Daftar isi
Gempa Bumi adalah guncangan atau getaran di permukaan bumi yang terjadi secara tiba tiba dikarnakan adanya pelepasan energi yang terjadi secara tiba tiba pada permukaan bumi.
Frekuensi gempa bumi di suatu wilayah berdasarkan pada jenis dan ukuran gempa bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer.
Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9 skala rickter, meskipun tidak ada batasan besarnya.
Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli. Berikut ini jenis-jenis gempa bumi.
Gempa bumi tektonik terjadi karena adanya aktivitas, yaitu bergesernya lempeng tektonik dengan mendadak yang memiliki kekuatan dari yang terkecil hingga yang sangat besar.
Gempa bumi tersebut banyak membuat kerusakan pada alam di bumi, getaran Bumi yang kuat mampu menjalar keseluruhan bagian Bumi.
Gempa bumi ini disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi sebab pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik serta dilepas dengan tiba-tiba.
Gempa bumi yang disebabkan karena adanya tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi, jenis gempa bumi ini tidak sering terjadi.
Gempa bumi yang terjadi pada umumnya ada pada daerah kapur maupun pada daerah pertambangan, gempa bumi ini tidak sering terjadi serta bersifat lokal.
Gempa bumi buatan merupakan gempa bumi yang disebakan oleh aktivitas dari manusia, yaitu peledakan dinamit, nuklir atapun yang dipukulkan ke permukaan bumi.
Gempa Bumi ini terjadi karena adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus.
Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi.
Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.
gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.
Gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi.
Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.
Gempa diartikan sebagai bergetarnya sebuah lapisan litosfer dan permukaan pada bumi karena sebab-sebab tertentu.
Kekuatan getaran gempa diukur oleh alat yang disebut Seismometer atau lebih dikenal dengan Seismograf, sedangkan kertas yang berisi rekaman frekuensi dan intensitas gempa dinamakan Seismogram.
Kekuatan atau magnitudo gempa biasa dinyatakan dalam skala Richter atau skala lain yang merupakan pengembangan skala Richter.
Gempa diukur dengan alat yang disebut seismograf. Alat ini mencatat getaran yang ditimbulkan oleh pergerakan permukaan tanah
Dalam bentuk garis-garis zig-zag yang menunjukkan variasi amplitudo gelombang yang ditimbulkan oleh gempa.
Kenaikan satu unit magnitudo (misalnya dari 4.6 ke 5.6) menunjukkan 10 kali lipat kenaikan besar gerakan yang terjadi di permukaan tanah atau 30 kali lipat energi yang dilepaskan.
Jadi gempa berkekuatan 6.7 skala Richter menghasilkan 100 kali lipat lebih besar gerakan permukaan tanah atau 900 kali lipat energi yang dilepaskan pada gempa berskala 4.7.
Gempa besar berskala 8 atau lebih secara statistik terjadi rata-rata satu kali tiap tahun di dunia.
Gempa berskala sedang (5-5.9) terjadi rata-rata 1319 kali dalam setahun di dunia.
Gempa berskala 2.5 atau kurang terjadi jutaan kali dan biasanya tidak dapat dirasakan oleh manusia.
Selain dinyatakan dalam magnitudo besaran gempa juga sering dinyatakan dalam intensitas.
Intensitas gempa adalah ukuran efek gempa di suatu tempat terhadap manusia, tanah dan struktur atau bangunan.
Standar intensitas yangs ering digunakan adalah Modified Mercalli.
Dalam standar ini skala I adalah gempa yang tidak terasa, skala II gempa yang dirasakan oleh beberapa orang yang sedang dalam posisi istirahat, terutama di bangunan tinggi,
Demikian seterusnya sampai meningkat ke skala VII untuk gempa yang merusakkan bangunan yang tidak dibangun dengan struktur yang baik tetapi hanya sedikit merusakaan bangunan yang dibangun dengan baik,
Skala XII untuk gempa yang menyebabkan kerusakan total, dan melemparkan benda-benda ke udara.