Di jaman modern seperti sekarang ini metode atau cara untuk membudidayakan tanaman sudah banyak sekali. Salah satu metode yang sering digunakan orang pada umumnya yaitu metode hidroponik.
Metode menanam tanaman menggunakan hidroponik tergolong mudah dan hemat. Dikarenakan dalam menanamnya tidak membutuhkan lahan yang luas atau tanah, namun menggunakan media air.
Hidroponik adalah cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah, biasanya dikerjakan dalam kamar kaca dengan menggunakan medium air yang berisi zat hara.
Menurut Para Ahli
Lingga (2006) Hidroponik adalah sistem pertanian terpadu yang berkelanjutan dengan memiliki berbagai dampak positif bagi tanaman dengan proses perawatan yang lebih praktis diterapkan dalam masyarakat perkotaan.
Sutiyoso (2006) Hidroponik adalah sistem penanam terapung yang hanya tersedia untuk berbagai tanaman sayuran yang memiliki bobot akar, batang dan daun yang lebih ringan.
Secara Umum
Hidroponik adalah metode penanaman tanaman dengan tidak menggunakan tanah dan proses dalam perawatan yang praktis.
Sejarah Hidroponik
Metode atau teknik menanam hidroponik sudah ada sejak jaman dahulu yaitu pada tahun 1627. Pada saat itu terdapat tulisan dari Francis Bacon yang menuliskan bahwa hidroponik merupakan tanaman yang juga bisa ditanam dengan media lainnya selain tanah yaitu media air.
Pada tahun 1699 dilakukan sebuah penelitian mengenai metode hidroponik yang dilakukan oleh John Woodward. Menurut hasil penelitiannya tanaman yang ditanam dengan hidroponik lebih bagus jika menggunakan media tanam yaitu air yang keruh dibandingkan air jernih.
Maka dari hasil penelitian tersebut, John menyimpulkan bahwa air yang digunakan untuk menanam tanaman tidak memiliki nutrisi yang cukup untuk membuat tanaman hidroponik menjadi subur.
Penelitian terus berjalan dan ditingkatkan tepatnya pada tahun 1842. Penelitian tersebut ditemukan oleh Julius Von Sachs dan Wilhelm Knop yang menghasilkan bahwa ada 9 elemen nutrisi yang dibutuhkan tanaman agar tanaman menjadi subur
Penelitian dilanjutkan lagi pada tahun 1859 – 1865 dan dibuat nutrisi yang di dalamnya terkandung 9 elemen nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman dan bentuknya seperti larutan. Penelitian ini menjadi cikal bakal dari munculnya hidroponik.
Hasil dari beberapa penelitian yang dilakukan menegaskan bahwa menanam tidak hanya menggunakan tanah saja, melainkan bisa menggunakan media tanam lainnya seperti air. Pada abad ke-19 penelitian dari hidroponik semakin meluas.
Perkembangan Hidroponik di Indonesia
Metode penanaman hidroponik mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1980 dan diperkenalkan oleh Bob Sadino kepada masyarakat luas. Awalnya cara penanaman hidroponik dilakukan hanya untuk hobi saja.
Namun, hidroponik sekarang ini bukan hanya sekedar hobi saja melainkan sudah menjadi budidaya tanaman yang modern. Metode hidroponik semakin lama semakin berkembang dan meluas, ditambah lagi dengan di daerah perkotaan yang tidak dapat menanam tanaman sesuka hatinya karena tidak adanya lahan.
Menanam menjadi mudah seiring dengan adanya metode hidroponik dan hidroponik menjadi alternatif yang tepat bagi masyarakat apabila ingin menanam tanaman yang tidak membutuhkan lahan, terutama untuk masyarakat perkotaan dan masyarakat modern.
Manfaat Hidroponik
Metode penanaman secara hidroponik dapat menghasilkan kualitas tanaman yang lebih baik.
Metode hidroponik menghemat tenaga dan waktu.
Metode hidroponik bisa terhindar dari berbagai penyakit dan hama pada tumbuhan.
Penggunaan pupuk dalam metode ini menjadi lebih hemat.
Metode hidroponik menghemat lahan dan tidak memerlukan lahan yang luas.
Tanaman yang ditanam dengan metode hidroponik dapat tumbuh dengan cepat.
Macam Hidroponik
Metode penanaman hidroponik dapat dibagi menjadi tiga jenis diantaranya yaitu:
Aeroponik
Aeroponik merupakan salah satu budidaya menanam hidroponik. Aeroponik berasal dari kata aero dan phonic. Aero memiliki arti udara dan phonic yang berarti cara budidaya. Secara harafiah memiliki arti yaitu bercocok tanam di udara.
Jenis aeroponik pertama kali dikembangkan oleh Dr. Franco Massantini, Italia. Dan di Indonesia perintis dari hidroponik jenis aeroponik yaitu Amazing Farm di tahun 1998 di Lembang, Bandung.
Fertigasi
Fertigasi merupakan salah satu jenis dari metode hidroponik yaitu teknik aplikasi unsur hara melalui sistem irigasi. Keuntungan menggunakan metode hidroponik jenis fertigasi ini adalah biaya tenaga kerja untuk dapat memberi pupuk bisa dikurangi.
Dikarenakan pemberian pupuk dapat dilakukan secara bersamaan dengan penyiraman. Keuntungan lainnya yaitu peningkatan efisiensi penggunaan unsur hara dikarenakan pupuk diberikan dalam jumlah yang sedikit, namun berkelanjutan.
NFT
Jenis metode hidroponik NFT ini merupakan metode tanaman dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersikulasi sehingga tanaman mendapatkan nutrisi, ari dan oksigen yang cukup.
Kelebihan dan Kekurangan Hidroponik
Kelebihan Hidroponik
Hemat Lahan Menanam dengan cara hidroponik ternyata jauh lebih mudah dan menghemat lahan dibandingkan dengan menanam menggunakan metode biasa yang membutuhkan lahan. Hal ini dikarenakan hidroponik bisa tumbuh dan berkembang pada instalasi pipa.
Cukup Mudah dan Praktis Menanam hidroponik akan lebih mudah dan juga praktis, dikarenakan tidak memerlukan cacing atau lainnya agar dapat menggemburkan tanah. Namun jika ingin hasil tanam hidroponik yang memuaskan juga dibutuhkan ilmu mengenai hidroponik juga.
Hasil Panen Banyak Meskipun dengan lahan yang minim, jika menanam dengan hidroponik dilakukan secara tekun akan menghasilkan panen yang cukup banyak. Hal ini juga dikarenakan instalasi hidroponik dilakukan secara bertingkat sehingga dapat menampung banyak tanaman.
Bebas Hama Menanam hidroponik seperti sayur dan buah tidak mudah diserang oleh penyakit. Sayur akan tumbuh lebih sehat dan juga bersih, karena dalam menanam hidroponik tidak menggunakan pestisida.
Kekurangan Hidroponik
Modal Cukup Besar Saat pertama kali ingin menanam hidroponik memerlukan modal yang besar, terutama dalam skala yang besar modal juga harus sesuai dengan yang dikeluarkan. Beberapa peralatan tersebut yaitu pipa, pompa akuarium, set bor, slang dan lainnya.
Perlengkapan sukar di dapatkan Peralatan yang dibutuhkan untuk hidroponik ternyata cukup langka dan tidak semua toko pertanian menjual peralatan hidroponik.
Keterampilan Khusus Dalam menanam hidroponik dibutuhkan keterampilan khusus juga seperti menanam, membibit, menyemai dan perawatannya.
Ketelitian Ekstra Dibutuhkan ketelitian yang ekstra untuk menanam hidroponik. Petani juga harus mengontrol nutrisi dan tingkat keasaman PH pada tanaman secara berkala dan juga pemberian nutrisi pada tanamannya.
Contoh Tanaman Hidroponik di Indonesia
Selada Selada merupakan salah satu jenis dari tanaman yang biasanya ditanam menggunakan metode hidroponik dan tergolong mudah untuk penanamannya. Selada juga memiliki nilai ekonomis, karena masyarakat juga suka mengkonsumsinya.
Kangkung Biasanya tanaman kangkung juga ditanam menggunakan metode hidroponik dan merupakan jenis sayuran yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Cara menanam kangkung dengan metode hidroponik juga cukup mudah sehingga banyak dari masyarakat Indonesia yang menanam tanaman kangkung ini.
Cabai Tanaman cabai juga biasanya ditanam menggunakan metode hidroponik dikarenakan cabai juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Cabai sering digunakan sebagai bumbu masakan oleh masyarakat Indonesia.
Bayam Bayam juga merupakan jenis sayuran yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Bayam ini biasanya juga ditanam menggunakan metode hidroponik sehingga menghasilkan kualitas bayam yang baik.
Stroberi Banyak orang orang yang membudidayakan tanaman stroberi dengan metode hidroponik, dikarenakan buah ini juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Namun, harus dipahami bahwa suhu dingin untuk teknik penanaman juga harus diperhatikan.
Media Tanam Hidroponik
Rockwool Media tanam rockwool ini sifatnya ramah lingkungan dan biasanya digunakan baik di skala rumahan atau industri. Rockwool terbuat dari kombinasi batu bara, batuan banasit dan batu kapur yang dipanaskan di suhu 1600 derajat celsius.
Expanded Clay Expanded clay ini termasuk ke dalam media tanam hidroponik dan memiliki bentuk seperti bulatan lempung yang berukuran seperti kelereng.
Hidrogel Hidrogel ini merupakan media tanam yang terbuat dari kristal polimer dan memiliki kemampuan daya serap yang cukup tinggi. Biasanya hidrogel digunakan pada tanaman hias.
Zeolit Zeolit merupakan media tanam mineral kristal alumina terhidrasi yang mengandung kation kation alkali. Sehingga cocok untuk metode tanam hidroponik.
Perlit Perlit terbuat dari batuan silika yang dipanaskan dan memiliki kelebihan yaitu kemampuan yang baik dalam menyimpan unsur hara dan nutrisi yang diperlukan oleh tanaman.
Serbuk Sabut Kelapa Serbuk sabut kelapa memiliki daya tampung air yang banyak hingga 73%. Namun serbuk kelapa juga memiliki kekurangan yaitu terdapat zat yang mampu menghambat pertumbuhan tanaman yaitu zat tanin.
Permasalahan Hidroponik di Indonesia
Listrik 24 jam Tanaman juga memerlukan waktu untuk beristirahat dan umumnya selama 7-8 jam di dalam satu hari. Tanaman beristirahat tidak menyerap unsur hara yang ada disekitarnya. Namun tingkat kelembapan harus tetap terjaga agar akarnya tidak mengalami kekeringan dan layu. Nutrisi yang diperlukan berasal dari aliran pompa. Jika listrik mati maka pompa juga akan mati. Maka dibutuhkan listrik menyala 24 jam.
Daun Rusak Pada saat terjadi hujan dapat membuat tingkat kelembapan meningkat dan muncul cendawan yang dapat menyebabkan daun tanaman menjadi rusak. Cara mengatasi hal ini yaitu dengan menutup daun menggunakan plastik.
Debit Air Dalam budidaya menggunakan hidroponik memerlkukan debit air sekitar 1 – 2 liter setiap menitnya.
Lumut yang muncul di Selang Plastik Cara untuk membersihkan lumut yang ada di dalam selang dengan merendam selang menggunakan air panas. Kemudian ditambahkan 1 sdm pemutih per galon ketika akan membersihkan lumutnya.