Daftar isi
Cuaca adalah kondisi udara yang terdapat pada suatu wilayah yang terjadi dalam waktu yang singkat. Terjadinya cuaca di suatu tempat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti panas, kelembapan udara, sinar matahari, angin dan curah hujan. Proses perubahan cuaca terjadi di lapisan atmosfer terendah yaitu troposfer. Posisi troposfer berada sekitar 10 km dari permukaan bumi dan lapisan ini memiliki sejumlah materi yaitu gas, air dan debu.
Pada saat uap air naik ke troposfer dan berkumpul menjadi awan yang pekat, mendung dapat terjadi. Jiak sudah mencapat titik suhu tertentu, awan pun dapat menjadi titik-titik air hujan. Kondisi cuaca dapat berubah dalam waktu yang singkat atau terjadi hanya dalam beberapa jam. Cuaca juga dapat berubah dalam satu hari atau berulang pada hari berikutnya. Untuk mengetahui tentang jenis-jenis cuaca di Indonesia, berikut ini terdapat sejumlah penjelasannya.
1. Cuaca Cerah
Cuaca cerah dapat ditandai dengan terlihatnya sinar matahari dengan jelas dan suasana yang terang. Langit akan terlihat lebih biru dengan sekumpulan awan berwarna putih tipis yang mengiringinya.
Walaupun matahari memancarkan sinarnya dengan kuat, udara tidak akan terasa panas. Suasana ini juga akan diiringi udara yang berhembus pelan.
Pada sore hari, matahari akan atau senja akan terlihat sangat jelas berwarna oranye kemerahan di ufuk barat. Sementara pada malam hari, bintang maupun bulan akan terlihat sangat jelas di langit.
Itulah sejummlah perwujudan dari cuaca cerah. Kondisi cuaca seperti ini sangat cocok dimanfaatkan untuk berkegiatan di luar ruangan.
2. Cuaca Panas
Cuaca panas biasanya akan terjadi atau terasa pada musim kemarau. Pada musim ini intensitas penyinaran matahari biasanya akan sangat tinggi terutama pada siang hari. Pada saat posisi matahari berada lurus di atas permukaan bumi, udara akan benar-benar terasa panas.
Ketinggian suatu tempat dari permukaan laut akan dapat mempengaruhi tinggi dan rendahnya suhu suatu tempat. Jika suatu tempat cukup dekat dengan laut, maka suhunya akan semakin tinggi dan cuaca terasa lebih panas.
Cuaca panas disebabkan karena sebuah tempat mendapatkan intensitas penyinaran matahari yang tinggi. Selain itu, tempat semacam ini juga jauh dari lapisan atmosfir yang bersuhu dingin dan memiliki partikel udara yang rapat.
Oleh sebab itu, tak heran, daerah di dekat pantai memiliki cuaca atau suhu udara yang lebih panas dibandingkan daerah yang berada di pegunungan.
3. Cuaca Berawan
Cuaca berawan merupakan sebuah kondisi cuaca di mana langit terlihat mendung atau berawan. Pada saat itu sinar matahari biasanya tertutup oleh sekumpulan awan. Kondisi seperti ini sebenarnya bisa saja mengidentifikasikan akan datangnya hujan, walaupun semua itu belum tentu terjadi.
Pada saat cuaca berawan, langit akan dipenuhi oleh gerombolan awan yang cukup banyak, sehingga awan tersebut menutupi pancaran sinar matahari. Apabila sinar matahari tertutup, maka udara akan terasa tidak terlalu panas dan suasana menjadi lebih gelap.
Pada saat kumpulan awan sudah semakin pekat dan mencapai titik suhu tertentu, maka awan dapat berubah warna menjadi abu-abu yang disebut mendung. Setelah mendung terjadi, kemungkinan besar hujan akan turun.
4. Cuaca Dingin
Cuaca dingin dapat terjadi apabila kelembaban udara tinggi, angin bertiup lebih kencang dan suhu udara cenderung berada pada titik yang rendah.
Cuaca ini sering lebih sering terjadi di daerah dataran tinggi. Di daerah semacam ini biasanya suhu udaranya cukup rendah dan kondisi angin lebih kencang, sehingga menimbulkan suasana dingin.
Oleh sebab itu, tempat-tempat yang berada di dataran tinggi biasanya akan terasa lebih sejuk, contohnya saja di perbukitan dan di daerah pegunungan.
Daerah dataran tinggi akan memilki kerapatan udara yang rendah, lebih dekat dengan troposfer dan mendapatkan sedikit pantulan panas dari matahari, sehingga udaranya menjadi lebih dingin.
5. Cuaca Hujan
Hujan merupakan kondisi cuaca yang hampir selalu ditemui di negara beriklim tropis, seperti Indonesia. Curah hujan yang terjadi bersumber dari uap air di udara. Uap air ini timbul dikarenakan oleh pemanasan dari sinar matahari.
Pada saat terkena matahari, air dari berbagai sumber di bumi akan naik ke atas dan berubah menjadi awan. Kumpulan awan yang terbentuk dapat menghasilkan hujan.
Karena berada di zona khatulistiwa dan di daerah pertemuan angin, maka Indonesia memiliki tingkat penyinaran matahari yang cukup tinggi. Kondisi ini mempengaruhi timbulnya dua macam musim di Indonesia yaitu kemarau dan penghujan.
6. Cuaca Berangin
Cuaca berangin merupakan sebuah kondisi di mana udara berhembus dengan cepat, sehingga mampu memindahkan atau menggerakkan benda-benda di sekitarnya. Udara yang brgrk tersebut disebut dengan angin.
Jika angin berhembus dengan pelan, maka akan menghasilkan udara semilir atau sepoi-sepoi. Namun, apabila angin berhembus teralu cepat dalam waktu yang lama, maka kemungkinan akan dapat menimbulkan bahaya seperti pohon tumbang, bangunan roboh dan sejenisnya.
Pada waktu cuaca berangin, langit biasanya akan terlihat sedikit berawan dan suhu udara lebih rendah. Kondisi cuaca berangin diiringi dengan suasan mendung. Oleh sebab itu, ketika cuaca berangin besar, sebaiknya lebih berhati-hati saat melakukan kegiatan di luar. Pergerakan atau kecepatan angin yang sedang terjadi dapat diukur dengan peralatan yang disebut anemometer.