Daftar isi
Hutan dibedakan menjadi beberapa kategori seperti berdasarkan fungsi, komposisi jenis pohonnya, proses terjadinya, tempat tumbuhnya, iklimnya dan berdasarkan tujuannya. Berdasarkan jenis pohonnya, hutan dibedakan menjadi dua yaitu hutan heterogen dan hutan homogen.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) hutan homogen adalah hutan yang pada areanya lebih dari 75 persen ditutupi oleh satu jenis tumbuh-tumbuhan. Secara umum hutan homogen dibuat untuk tujuan tertentu, seperti untuk penghijauan, reboisasi, dan keperluan industri. Hasil reboisasi cenderung homogen atau satu jenis tumbuhan dikarenakan kebanyakan hutan reboisasi adalah dari hasil hutan homogen.
Deliniasi petak-petak pada hutan homogen dimungkinkan ditanami satu jenis pohon dalam satu ekosistem hutan. Hutan homogen yang secara alami biasanya merupakan hutan bakau. Sedangkan yang dibuat untuk tujuan industri bisa berupa hutan jati, pinus dan kayu putih.
Hutan homogen biasanya merupakan hutan buatan yaitu yang sengaja dibuat khusus untuk tujuan tertentu. Beberapa tujuan atau fungsi hutan homogen:
Reboisasi merupakan penanaman kembali hutan yang telah ditebang atau gundul agar berfungsi dengan baik. Kebanyakan proses reboisasi menanam satu jenis pohon atau 80% ditanami satu jenis tumbuhan. Hasil reboisasi biasanya dimanfaatkan untuk industri khususnya yang membutuhkan kayu sebagai bahan baku.
Penghijauan atau sebuah aktivitas menanam pohon sebagai salah satu cara melestarikan alam karena pohon memiliki banyak sekali manfaat untuk lingkungan alam dan juga makhluk hidup.
Pohon yang ditanam dalam penghijauan bisa bermacam-macam jenis pohon atau satu jenis pohon yang memiliki banyak fungsi. Seperti pohon jati, pohon bakau, pohon akasia, dan lain sebagainya.
Kebutuhan hasil hutan semakin tinggi, salah satunya kebutuhan pada kayu. Hutan homogen sengaja dibuat untuk memenuhi kebutuhan kayu sebagai langkah perluasan industri. Selain kayu, hasil hutan yang diambil lainnya getah karet pada hutan karet.
Sebuah industri cenderung menanam pohon atau membuat hutan homogen sesuai dengan kebutuhan industri mereka. Misalnya industri kertas maka yang ditanam adalah pohon pinus. Jika industri karet maka yang ditanam adalah pohon karet untuk menghasilkan getahnya.
Terdapat hutan bakau alami namun juga ada hutan bakau buatan. Hutan mangrove atau hutan bakau berfungsi untuk melindungi tanah yang ada di sekitar pantai dari terjangan ombak atau abrasi. Pada hutan bakau biasanya secara berkala ditanami bibit pohon bakau agar fungsinya semakin maksimal.
Sebagaimana fungsi hutan pada umumnya, hutan homogen yang ditanami satu jenis pohon juga berkontribusi mengontrol iklim dan mencegah perubahan iklim. Hutan dapat mencegah pemanasan global dengan menyerap banyak karbondioksida selama fotosintesis.
Hutan homogen buatan ditanam di hutan yang gundul berfungsi untuk memperbaiki tanah dan membuat tanah menjadi subur.
Akar pohon memiliki kemampuan untuk menyerap air serta dapat mengurangi erosi terhadap tanah. Selain mencegah erosi hutan juga dapat menjaga lapisan tanah agar subur.
Banyak bencana alam yang disebabkan oleh hutan yang gundul. Oleh karena itu reboisasi hutan juga dapat mengurangi dampak banjir hingga mencegah terjadinya banjir. Adanya hutan termasuk hutan homogen dapat mengurangi kerusakan yang mungkin disebabkan oleh banjir.
1. Hutan Homogen Ditumbuhi oleh Satu Jenis Pohon
Kawasan hutan homogen ditanami lebih dari 75 persen satu jenis tumbuhan. Di Indonesia yang sering ditanam pada hutan homogen adalah pohon yang memiliki banyak manfaat mulai dari akar batang dan daunnya. Seperti pohon Jati, pohon pinus, pohon karet, pohon cemara, dan lain sebagainya.
2. Hutan Homogen Dibuat untuk Tujuan Tertentu
Hutan homogen buatan atau yang ditanami pada hutan yang gundul biasanya dibuat dengan tujuan tertentu. Seperti untuk reboisasi, penghijauan, dan keperluan perluasan industri. Indonesia merupakan salah satu penghasil karet terbanyak dengan sistem penanaman pada hutan homogen.
Berikut contoh hutan homogen antara lain:
1. Hutan Jati
Hutan jati adalah hutan yang ada relnya lebih dari 75% ditanami pohon jati. Jati (Tectona grandis L.f) merupakan tanaman yang termasuk ke dalam kelas verbenacea.
Kayu jati dipakai untuk berbagai macam keperluan antara lain sebagai bahan bangunan, rangka pintu dan jendela pintu. Kayu jati juga menjadi komoditi ekspor Indonesia.
2. Hutan Pinus
Hutan pinus (Pinus merkusii L) merupakan hutan yang terdiri atas kumpulan tanaman pinus. Hutan pinus dapat di jumpai di berbagai wilayah di Indonesia khususnya wilayah dataran tinggi atau pegunungan dengan udara yang dingin. Pohon pinus menjadi salah satu bahan baku industri kertas.
3. Hutan Karet
Hutan karet banyak dijumpai di pulau Sumatera khususnya Pulau Sumatera Selatan yang dapat menghasilkan ribuan ton karet dalam satu tahun. Karet memiliki nilai ekonomis dan membuka peluang usaha serta lapangan pekerjaan untuk warga sekitar hutan karet.
4. Hutan Bambu
Hutan bambu biasanya ditemukan di daerah aliran sungai. Bambu memiliki banyak kegunaan mulai dari akarnya yang dapat dijadikan bahan pangan hingga batangnya. Banyak industri furniture menggunakan bambu sebagai bahan bakunya sehingga dibutuhkan banyak sekali bambu untuk industri furniture ataupun industri lainnya.
5. Hutan Bakau
Hutan bakau di buat untuk mencegah abrasi di sepanjang garis pantai. Secara berkala banyak masyarakat maupun komunitas yang menanam bibit pohon bakau untuk mencegah terjangan ombak. Hutan bakau juga memiliki nilai ekonomis dan pariwisata.
6. Hutan Cemara
Hutan cemara umumnya terdapat di daerah yang lebih dingin atau di dataran tinggi. Hutan cemara atau juga sering disebut hutan jenis konifer umumnya menyukai tanah yang kering dan memiliki resapan air yang baik sehingga sangat mampu bertahan terhadap suhu dingin.
7. Hutan Kayu putih
Kayu putih merupakan salah satu jenis tanaman produktif di sektor kehutanan. Produk utama yang dihasilkan dari kayu putih adalah minyak atsiri dari bagian daunnya yang berupa ceniol. Ceniol banyak dimanfaatkan sebagai minyak untuk kesehatan seperti minyak angin. Pohon kayu putih juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri. Kulit pada batang kayu putih juga dapat dimanfaatkan untuk membuat sampan dan kapal tradisional.