Daftar isi
Sumedang bukan sekadar nama tahu, kabupaten ini terletak di Provinsi Jawa Barat dengan Kecamatan Sumedang Utara sebagai ibu kota kabupaten tersebut. Tidak banyak yang tahu bahwa Sumedang dijuluki sebagai Kota Buludru karena di tahun 1960-an kota ini dianggap paling indah dan bersih di Indonesia.
Berjarak tempuh 45 kilometer dari Kota Bandung, Sumedang memang dijuluki sebagai Kota Tahu yang juga terkenal akan Waduk Jatigede sebagai salah satu tempat wisata alam. Sementara itu sebagai komoditas yang diunggulkan, Sumedang terkenal dengan ubi Cilembu-nya, sawo Citali, serta salak Slebong.
Selain tahu Sumedang yang memang berasal dari Sumedang dan menjadi identitas dari wilayah ini sejak tahun 1917, Sumedang khas dengan pemandangan berupa pegunungannya yang mendominasi. Dianggap sebagai kota kecil, Sumedang memiliki jumlah populasi yang diperkirakan hampir mencapai 1,2 juta jiwa.
Berada di 6° 51′ 30″ Lintang Selatan dan 107° 54′ 59″ Bujur Timur dengan luas wilayah sekitar 1.500 kilometer persegi, Kabupaten Sumedang berbatasan dengan Kabupaten Garut di sisi selatan, Kabupaten Indramayu di sebelah utara, Kabupaten Majalengka di sisi timur, dan Kabupaten Bandung, Kabupaten Subang, serta Kabupaten Bandung Barat di sebelah barat.
Berikut
Gunung Kerenceng merupakan salah satu gunung yang terkenal di daerah Sumedang dan berlokasi di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Sumedang Selatan, Kecamatan Cimanggung, dan Kecamatan Pamulihan. Gunung yang terletak pada 6° 56′ 3″ Lintang Selatan dan 107° 52′ 54″ Bujur Timur ini terletak di sebelah utara Makam Keramat Heubeul Isuk Cimarias.
Berada di Kabupaten Sumedang dengan bentuk strato yang cerukannya mirip kawah yang robek ke sisi barat. Di sisi selatan Gunung Kerenceng akan nampak area-area perkemahan, pendakian, serta kawasan Air Terjun Cinulang, sedangkan di sisi utaranya terdapat Curug Sabuk dan Curug Cirengganis.
Gunung setinggi 1.736 meter di atas permukaan laut yang ini terbuka bagi pengunjung yang ingin mendaki sampai puncak; titik pendakian biasanya dimulai dari Kampung Situhiang, Desa Tegalmanggung, Kecamatan Cimanggung. Meski diduga dulunya pernah terjadi aktivitas vulkanik, Gunung Kerenceng tetap dibuka sebagai kawasan wisata.
Dalam jalur pendakian menuju puncak Gunung Kerenceng, termasuk salah satunya kawasan perkebunan warga, akan ada pintu hutan yang disusul dengan pemandangan jalan menanjak dan semak belukar rimbun. Medan menuju puncak gunung beriklim hutan hujan tropis ini dipenuhi ilalang subur dan akan terlihat adanya tanaman kantong semar yang tumbuh secara bergerombol.
Gunung di daerah Sumedang lainnya adalah Tampomas; lebih tepatnya gunung yang ada di Jawa Barat ini ada di sisi utara Sumedang, yakni di Desa Cibeureum Wetan, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang. Di sebelah selatan gunung ini akan nampak kawasan hutan pinus serta Gunung Karang (Anak Gunung Tampomas) yang biasa menjadi jalur pendakian.
Gunung Tampomas memiliki kekayaan alam luar biasa dan kawasan Hutan Gunung Tampomas sendiri tergolong sebagai jenis hutan hujan pegunungan yang dipenuhi keragaman flora dan fauna. Terdapat area pendakian lainnya apabila melihat secara jeli di sebelah barat (Bengkung) dan sebelah utara (Saung Aki Gunung).
Gunung Tampomas tercatat secara administratif memiliki posisi di lima kecamatan, yakni Kecamatan Buahdua, Kecamatan Tanjungkerta, Kecamatan Conggeang, Kecamatan Cimalaka dan Kecamatan Paseh. Di sisi timur laut gunung ini terdapat pula kawasan air terjun bernama Air Terjun Ciputra Wangi.
Di dalam area Gunung Tampomas, beberapa jenis satwa tinggal dan bertahan hidup di sana, seperti lutung, kancil, macan tutul jawa, babi hutan, serta sejumlah jenis burung. Meski demikian, pengunjung tetap bisa menikmati keindahan alam puncak gunung ini secara aman dan di bagian kaki gunung pun terdapat sumber air panas.
Gunung Tampomas ada di Taman Wisata Alam Gunung Tampomas dengan luas 1.250 hektar dan pada bagian puncak gunung ini bisa dikunjungi oleh wisatawan. Namun bagi pendaki pemula, jalur pendakian melalui Narimbang atau Air Terjun Ciputra Wangi medan dapat dianggap lebih sulit dan terjal.
Sanghiyang Taraje adalah sebutan untuk puncak Gunung Tampomas selisih jarak 200 meter di sisi utaranya merupakan situs makam keramat Pasarean (diketahui sebagai petilasan dari Prabu Siliwangi dan Dalam Samaji di masa Kerajaan Pajajaran Lama). Selain jalur Narimbang, pendaki dapat sampai ke Sanghiyang Taraje melalui jalur Cibeureum.
Bertitik koordinat 6° 45′ 52″ Lintang Setalan dan 107° 57′ 35″ Bujur Timur, ketinggian dari Gunung Tampomas adalah sekitar 1.684 meter di atas permukaan laut. Gunung yang termasuk tipe gunung berapi aktif ini aman bagi pendakian dengan jalur paling kerap digunakan yakni jalur Buahdua, jalur CIbeureum, dan jalur Narimbang.
Gunung Geulis adalah sebuah gunung di daerah Sumedang yang terletak di sebelah barat Kabupaten Sumedang, tepatnya di Desa Jatiroke, Kecamatan Jatinangor. Sekalipun terbuka bagi pendaki dan siapa saja yang ingin berwisata ke tempat ini, gunung ini dahulunya hanya didaki oleh warga sekitar yang ingin memandangi keindahan alam dari puncaknya.
Berlokasi di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Tanjungsari, Kecamatan Jatinangor, dan Kecamatan Cimanggung, bagian bawah Gunung Geulis terdapat persawahan, jalan-jalan, serta area pemukiman warga. Di sisi utara dari gunung ini terdapat Gunung Bukitjarian yang biasa menjadi jalur pendakian, Bukit Akasia, dan Wisata Gunung Batu.
Sementara itu, di bagian puncak tidak hanya dapat dijadikan tempat menonton pemandangan, tapi juga dapat terlihat adanya bangunan dan makam di bawah pohon besar. Di bagian selatan Gunung Geulis merupakan area yang bisa digunakan untuk aktivitas perkemahan.
Memiliki ketinggian 1.281 meter di atas permukaan laut dan berada di sisi barat laut dari Gunung Aseupan yang merupakan bukit untuk pendakian, makam di bagian puncak Gunung Geulis sering didatangi warga atau orang-orang yang meyakini bahwa berdoa di sana akan mengentengkan soal jodoh.
Gunung Calancang merupakan gunung di daerah Sumedang yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut. Nama “Calancang” sendiri berasal dari kata “calang-caling” yang artinya “bersinar-sinar” atau “berkelap-kelip”.
Titik koordinat gunung ini ada pada 6° 57′ 29″ Lintang Selatan dan 107° 57′ 1″ Bujur Timur dan di sekitar Gunung Calancang akan tampak puncak lainnya, seperti Puncak Pilar, Puncak Sindulang, dan Puncak Harendong. Gunung Kerenceng pun ada di sisi barat cukup dekat dengan gunung ini dan akan terlihat jelas apabila telah mencapai puncak Gunung Calancang.
Beriklim hutan hujan tropis dengan ketinggian 1.667 meter dari permukaan laut, di wilayah Gunung Calancang pun terdapat perkebunan teh Puncak Cisoka, Curug Gorobog, Kampung Karuhun, Curug Sabuk, Puncak Batu Nanceb, dan bumi perkemahan Kampung Kubang.
Gunung Datar terletak di Desa Gunturmekar, Kecamatan Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang dan jarak serta waktu tempuhnya dari Kota Sumedang pun tidak terlalu jauh. Bukan tergolong gunung berapi, Gunung Datar dengan ketinggian 858 meter di atas permukaan laut ini adalah kawasan bukit yang selalu tertutup kabut tebal pada pagi hari.
Bertitik lokasi di 6° 47′ 47″ Lintang Selatan dan 107° 52′ 41″ Bujur Timur, Gunung Datar diketahui beriklimm hutan hujan tropis. Gunung ini kini terbuka sebagai tempat wisata, baik untuk pendakian maupun perkemahan yang pemandangannya akan sangat apik pada malam hari.
Gunung Gajah di daerah Sumedang bukan tipe gunung berapi, melainkan sebuah bukit dengan tinggi 880 meter di atas permukaan laut. Nama ‘sumedang’ untuk gunung ini dipercaya berasal dari sejarah Kerajaan Sumedang Larang yang konon berada di bawah kepemimpinan Pangeran Kusumahdinata.
Terletak di perbatasan wilayah Desa Cikondang, Kecamatan Ganeas dengan Desa Gunasari, Kecamatan Sumedang Selatan, Gunung Gajah memiliki jarak tempuh sekitar 20 km dari pusat Kota Sumedang. Berada pula di sisi timur wilayah Kampung Batugara, puncak bukit Gunung Gajah memanjang dari utara ke selatan dan terbuka bagi para wisatawan yang ingin mendaki.
Gunung Jambu termasuk dalam daftar gunung di daerah Sumedang karena lokasinya yang ada di Kampung Gombong, Desa Jambu, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang. Seperti nama desa tempat gunung ini berada, maka gunung ini dinamai sama persis menggunakan sebutan “Jambu”.
Memiliki ketinggian 1.875 meter di atas permukaan laut, pada jalur mencapai puncak gunung di sekitar ketinggian 1.100-1.500 mdpl akan dapat terlihat hamparan rumput gajah beserta berbagai tanaman lain seperti tembakau, kopi, hingga sayuran. Medan menuju puncak lebih seperti ketika melaju di perbukitan dan hal ini bisa dilakukan dari tiga desa, yakni Desa Jambu, Desa Kandakajaya, dan Desa Genteng.
Berada pada 6° 49′ 38″ Lintang Selatan dan 107° 46′ 32″ Bujur Timur, Gunung Jambu dipenuhi dengan vegetasi hutan. Namun tidak sekadar pepohonan rimbun, kawasan gunung ini juga menjadi tempat tinggal bagi beberapa jenis satwa, seperti lutung, elang, dan pacet.
Gunung Surian termasuk gunung dengan ketinggian rendah di daerah Sumedang karena hanya mencapai 315 meter di atas permukaan laut. Dari Waduk Jatigede, Gunung Surian terletak di sisi selatan waduk tersebut dan lokasinya tidak sampai 2 kilometer.
Berada di wilayah Desa Jemah, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, gunung ini dilewati oleh aliran sungai bernama Kali Cimanuk. Di sisi timur tak jauh dari gunung ini, terdapat pula Kampung Buricak Burinong yang terbuka sebagai tempat wisata, begitu pula dengan Forest Walk.
Sementara itu, di sisi utara dari gunung ini terdapat Wisata Tanjung Duriat dan Spot Foto Waduk Jatigede yang juga menjadi lokasi favorit para pelancong. Gunung Surian berada pada 6° 52′ 17″ Lintang Selatan dan 108° 5′ 21″ Bujur Timur dan diketahui beriklim muson tropis.
Gunung Palasari adalah gunung lainnya yang ada di Kabupaten Sumedang, tepatnya terletak di desa Pasanggarahan, Kecamatan Sumedang Selatan. Dari pusat Kota Sumedang pun, gunung yang merupakan hutan lindung dan kini lebih dikenal dengan Taman Hutan Rakyat (Tahura) ini tidak terlalu jauh karena hanya berjarak 1 kilometer saja.
Berada pada 6° 51′ 20″ Lintang Selatan dan 107° 54′ 41″ Bujur Timur, Gunung Palasari memiliki ketinggian sekitar 643 meter di atas permukaan laut dengan iklim hutan hujan tropis. Gunung ini pada tahun 2011 sempat berada di bawah Perhutani sebagai pengelola resmi, namun melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Gunung Palasari sudah berada di tangan Pemerintah Kabupaten Sumedang.
Gunung Kecapi di daerah Sumedang dapat dijumpai di Desa Kebon Jati, Kecamatan Sumedang Utara. Gunung dengan sisi timurnya yang curam karena bertebing setinggi 50 meter ini memiliki jarak yang tidak begitu jauh di sebelah utara dari Kota Sumedang.
Titik koordinat Gunung Kecapi yang tebingnya tersusun dari bebatuan andhesit ini tepatnya adalah 6° 49′ 36″ Lintang Selatan dan 107° 55′ 57″ Bujur Timur. Dan gunung yang tidak hanya menyediakan jalur pendakian tapi juga aktivitas untuk panjat tebing ini memiliki iklim hutan hujan tropis.
Olahraga panjat tebing bisa dilakukan di gunung yang tidak seberapa tinggi dan cenderung jauh lebih kecil daripada gunung-gunung lain di Sumedang ini. Alasan mengapa gunung ini dapat dipanjat adalah karena disediakannya hanger yang tambatannya dibuat kuat dengan cara mengebornya pada dinding tebing.
Taman Makam Pahlawan Cimayor Sumedang ada di sisi selatan dari Gunung Kecapi, sementara pada area utara hingga barat tak jauh dari gunung setinggi 656 meter di atas permukaan laut ini terdapat Jalan Tol Cisumdawu.
Gunung Jagad adalah gunung di daerah Sumedang lainnya yang ada di Dusun Cibareubeu, Desa Sukamanah, Kecamatan Jatinunggal. Gunung Jagad pun bukan tipe gunung berapi, melainkan berupa perbukitan dengan bentang permukaan tanah yang tampak bervariasi.
Perbukitan dengan tinggi antara 454 hingga 742 meter di atas permukaan laut ini memang tampak bergelombang sedang, berbukit, sampai bergunung-gunung. Gunung Jagad pun terkenal sebagai kawasan suaka alam (Kawasan Cagar Alam Gunung Jagad dengan luas 126,60 hektar) yang menjadi tempat perkembangan serta perlindungan tumbuhan serta satwa.
Gunung Bedil merupakan gunung di daerah Sumedang dengan iklim hutan hujan tropis yang namanya berasal dari suara petasan yang dahulu terdengar oleh masyarakat setempat. Gunung setinggi 1,121 meter di atas permukaan laut ini pun diyakini diberi nama ‘bedil’ karena dalam bahasa Sunda memiliki makna “meriam”.
Pada masa penjajahan Belanda, gunung dengan keindahan alam nyaris sempurna ini menjadi tempat penyimpanan meriam, maka disebut dengan ‘bedil’. Beriklim hutan hujan tropis, gunung yang terletak pada 6° 54′ 11″ Lintang Selatan dan 107° 58′ 17″ Bujur Timur ini bisa dijumpai di Desa Cikondang, Kecamatan Ganeas, Kabupaten Sumedang.
Gunung Sangkan Jaya merupakan sebuah gunung yang memiliki puncak dengan batuan besar. Bila melihat dari dekat akan nampak bahwa terdapat batu-batu kecil di bawah batuan besar tersebut sebagai penopang. Bertitik koordinat pada 6° 52′ 0″ Lintang Selatan dan 107° 56′ 39″ Bujur Timur, gunung ini diketahui beriklim hutan hujan tropis.
Gunung setinggi 608 meter di atas permukaan laut ini bisa ditemukan di Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang. Gunung Nurmala adalah nama dari Gunung Sangkan Jaya terdahulu dan salah satu pesona dari gunung ini adalah keluarnya tetesan-tetesan air (dikenal dengan istilah air jam-jam) yang terus-menerus keluar dari pori-pori batu di puncak gunung tadi tanpa pernah berhenti sekalipun musim kemarau telah tiba.
Gunung Pangadegan merupakan gunung di daerah Sumedang karena bisa ditemukan di Desa Cikoneng, Kecamatan Ganeas, Kabupaten Sumedang. Gunung ini memiliki iklim hutan hujan tropis dan ketinggiannya hanya mencapai 682 meter di atas permukaan laut.
Bertitik koordinat pada 6° 51′ 11″ Lintang Selatan dan 107° 56′ 48″ Bujur Timur, Gunung Pangadegan memiliki puncak yang bisa didaki oleh siapa saja yang kini pun terkenal sebagai salah satu spot terbaik untuk berswafoto. Kawasan wisata swafoto ini diketahui bermanfaat untuk meningkatkan pendapatan warga melalui sektor pariwisata.