Daftar isi
Danau adalah cekungan besar di permukaan bumi dengan kedalaman tertentu yang digenangi oleh air bisa tawar ataupun asin yang berasal dari berbagai sumber seperti air tanah, air sungai, air hujan maupun mata air yang seluruh cekungan tersebut dikelilingi oleh daratan. Air danau juga dapat mengalami pengurangan, hal ini dapat disebabkan karena adanya penguapan, perembesan ke dalam tanah, dan adanya aliran ke luar oleh sungai.
Ciri-ciri danau secara umum ialah memiliki kedalaman yang cukup. Meskipun dikatakan merupakan cekungan yang digenangi air, namun cekungan ini harus memiliki kedalaman yang cukup dalam untuk dapat dikategorikan sebagai danau. Ciri lainnya ialah terdapat gelombang kecil di tepi danau, terdapat tanaman yang menutupi permukaannya dan permukaan danau haruslah lebih tinggi dari permukaan laut.
Danau memiliki berbagai fungsi penting yang menyokong kehidupan makhluk hidup lain di sekitarnya. Beberapa fungsi danau secara umum ialah sebagai tempat penyimpanan kelebihan air yang berasal dari air hujan, aliran permukaan sungai atau dari sumber-sumber air bawah tanah. Sumber air ini dapat digunakan langsung oleh masyarakat (rumah tangga dan pertanian) dan hewan sekitar. Danau juga menjadi tempat hidup alami beberapa satwa dan tumbuhan. Selain itu, danau juga dapat berfungsi sebagai sarana transportasi, rekreasi, objek wisata dan penghasil energi listrik.
Penggolongan danau dibagi dari beberapa aspek seperti proses pembentukannya, jenis air, kapasitas air serta berdasarkan produksi materi organik. Jenis danau berdasarkan proses pembentukannya:
1. Danau Vulkanik
Danau vulkanik merupakan danau alami yang terbentuk akibat terjadinya aktivitas letusan gunung berapi. Ketika gunung berapi meletus, maka akan terbentuk kawah di atasnya. Kawah yang kemudian dipenuhi air hujan akan terbentuk menjadi danau. Ciri khusus yang dimiliki danau ini adalah terdapatnya bahan-bahan perut bumi seperti belerang dan panas bumi atau geothermal. Pada danau vulkanik atau daerah di sekitar danau vulkanik akan memiliki sumber air panas yang kedalamannya bervariasi. Kedalaman danau vulkanik biasanya lebih dangkal daripada danau tektonik.
Danau vulkanik dapat dimanfaatkan menjadi daya tarik wisata karena keindahan alam yang terbentuk dari letusan gunung berapi serta terdapat sumber air panas. Beberapa contoh danau vulkanik di Indonesia seperti Danau Tondano di Sulawesi Utara, Danau Segara Anakan di NTB, Danau Kawah Ijen di Jawa Timur, Danau Batur di Bali dan masih banyak lainnya.
2. Danau Tektonik
Danau tektonik adalah danau yang terbentuk akibat dari gerakan tektonik atau pergerakan lapisan bumi. Gerakan lapisan bumi ini menimbulkan cekungan yang kemudian ketika terisi air (air hujan, air sungai atau sumber air lainnya) akan menciptakan sebuah danau. Danau tektonik memiliki beberapa ciri khusus antara lain, kondisi air dipengaruhi kedalaman danau yaitu jika danau dalam maka air akan terlihat jernih sedangkan jika danaunya dangkal air akan terlihat lebih keruh.
Karakteristik lainnya ialah suhu air pada siang dan malam tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Beberapa contoh danau tektonik ialah Danau Poso, Danau Tempe, Danau Maninjau dan lain-lain.
3. Danau Karst
Danau ini terbentuk di daerah bertanah kabur akibat dari aktivitas pelarutan terhadap batuan kapur yang dilakukan oleh air hujan. Dalam prosesnya, pelarutan ini lama kelamaan akan membentuk cekungan sehingga muncullah sebuah danau. Lokva atau dolina merupakan danau karst dengan ukuran kecil, yang bila beberapa lokva/dolina ini bergabung menjadi lebih besar menyerupai piringan akan disebut dengan uvala.
Danau karst memiliki karakteristik seperti didominasi batuan kapur, bertekstur lempungan, kedalaman sedang dengan warna kemerah-merahan, mengandung batuan karbonat serta memiliki kualitas air yang jernih dan stabil. Danau ini biasa dimanfaatkan menjadi lokasi geopark atau geowisata contohnya Danau Doline di Yogyakarta, Danau Ayamaru di Sorong dan lain-lain.
4. Danau Tektovulkanik
Danau ini terbentuk akibat adanya proses tektonik dan vulkanik yang terjadi secara bersamaan. Proses pembentukannya dimulai dengan letusan gunung berapi. Permukaan danau ini terbentuk di cekungan yang terbentuk dari tanah atau batu di sekeliling gunung yang patah menurun kemudian terisi air dan membentuk danau. Contoh danau ini di Indonesia ialah Danau Toba.
5. Danau Glasial
Danau ini merupakan danau yang terbentuk akibat gletser yang mengikis tanah kemudian meleleh dan mengisi depresi yang diciptakan oleh gletser. Terbentuknya danau ini dahulu terjadi di daerah dengan iklim dingin yang ekstrim. Indonesia tidak memiliki danau glasial, contoh danau glasial ialah Danau Stanley dan Danau Michigan di Amerika Serikat serta Danau Huran di Kanada.
6. Danau Sungai Mati
Danau ini terbentuk karena adanya aliran sungai yang terputus yang diakibatkan dari proses beloknya arah aliran sungai. Danau ini sering disebut dengan istilah Oxbow Lake. Ciri khusus danau ini ialah biasanya terbentuk di bagian hilir sungai. Contoh danau ini terdapat di Kalimantan Barat yaitu Danau Empangau.
7. Danau Cirques
Danau ini berasal dari pencairan es. Danau ini dapat dijumpai di wilayah pegunungan yang tinggi dimana sebagian besar tubuh gunung ditutupi oleh es. Sehingga jenis danau ini tidak dapat dijumpai di Indonesia. Danau jenis ini dapat dijumpai di pegunungan es benua Antartika.
8. Danau Laguna
Danau ini terjadi melalui proses pengendapan materi yang terbawa oleh aliran sungai yang berada di sekitar pantai. Arus sungai yang terbendung dengan air laut kemudian membentuk genangan yang menjadi pencampuran antara air laut dan air tawar. Ciri khas danau ini pastinya ialah berada dekat dengan pantai. Di Indonesia terdapat laguna namun ukurannya tidak besar.
9. Danau Bendungan
Danau ini dapat terbentuk secara alami namun kebanyakan dibentuk oleh manusia dengan cara membendung alian sungai. Danau bendungan alami contohnya Danau Laut Tawar di Aceh. Sedangkan danau bendungan yang sengaja dibuat manusia biasanya disebut waduk, contohnya Waduk Jatiluhur di Jawa Barat, Waduk Sempor di Jawa Tengah dan lain-lain.