Daftar isi
Ada banyak sekali idiom yang bisa kita pakai sehari-hari dan dalam berbagai situasi yang kita alami. Di artikel ini, kita akan belajar beberapa idiom dan kosakata yang berhubungan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja di kantor dan bisa kita pakai untuk berbicara dengan rekan kerja kita.
Idiom ini merujuk pada sesuatu yang diperoleh, nilai, manfaat, dan keuntungannya lebih banyak dibanding biaya yang harus dikeluarkan atau dihabiskan untuk hal tersebut.
Contoh:
We should succeed this project because it gives use more bang for the buck. (Kita harus menyukseskan proyek ini karena memberikan keuntungan lebih banyak dibanding uang yang kita habiskan.)
Instead of the TV commercials, billboards and brochures, the advertisement on social media gives us more bang for the buck. (Alih-alih iklan TV, papan reklame, dan brosur, iklan di media sosial memberi kita lebih banyak keuntungan.)
Maksud dari idiom crunching the numbers adalah melakukan banyak kalkulasi, perhitungan, perkiraan tentang jumlah dana yang tersedia dan yang dibutuhkan untuk suatu kegiatan.
Contoh:
We have to wait until the accounting department finishes to crunch the numbers before we can accept this project proposal. (Kita harus menunggu sampai departemen akuntansi selesai menghitung jumlah dananya sebelum kita dapat menerima proposal proyek ini.)
After crunching the numbers, we decide to open new branch in two other cities. (Setelah menghitung jumlahnya, kami memutuskan untuk membuka cabang baru di dua kota lain.)
Jika diartikan ke bahasa Indonesia, idiom have a lot on your plate mempunyai arti seseorang yang mempunyai banyak pekerjaan dan tanggungjawab yang harus dilakukan atau dikerjakan pada saat itu. Idiom ini menggambarkan seseorang yang sangat sibuk dengan pekerjaannya.
Contoh:
Sorry I’ll come home late because I have a lot on my plate. Just eat dinner by yourself. (Maaf aku pulang terlambat karena aku sangat sibuk. Kamu makan malam sendiri saja.)
We should delay our meeting this afternoon, we have a lot of on our plate now. (Kita harus menunda rapat kita siang ini, kita punya banyak pekerjaan sekarang.)
Idiom in the red ini menunjukkan kondisi suatu perusahaan yang terlilit hutang. Sebaliknya, jika kalimatnya menggunakan idiom in the black, itu artinya perusahaan mengalami atau mendapat keuntungan.
Contoh:
Last year, the company was in the red of 100,000,000 rupiahs. But this year is totally different because we ends it in the black. (Tahun lalu, perusahaan terlilit hutang 100.000.000 rupiah. Tetapi tahun ini sungguh berbeda karena kita mendapat keuntungan.)
This company will not last longer after they have been in the red for these past three years. (Perusahaan ini tidak akan bertahan lama lagi setelah mereka terlilit hutang selama tiga tahun belakangan ini.)
Idiom ini mempunyai makna sudah mengetahui suatu informasi tentang suatu hal secara pasti dan rinci tanpa harus mengecek ke sumber lain seperti di buku atau internet.
Contoh:
I know the whole contract off the top of my head because I am the one who wrote it. (Aku tahu betul keseluruhan kontraknya karena akulah yang menulis kontraknya.)
I don’t know the budget details off the top of my heads but I estimate that it would be more than 3.000.000 rupiahs. (Aku tidak tahu secara pasti rincian anggarannya tetapi aku memperkirakan akan lebih dari 1.000.000 rupiah.)
Idiom ini menggambarkan suatu proyek atau pekerjaan yang tidak begitu penting atau tidak menjadi prioritas utama saat itu.
Contoh:
Let’s just put that report on the back burner, we have something more serious here. (Tinggalkan dulu prioritas laporan itu, kita punya sesuatu yang lebih serius di sini.)
I find the old project that was on the back burner, let’s check it. (Aku menemukan proyek yang tidak diprioritaskan dulu, ayo kita lihat.)
Idiom ini menggambarkan suatu produk yang terjual dengan cepat dan sekejap, ludes terjual, laris manis, atau laku keras.
Contoh:
It is fantastic, our new collaboration shoes are selling like hotcakes only in 2 minutes. (Luar biasa sekali, produk sepatu kolaborasi kita ludes terjual hanya dalam waktu 2 menit.)
The interest of our new product is very high. It is selling like hotcakes. (Minat produk baru kita sangat tinggi. Produknya laris manis.)
Maksud dari idiom ini adalah mencoba atau mengetes produk baru apakah akan ada banyak peminatnya dan sukses atau tidak.
Contoh:
It is just a sample to test the waters before we distribute it officially. (Ini hanyalah sampel untuk mengetes jumlah peminat produknya sebelum kami mendistribusikannya secara resmi.)
They are testing the waters to see if changing the package will give good effect on sales. (Mereka mengujicoba produknya untuk melihat jika perubahan kemasan dapat memberi efek baik bagi penjualan.)
Idiom ini bermakna bahwa seseorang harus mempunyai ide yang kreatif dan inovatif sehingga bisa menghasilkan sesuatu yang tidak biasa dan beda dari yang sebelumnya.
Contoh:
In this pandemic situation which affect the economy, people should think outside the box if they want to stay alive and earn money. (Di situasi pandemi yang mempengaruhi ekonomi, orang-orang harus berpikir kreatif untuk tetap hidup dan menghasilkan uang.)
I’m happy to work with this team because the members can think out of the box to solve the problem. (Aku senang bekerja dengan tim ini karena anggota-anggotanya dapat memikirkan ide yang tidak biasa untuk menyelesaikan masalah.)
Idiom ini menggambarkan situasi persetujuaan atau kesepahaman yang mana saling menguntungkan dan berimbang bagi kedua belah pihak atau perusahaan.
Contoh:
With this partnership, both of the companies will get the benefits. It’s a win win situation. (Dengan kerjasama ini, kedua perusahaan akan mendapatkan manfaatnya. Ini situasi yang saling menguntungkan.)
The company will join the sponsorship of this event and get more customers and profit from the event in return. It is a win-win situation for them. (Perusahaan akan bergabung menjadi sponsor acara ini dan akan mendapatkan lebih banyak pelanggan dan keuntungan dari acara sebagai balasannya. Ini adalah situasi yang saling menguntungkan bagi mereka.)