Jaringan Ikat Biasa pada Hewan : Jenis, Fungsi dan Faktor Penyusun

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Jaringan ikat merupakan salah satu dari keempat jaringan utama yang ada pada hewan yaitu jaringan epitel, jaringan otot dan jaringan saraf. Jaringan ini dapat ditemukan di seluruh tubuh hewan di mana berperan dalam pengikatan satu jaringan dengan jaringan yang lainnya.

Jaringan ikat berkembang dari mesenkim yakni berasal dari lapisan tengah embrio atau mesoderm. Tidak hanya pada hewan, jaringan ikat ini juga menjadi penyokong atau penyambung utama bagi manusia. Pada artikel kali ini, kita akan mengulas lebih lanjut mengenai jaringan ikat biasa pada hewan.

Jenis-jenis Jaringan Ikat

Jaringan ikat pada hewan tentunya memiliki peran penting untuk menjaga tubuh supaya tetap berdiri tegak. Berdasarkan sifat matriksnya, jaringan ikat pada hewan dapat dibagi kedalam tiga jenis yaitu jaringan ikat sesungguhnya, jaringan ikat penyokong dan jaringan ikat pengubung. Adapun penjelasan ketiga jaringan ikat sebagai berikut:

jaringan ikat

1. Jaringan Ikat Sesungguhnya

Jaringan ini terdiri dari jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat. Jaringan ikat longgar tersusun dari sel-sel yang longgat dan serat kolagen serta elastin. Jaringan ikat logger terdiri dari jaringan ikat areolar dan jaringan ikat adiposa.

Jaringan ikat areolar berfungsi untuk mengikat kulit pada bagian di bawahnya, sedangkan adiposa untuk menyimpan lemak. Jaringan ikat padat tersusun dari matriks yang padat dan teratur.

2. Jaringan Ikat Penyokong

Jaringan ikat penyokong terdiri dari tulang. Jika dilihat dari struktur matriksnya, jaringan tulang dapat digolongkan ke dalam dua jenis yakni tulang rawan dan tulang keras. Tulang rawan dibentuk oleh sel-sel yang disebut dengan kondrosit yakni tulang rawan yang bersifat lentur dan elastis.

Tulang keras disebut juga dengan tulang sejati yang dibentuk oleh sel-sel yang dikenal osteosit. Tulang keras bersifat kuat dan kaku.

3. Jaringan Ikat Penghubung

Jaringan ini terdiri dari darah dan limfa. Darah adalah jaringan ikat pengubung yang berbentuk cairan dan memiliki warna merah. Darah berfungsi untuk mengedarkan sari makanan dan mengangkut oksigen dan karbon dioksida di dalam tubuh.

Darah ini dibagi ke dalam dua jenis yitu plasma darah dan sel-sel darah. plasma darah adalah komponen darah yang paling banyak dan berupa cairan berwarna kuning pucat.

Plasma darah membentuk kurang lebih 50-60% dari darah total. Untuk strukturnya, plasma darah disusun oleh 90% air dan 10% sisanya berasal dari zat-zat terlarut yang diangkut ke seluruh tubuh.

Fungsi Jaringan Ikat

Adapun fungsi jaringan ikat pada hewan sebagai berikut:

  • Mengikat jaringan tubuh

Fungsi jaringan ikat yang pertama yaitu mengikat dua jaringan tubuh. Tendon akan mengikat atau menghubungkan otot ke tulang, sementara ligament mengikat antara tulang satu dengan lainnya.

Tendon ini sangat kuat karena disusun dari matriks kolagen dan ligament relatif lebih elastis karena disusun oleh campuran kolagen dan protein elastin.

  • Menopang tubuh

Tulang rawan merupakan salah satu contoh jaringan ikat yang berperan dalam menopang tubuh. Jaringan ikat tulang rawan ini akan membangun trakea, laring, telinga, kontak suara hingga ujung-ujung tulang.

  • Melindungi organ

Fungsi selanjutnya adalah melindungi organ tubuh yang penting seperti otak, tulang belakang dan persendian di mana dengan tingkat stress yang tinggi seperti lutut dan bahu. Pada kulit kepala, jaringan ikat berperan untuk menjaga supaya tidak terjadi banyak pendarahan ketika pembuluh darah terkoyak.

Selain itu, pada bahu dan lutut juga jaringan ikat tulang rawan hialin akan menjaga keelastisannya dari penggunaan yang sangat berat. Sedangkan pada tulang belakang, jaringan ikat ini berfungsi untuk menjaga tulang agar tetap kokoh meskipun tersentak berkali-kali.

  • Sebagai tempat penyimpanan dan isolasi

Jaringan ikat juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan isolasi. Sel adiposa atau sel lemak ini akan menyimpan cadangan makanan berupa lemak yang bisa menggantikan karbohidrat.

Selain itu, sel ini juga akan mengisolasi tubuh dengan cara menjaga suhu tubuh agar tetap hangat. Bahkan sel adiposa ini dapat memungkinkan hewan tetap hidup dalam kondisi lingkungan yang dingin.

Faktor Penyusun Jaringan Ikat

Jaringan ikat tersusun dari bahan-bahan inter sel dan sel-sel penyusun jaringan ikat. Adapun faktor penyusun dari jaringan ikat sebagai berikut:

  • Fibroblas, yakni sel yang paling banyak ditemukan pada jaringan ikat selain makrofag. Sel ini berperan untuk mensekresikan protein khususnya fibroblas yang berbentuk serat.
  • Makrofag yakni sel yang berperan dalam reaksi imunologis tubuh serta sekresi enzim seperti lisozim, kolagenase dan elastase.
  • Sel tiang yang berfungsi untuk menghasilkan heparin dan histamin. Heparin merupakan zat yang membantu dalam proses pembekuan darah, sementara histamin untuk meningkatkan permeabilitas kapiler darah.
  • Sel lemak berfungsi untuk menyimpan lemak. Jika jaringan ikat banyak mengandung sel lemak, maka jaringan tersebut dinamakan jaringan adiposa.
  • Sel plasma berfungsi untuk menghasilkan antibody. Sel ini mirip dengan limfosit yang mengandung banyak sitoplasma.
  • Sel pigmen ini mengandung pigmen (kromatofor) dan terdapat pada kulit, lapisan koroid mata dan piameter otak.
  • Sel darah putih yang berfungsi untuk melawan pathogen seperti bakteri, virus ataupun protozoa. Sel darah putih (leukosit) ini diangkut oleh sirkulasi darah, namun bekerja di luar pembuluh darah.
  • Sel semenkim akan berubah menjadi jenis sel penyusun jaringan ikat longgar atau sel otot polos pada pembuluh darah yang cedera. Sel ini dapat ditemukan di sepanjang pembuluh darah kapiler.
fbWhatsappTwitterLinkedIn