Hutan gugur merupakan suatu bioma berupa hutan di wilayah tropika dan subtropika yang memiliki iklim hangat sepanjang tahun, namun tetap mengalami musim kemarau. Hutan gugur atau Hutan Monsoon Tropis memiliki kesuburan tanah yang sangat bagus untuk tanaman. Hal tersebut dikarenakan hutan ini memiliki segmentasi empat musim dan pantulan radiasi sinar matahari yang cukup untuk menjaga kelembaban area yang ada dalam hutan.
Jenis pohon yang ada di hutan gugur terbatas, di hutan ini pada umumnya hanya didominasi oleh tiga sampai empat jenis tumbuhan saja. Pohon-pohon yang ada di hutan gugur akan menggugurkan daun-daun pada musim gugur. Pohon tersebut juga beradaptasi secara berbeda dalam setiap musim.
Pada musim semi, pohon mulai berbunga dan berbuah. Kemudian pada musim panas banyak pohon mulai tumbuh biji. Selama musim gugur, pohon-pohon menggugurkan daun-daunnya. Selanjutnya pada musim dingin, akar pohon hanya dapat menyerap sedikit air. Hal ini disebabkan untuk mengurangi transpirasi dan menjaga kelembapan.
Penyebaran hutan gugur berada di antara 30० – 40० lintang utara dan selatan ekuator. Letak hutan gugur berada di sebagian besar di wilayah Eropa, China, Jepang, bagian timur Australia dan Selandia Baru, serta sebagian berada di Amerika Serikat. Hutan gugur dapat juga ditemui pada distrik Meksiko bagian selatan dan dataran rendah di Bolivia.
Hutan gugur juga bisa ditemui pada wilayah beriklim musim panas yang hangat dan musim dingin yang tidak terlalu dingin. Di Indonesia letak hutan gugur dapat ditemui pada garis lintas Wallacea yakni dari Kepulauan Filipina sebelah utara, lalu melintasi Sulawesi dan sebagian Maluku, menyeberang menuju ke arah selatan sampai mencapai distrik Nusa Tenggara, Bali, dan Jawa.
Berikut merupakan ciri-ciri hutan gugur yang dapat membedakan dengan jenis hutan lainnya, antara lain:
Flora di hutan gugur bercirikan pohon berkayu, seperti maple, elm, dan oak. Pohon di hutan gugur memiliki daun yang lebar, kulit pohon yang besar dan tebak, serta akar yang panjang hingga ke dalam tanah. Pada musim panas, hutan gugur menerima energi radiasi matahari yang cukup tinggi dengan presipitasi dan kelembaban.
Dengan kondisi tersebut akan menyebabkan flora atau pohon-pohon tinggi tumbuh dengan baik, namun dengan cahaya yang masih dapat menembus ke dasar oleh karena daun-daun pada jenis tumbuhan tidak begitu lebat. Sedangkan pada saat menjelang musim dingin radiasi matahari mulai berkurang dan suhu mulai turun. Ketika saat ini terjadi tumbuhan mulai sulit untuk mendapatkan air yang cukup sehingga daun menjadi kemerahan, mencokelat, kemudian gugur, inilah yang disebut dengan musim gugur.
Pada saat musim dingin tiba maka tumbuhan akan menjadi gundul serta tidak ada kegiatan atau proses fotosintesis pada tumbuhan.Pada saat menjelang musim panas, suhu kembali naik ditandai dengan mencairnya salju. Kemudian tumbuhan mulai berdaun atau bersemi, ini disebut dengan musim semi.
Fauna yang ada di hutan gugur sangat banyak jenisnya namun kegiatan fauna tergantung oleh musim. Jenis hewan yang ada di hutan gugur atau bioma hutan gugur antara lain kijang, rusa, bajing, kucing rubah, rakun, panda, beruang, babi hutan, tupai, bison, harimau, dan serigala.
Selain hewan tersebut ada pula jenis serangga, namun serangga ini tidak dapat bertahan lebih lama karena terdapat musim dingin. Sebelum serangga mati, serangga akan bertelur kemudian telur tersebut akan bertahan di musim dingin dan akan menetas setelah musim dingin berlalu.
Pada musim semi dan musim panas jumlah burung-burung lebih banyak daripada musim lainnya. Sedangkan pada musim dingin banyak burung yang bermigrasi ke wilayah yang sedang mengalami musim panas.
Hewan yang hidup di hutan gugur dapat melakukan adaptasi berupa migrasi dan hibernasi. Migrasi biasanya dilakukan oleh hewan burung-burung, sedangkan hibernasi dilakukan oleh hewan mamalia.