5 Gunung di Kota Belud Beserta Penjelasan Topografi dan Geografisnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kota Belud di Malaysia memiliki keadaan geografis yang unik dengan pemandangan geologis dan astronomis menarik. Wilayah ini dipengaruhi oleh pegunungan dan lembah yang membentuk lanskap geologis yang beragam.

Posisi geografisnya menciptakan kondisi ideal untuk pengamatan astronomis dengan langit yang gelap dan minim polusi cahaya. Kota ini juga dikelilingi oleh keindahan alam tropis yang memikat para peneliti geologi. Keberagaman geologis, terbentuknya pegunungan, dan kemungkinan observasi astronomis di Kota Belud menunjukkan daya tariknya sebagai destinasi yang menyatukan pesona alam dan pengetahuan ilmiah.

Kota Belud, yang terletak di Sabah, Malaysia, dikelilingi oleh gunung-gunung megah yang tidak hanya memperindah panorama alam, tetapi juga menawarkan misteri dan keindahan yang patut dijelajahi dari sudut pandang astronomi, geologi, dan aktivitas gunung.

1. Gunung Kinabalu

Gunung Kinabalu, yang juga dikenal sebagai “Puncak Borneo,” memegang gelar sebagai gunung tertinggi di Malaysia dan Asia Tenggara. Dengan ketinggian mencapai 4.095 meter di atas permukaan laut. Dari perspektif geologis, gunung Kinabalu adalah hasil dari proses tektonik dan vulkanik yang kompleks selama puluhan juta tahun. Batuan granit yang membentuk gunung ini adalah salah satu yang tertua di dunia.

Dengan penelitian lebih lanjut terhadap struktur dan komposisi batuan, geologis dapat memetakan sejarah geologis wilayah ini dan memahami evolusi bumi yang terkandung di dalamnya. Aktivitas gunung Kinabalu saat ini, meskipun bukan gunung berapi yang aktif, masih menunjukkan tanda-tanda perubahan morfologi dan geodinamika yang terjadi sepanjang waktu.

Pengukuran aktivitas seismik dan survei topografi membantu dalam pemantauan aktivitas gunung ini untuk memahami lebih baik potensi risiko geologis dan menjaga keamanan pendaki serta masyarakat sekitarnya.

Gunung ini adalah puncak tertinggi di Pulau Kalimantan dan peringkat kelima tertinggi di Asia Tenggara. Gunung Kinabalu terbagi menjadi empat zona, yakni hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.

2. Gunung Tambuyukon

Gunung Tambuyukon, dengan ketinggian 2.579 meter, adalah gunung tertinggi kedua di Sabah. Dari segi geologi, gunung Tambuyukon adalah bagian dari jajaran pegunungan Crocker Range yang membentang melalui Sabah.

Batuan di wilayah ini mencakup formasi batuan sedimen dan bebatuan yang telah mengalami proses metamorfosis sepanjang sejarah geologisnya. Pemahaman lebih lanjut tentang sejarah geologis ini dapat membantu memahami evolusi pegunungan di wilayah ini dan proses geodinamika yang terlibat.

Aktivitas gunung Tambuyukon tidak hanya melibatkan pendakian, tetapi juga penyelidikan geologi lanjutan dan pemantauan terhadap perubahan bentuk lahan yang mungkin terjadi seiring waktu. Hal ini penting untuk mengidentifikasi potensi bahaya geologis dan melindungi lingkungan sekitarnya.

Gunung Tambuyukon termasuk dalam rangkaian gunung yang terbentuk di atas banjaran Crocker, yang merupakan rangkaian tanah tinggi yang menjadi tulang punggung seluruh wilayah besar di negeri Sabah. Jika kita memandang posisi geografisnya, banjaran Crocker berasal dari Gunung Kinabalu dan membentang ke arah timur laut di bagian pedalaman utara.

Menjadikan puncak Gunung Tambuyukon berdekatan dengan perbatasan tiga daerah, yaitu Daerah Ranau, Kota Marudu, dan Kota Belud. Meskipun demikian, seluruh kawasan dan puncak tertinggi Gunung Tambuyukon berada di wilayah Daerah Ranau dan termasuk dalam kawasan hutan simpan Taman Negara Kinabalu, yaitu Kinabalu Park.

Gunung Tambuyukon memiliki beragam zona hutan, antara lain hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung. Gunung ini juga kaya akan flora, sebagian besar termasuk dalam kategori tanaman herbal yang memiliki nilai tinggi dalam pengobatan tradisional serta berpotensi sebagai kontributor penting dalam penelitian medis modern.

3. Gunung Nungkok

Gunung Nungkok, meskipun mungkin tidak sepopuler Kinabalu, menawarkan keindahan alam tropis yang mempesona dan menjadi surga bagi para pencinta alam dan peneliti geologi. Puncak gunung ini memungkinkan pengamat alam untuk menikmati keanekaragaman flora dan fauna di hutan hujan tropis yang melimpah di sekitarnya. Gunung Nungkok memiliki ketinggian 1652 meter diatas permukaan laut

Dari perspektif geologi, gunung Nungkok mungkin menyimpan rahasia tentang evolusi geologis kawasan tersebut. Formasi batuan dan struktur tanah di sekitar gunung ini bisa memberikan wawasan lebih lanjut tentang perkembangan geologi wilayah ini selama puluhan hingga ratusan juta tahun.

Survei geologi dan pemantauan terhadap potensi risiko geologis akan membantu memahami kondisi gunung ini secara keseluruhan. Aktivitas yang ramah lingkungan dan pemeliharaan kelestarian alam merupakan aspek penting dalam menjaga keberlanjutan gunung Nungkok sebagai destinasi wisata dan sumber kekayaan geologi.

4. Gunung Magdalena

Dari sudut pandang astronomi, keberadaan hutan yang lebat di sekitar gunung Magdalena menciptakan kondisi yang ideal untuk mengamati bintang di malam hari. Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 1.310 meter (4.298 ft).

Geologis gunung Magdalena mungkin memberikan pengetahuan tentang sejarah geologis wilayah tersebut dan interaksi kompleks antara berbagai elemen ekosistem. Penelitian geologi dapat mengungkapkan sejarah perubahan lingkungan dan evolusi geologis gunung ini.

Aktivitas gunung Magdalena tidak hanya mencakup pendakian tetapi juga upaya pelestarian dan penelitian. Partisipasi aktif dari masyarakat lokal dalam melibatkan diri dalam ekspedisi penelitian dan pemeliharaan ekosistem gunung ini merupakan langkah positif untuk menjaga keberlanjutan alam.

5. Gunung Maragang

Gunung Maragang, yang berlokasi di daerah pesisir Kota Belud dengan ketinggian 2,232 meter. Dari perspektif geologi, keberadaan gunung Maragang di dekat pesisir dapat menyimpan cerita unik tentang interaksi antara proses geologis darat dan bawah laut.

Formasi batuan dan struktur geologi di sekitar gunung ini dapat membuka pemahaman lebih lanjut tentang dinamika geologis wilayah ini dan bagaimana interaksi ini memengaruhi ekosistem laut. Aktivitas gunung Maragang mencakup penelitian ekologi laut dan pemantauan terhadap kondisi pegunungan dan laut di sekitarnya.

Ini melibatkan kolaborasi antara ilmuwan, peneliti, dan komunitas lokal untuk menjaga keberlanjutan ekosistem yang unik dan memastikan bahwa pesona alam gunung Maragang dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

fbWhatsappTwitterLinkedIn