Pengertian Iklim Laut
Iklim laut adalah sejenis iklim yang ditemukan di sepanjang pantai barat di area garis lintang tengah di beberapa benua di dunia. Selain itu, iklim laut juga bisa diartikan sebagai iklim yang dipengaruhi permukaan air yang luas, serta memiliki sifat relatif berawan dengan curah hujan tinggi dan basah.
Akibatnya dari adanya iklim laut yang bersifat lembab ini, maka menyebabkan musim hujan yang berkepanjangan di Indonesia. Berdasarkan karakteristik di atas, iklim laut yaitu lautan yang mempunyai suhu rata-rata bulanan di bawah 22 ˚C atau 72˚F pada bulan terhangat dan di atas 0˚C (32˚F) pada bulan terdingin.
Daerah yang memiliki iklim laut selain Indonesia yaitu Eropa Barat Laut, wilayah Barat Laut Pasifik, Amerika Serikat, Kanada, sebagian barat daya Amerika Selatan, wilayah kecil Australia Tenggara dan Selandia Baru serta lokasi terpencil lainnya.
Wilayah yang memiliki iklim laut biasanya merupakan wilayah yang berada pada sabuk angin baratan serta sering mengalami badai. Cuacanya sebagian besar mengalami kondisi mendung. Suhu tahunan lebih rendah dari daerah lainnya yang mempunyai musim panas dan musim dingin.
Ciri-Ciri Iklim Laut
Setelah mengetahui pengertian iklim laut, berikutnya mengenai ciri-ciri khusus dari iklim laut yang terdapat di beberapa wilayah. Iklim laut pada daerah iklim tropis ternyata tidak sama dengan iklim laut pada daerah dengan iklim subtropis ataupun iklim sedang. Beberapa ciri-ciri iklim laut yaitu:
Ciri-ciri iklim laut di daerah tropis dan subtropis sampai dengan garis lintang 40° adalah sebagai berikut, yaitu:
- Suhu rata-rata tahunan yang rendah.
- Amplitudo suhu harian rendah atau kecil setiap hari.
- Ada banyak awan.
- Seringkali hujan lebat disertai badai tiba-tiba.
Ciri-ciri iklim laut di daerah beriklim sedang adalah sebagai beriku, yaitut:
- Amplitudo suhu harian dan tahunan sangat kecil.
- Banyak awan di lautan.
- Hujan deras di musim dingin dan umumnya hujan rintik-rintik.
- Peralihan yang terjadi dari musim panas ke musim dingin pada daerah itu dapat terjadi dengan tiba-tiba.
Faktor Penyebab Iklim Laut
Jika membicarakan mengenai penyebab iklim laut, maka yang bisa dijadikan sebagai penyebab adalah sebagai berikut, yaitu:
- Negara Kepulauan
Salah satu penyebab iklim laut pertama adalah negara kepulauan. Negara yang berbentuk kepulauan tentu saja berpengaruh pada kondisi alam negara itu sendiri. Sebagai sebuah negara kepulauan maka secara tidak langsung ada unsur cuaca dan iklim yang akan sangat berbeda dari negara yang lain. Salah satu hal yang mempengaruhi kondisi tersebut adalah tingginya curah hujan yang terjadi di negara kepulauan.
Selain itu negara kepulauan juga sering terjadinya angina laut yang membawa beberapa awan mendung. Maka tak mengherankan jika kawasan laut negara kepulauan memiliki cuaca serta iklim yang terbilang cukup ekstrim. Efek inilah yang kemudian menyebar ke seluruh daratan yang ada di negara kepulauan sebagai curah hujan.
- Jumlah Kawasan Laut Yang Lebih Besar
Lautan merupakan kawasan yang mempunyai tingkat penguapan yang cukup tinggi, apalagi jika negara itu sendiri diapit oleh buah samudra besar yang ada di dunia. Samudra inilah yang menyumbang sangat banyak awan hujan.
Meskipun penguapan di daratan juga tinggi, tapi masih bisa dikatakan cukup rendah jika dibandingkan dengan lautan. Perpindahan awan hujan dari laut menuju daratan akan dibantu dengan angin laut yang kencang. Pergerakan angin dan laju penguapan inilah yang menyebabkan perubahan iklim yang sering terjadi.
Pergerakan angin yang menuju wilayah tersebut ketika melewati kawasan lautan yang memang lembab, akan semakin mempercepat pergerakan awan hujan. Namun tak jarang terkadang ketika muatan air terlalu tinggi, awan hujan ini akhirnya menurunkan hujan di tengah lautan. Maka ketika musim hujan telah datang, tapi curah hujan masih terlalu minim.
Jika melihat secara menyeluruh pada dasarnya kawasan laut yang besar memiliki beberapa jenis iklim yang berbeda-beda. Kawasan ini selain memiliki iklim laut juga mempunyai iklim tropis dan beberapa jenis iklim musim lainnya. Hal tersebut inilah yang membuat kawasan ini memiliki dinamika atmosfer yang cukup aktif.
Dari ketika jenis iklim tersebut kawasan tersebut memiliki beberapa jenis musim yang selalu berubah setiap bulannya dan sering disebut perubahan musim kering dan musim penghujan. Pergantian dari kedua musim inilah yang membuat salah satu bentuk efek dari mengapa kawasan ini memiliki iklim laut.
Dua unsur yang mempengaruhinya yaitu keberadaan dariangin yang berhembus pada waktu itu. Hembusan angina pada kawasan inilah yang berakibat pada kondisi dari penguapan yang ada. Ketika angina yang berhembus dikatakan cukup lembap, maka kawasan ini akan mengalami musim hujan. Tetapi ketika angin yang berhembus dikategorikan kering maka kawasan ini sedang memasuki musim kemarau
- Letak Lintang Tengah Yang Lebih Tinggi.
Penyebab iklim laut lainnya adalah letak lintang tengah yang lebih tinggi, yaitu berkisar antara 45 – 60˚ lintang. Karena garis lintang ini, iklim laut terbentuk dari aliran jet kutub. Aliran jet kutub tersebut bergerak dari arah barat ke timur melintasi garis lintang tengah.
Arah dari aliran jet kutub tersebut membuat system tekanan rendah, badai, dan front. Iklim lautan merupakan cerminan dari laut terdekat, ketika memasuki musim gugur, musim dingin, dan awal dari musim semi, system jet kutub semakin aktif, kemudian kabut, langit mendung, dan gerimis ringan akan sering muncul.
Ketika musim panas, tekanan tinggi mendorong barat laut dari banyak iklim laut, fenomena tersebut menciptakan iklim musim panas yang kering. Daerah yang mempunyai iklim musim panas yang kering adalah Pacific Northwest Amerika Serikat dan Kanada.
Itulah tadi beberapa hal yang berhubungan dengan penyebab dari terjadinya iklim laut. Pada dasarnya iklim laut tersebut adalah salah satu dari beberapa jenis iklim yang ada. Setiap iklim ini memang memiliki karakteristik yang berbeda dan unsur pendukung yang berbeda-beda pula.