Daftar isi
Kali ini kita akan membahas tentang irigasi. Yuk simak penjelasannya berikut.
Pengertian Secara Umum
Secara umum irigasi adalah suatu sistem untuk mengalirkan suatu lahan dengan cara membendung sumber air.
Dengan tujuan sebagai penunjang produksi pertanian, persawahan dan perikanan.
Pengertian Menurut KBBI
Menurut KBBI kata irigasi adalah pengaturan pembagian atau pengaliran air menurut sistem tertentu untuk sawah dan sebagainya.
Pengertian Menurut Para Ahli
Pengertian Menurut Undang Undang
Menurut UU No. 7 Tahun 2004 pasal 41 ayat 1 tentang Sumber Daya Air:
Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.
Berdasarkan UU No.7 Tahun 2004, irigasi meliputi usaha penyediaan, pengaturan dan pembuangan air dengan tujuan untuk menunjang pertanian.
Sejarah irigasi di Indonesia telah cukup panjang. Yang pertama kali dimulai pada zaman Hindu yang ditunjukkan pada pertanian padi sistem Subak di Bali.
Sistem tuo Banda di Sumatera Barat, sistem Tudang Sipulung di Sulawesi Selatan dan sistem kalender pertanian Pranatamangsa di Jawa.
Yang kemudian dilanjutkan pada masa penjajahan Belanda serta di zaman Indonesia membangun (sekitar tahun 1970-an).
Bangunan irigasi pertama di Indonesia, dibangun di Jawa Timur yang dibuktikan dengan prasasti Harinjing yang saat ini disimpan di Museum Jakarta.
Dari data prasasti tertua di Indonesia menyebutkan pula bahwa saluran air tertua telah dibangun di Desa Tugu dekat Cilincing dalam abad ke-V Masehi.
Pembuatan bendung pertama di Indonesia untuk irigasi dilakukan di Jawa Timur yaitu bendung Sampean di Kali Sampean.
Ir. Van Thiel yang diutus Pemerintahan Belanda ke Situbondo membangun bendung tersebut pada tahun 1832 dari struktur kayu jati diisi dengan batu kali dengan panjang bentang bendung 45 meter serta tinggi 8 meter.
Selanjutnya pada tahun 1852 sampai dengan 1857 dibangun pula bendung Lengkong di Mojokerto untuk mengairi areal seluas 34.000 hektar.
Bendung Glapan dikali Tuntang Jawa Tengah dibangun tahun 1852 dan selesai tahun 1859.
Namun baru bisa berfungsi 20 tahun kemudian yaitu pada tahun 1880-1890.
Bendung Glapan adalah bendung pertama yang dibangun di bawah Pemerintahan Kolonial untuk tanaman rakyat.
Selain itu disebutkan juga bahwa setelah Pemerintahan Hindia-Belanda mendirikan Departemen BOW mulailah dibentuk “Irrigatie-Afdeling”.
Tepatnya tercatat pada tanggal 1 januari 1889 pertama kali dibentuk daerah irigasi yaitu Irrigatie-Afdeling Serayu yang meliputi karesidenan Banyumas dan Bagelan di Jawa Tengah.
Kemudian diikuti dengan Irrigatie-Afdeling Brantas yang meliputi daerah Malang-Kediri-Surabaya pada tahun 1982,
Irrigatie-Afdeling Serang yang meliputi daerah Semarang-Demak dan Purwodadi.
Dengan semua itu Pulau Jawa dalam tahun 1910 telah terbagi habis oleh daerah-daerah irigasi.
Fungsi irigasi pada prinsipnya adalah menambah (suplesi) kekurangan air pada lahan petanian yang diperoleh dari air hujan atau air tanah, karena jumlah air yang diberikan kepada tanaman tidak mencukupi kebutuhan tanaman.
Jika penambahan air melalui irigasi tidak dilakukan, maka pertumbuhan tanaman tidak akan optimal, dan tidak akan menghasilkan panen sesuai dengan yang diharapkan.
Jika jumlah atau volume curah hujan atau air tanah yang dapat diambil tanaman sudah mencukupi kebutuhannya, maka irigasi tidak diperlukan lagi.
Berikut fungsi dari irigasi:
1. Membasahi tanaman
Membasahi tanah dengan menggunakan air irigasi bertujuan memenuhi kekurangan air di daerah pertanian pada saat air hujan kurang atau tidak ada.
Hal ini penting sekali karena kekurangan air yang di perlukan untuk tumbuh dapat mempengaruhi hasil panen tanaman tersebut.
2. Merabuk
Merabuk adalah pemberian air yang tujuannya selain membasahi juga memberi zat-zat yang berguna bagi tanaman itu sendiri.
3. Mengatur suhu
Tanaman dapat tumbuh dengan baik pada suhu yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah, sesuai dengan jenis tanamannya.
4. Membersihkan tanah atau memberantas hama
Maksud irigasi juga bertujuan untuk membasmi hama-hama yang berada dan bersarang dalam tanah dan membahayakan bagi tanaman sehingga pada musim kemarau sebaiknya sawah diberikan air agar sifat garamnya hilang.
5. Kolmatase
Kolmatase adalah pengairan dengan maksud memperbaiki/meninggikan permukaan tanah.
6. Menambah persediaan air tanah
Tujuan bermaksud menambah persediaan air tanah untuk keperluan sehari-hari.
Biasanya dilakukan dengan cara menahan air di suatu tempat, sehingga memberikan kesempatan pada air tersebut untuk meresap ke dalam tanah yang pada akhirnya dimanfaatkan oleh yang memerlukan.
1. Irigasi Permukaan
Menurut Moch Absor, irigasi permukaan adalah sistem irigasi yang menyadap air langsung di sungai melalui bangunan bending maupun melalui bangunan pengambilan bebas (free intake).
Kemudian air irigasi dialirkan secara gravitasi melalui saluran sampai ke lahan pertanian. Disini dikenal saluran primer, sekunder dan tersier.
Pengaturan air ini dilakukan dengan pintu air. Prosesnya adalah gravitasi, tanah yang tinggi akan mendapat air lebih dulu.
2. Irigasi Pompa Air
Irigasi pompa air adalah irigasi dimana air diambil dari sumur dalam dan dinaikkan melalui pompa air.
Kemudian dialirkan dengan berbagai cara, misalnya dengan pipa atau saluran. Pada musim kemarau irigasi ini dapat terus mengaliri sawah.
3. Irigasi Gravitasi
Irigasi gravitasi adalah irigasi yang memanfaatkan gaya tarik gravitasi untuk mengalirkan air dari sumber ke tempat yang membutuhkan.
Umumnya irigasi ini banyak digunakan di Indonesia. Ada 3 jenis irigasi gravitasi diantaranya:
4. Irigasi Penyemprotan (Sprinkler Irrigation)
Irigasi ini adalah pemberian air dengan cara penyemprotan atau dengan meniru hujan (springkling), air yang disemprotkan akan seperti kabut.
Sehingga tanaman mendapatkan air dari atas, daun akan basah lebih dahulu, kemudian menetes ke akar.
5. Irigasi Tanah Kering atau Irigasi Tetes (Trickle Irrigation)
Irigasi ini memiliki yang prinsipnya mirip dengan irigasi siraman/penyemprotan namun pipa tersiernya dibuat melalui jalur pohon dan tekanannya lebih kecil karena hanya menetes saja.
Keuntungan sistem ini yaitu tidak ada aliran permukaan.
6. Irigasi Lokal
Adalah ini air distribusikan dengan cara pipanisasi. Di sini juga berlaku gravitasi, di mana lahan yang tinggi mendapat air lebih dahulu.
Namun air yang disebar hanya terbatas sekali atau secara lokal.
7. Irigasi Tradisional dengan Ember.
Di sini diperlukan tenaga kerja secara perorangan yang banyak sekali. Di samping itu juga pemborosan tenaga kerja yang harus menenteng ember.