Kemudian garam atau baking soda tersebut dilarutkan ke dalam air hangat setiap dua kali dalam sehari. Selain itu, kandidiasis mulut juga bisa diobati dengan obat anti jamur yang telah diresepkan oleh dokter gigi.

  • Lidah pecah-pecah

Gangguan mulut selanjutnya yaitu lidah pecah-pecah (fissured tongue) yang ditandai oleh munculnya celah di lidah shingga lidah terlihat seperti retak. Namun hal ini adalah normal, sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Lidah pecah-pecah biasanya disebabkan oleh keturunan atau genetic, akan tetapi masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut.

Pada beberapa kondisi, lidah pecah-pecah tidak membutuhkan penanganan khusus. Untuk mencegah gangguan ini, maka kita perlu membersihkan lidah secara rutin. Hal ini dikarenakan sisa-sisa makanan yang terselip dapat menimbulkan infeksi.

  • Glossitis

Glossitis merupakan peradangan yang membuat lidah menjadi bengkak dan kemerahan. Gangguan ini terkadang bisa membuat penderita menjadi susah makan dan berbicara. Selain itu, glossitis bisa dicegah dan ditangani dengan selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut secara teratur.

Mengkonsumsi makanan yang bergizi. Pada kasus tertentu, gangguan ini harus diobati dengan antibiotic dan kortikosteroid sesuai dengan resep dokter.

  • Kanker lidah

Kanker lidah disebabkan oleh berbagai faktor mulai dari infeksi HPV, kebiasaan merokok hingga keseringan mengonsumsi minuman beralkohol. Pada tahap awalnya, kanker lidah masih belum menimbulkan gejala signifikan.

Akan tetapi, seiring berjalannya waktu penderita akan merasakan gejala-gejala berupa sariawan di lidah yang tak kunjung sembuh selama kurun waktu dua minggu. Selain itu, penderita juga akan mengalami lidah berdarah, muncul benjolan di lidah dan juga lidah yang mati rasa.

Gangguan Sistem Indera pada Kulit

Berikut ini beberapa contoh gangguan pada kulit:

  • Eksim

Eksim merupakan penyakit kulit yang umum terjadi pada manusia. penyakit ini ditandai oleh kulit kering, gatal dan kemerahan di sekitar leher dan siku bagian dalam. Hampir 30 juta orang Amerika menderita penyakit eksim di mana umumnya diderita oleh anak-anak, namun orang dewasa juga kemungkinan bisa mengalaminya.

  • Psoriasis

Psoriasis adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh peradangan kronis dan bersifat autoimun akibat adanya reaksi sistem kekebalan tubuh. Berdasarkan informasi dari National Psoriasis Foundation, penyakit autoimn ini akan menimbulkan gejala seperti timbul bercak besar, kasar dan bersisik pada kulit.

  • Rosacea

Penyakit ini ditandai dengan timbulnya kemerahan pada kulit yang disertai dengan luka bernanah. Menurut National Rosacea Society, masih banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka menderita penyakit rosacea, sehingga tidak memperoleh pengobatan.

Terlebi lagi, pada tahun 2016 terdapat sebuah penelitian yang dilakukan di Annals of Neurology yang menunjukkan ada sebanyak 28% wanita yang menderita rosacea memiliki potensi dapat mengalami demensia. Meskipun demikian, jika mengalami penyakit rosacea alangkah baiknya segera menghubungi dokter terutama jika kamu berusaia di atas 60 tahun.

  • Panu

Panu adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit ini ditandai dengan timbulnya bercak putih, coklat atau merah sesuai pada warna kulitnya, serta gatal-gatal ketika tubuh berkeringat. Walaupun demikian, penyakit panu dapat dicegah dengan menjaga kebersihan tubuh. Selain itu, jangan memakai handuk atau pakaian yang lembab. Perlu diketahui, pakaian yang lembab membuat jamur lebih mudah berkembang.

  • Kurap

Kurap adalah penyakit kulit yang menular dan disebabkan oleh jamur. Penyakit ini ditandai dengan timbulnya bagian kasar di area kulit dan dikelilingi oleh lingkaran merah muda. Penyakit ini dapat diobati dengan mengoleskan krim anti jamur yang mengandung mikonazol dan kloritomazol di kulit yang terkena. Selain itu, kita dapat mencegah terkena panu dengan menjaga kebersihan tubuh dan menghindari kontak langsung dengan penderitanya.