Sebagaimana diketahui bahwa ada pembagian negara-negara di dunia ini menjadi negara maju dan negara berkembang. Tentunya ada sejumlah faktor atau indikator yang menjadi dasar dalam pembagian tersebut, misalnya saja tingkat perekonomiannya, kemajuan teknologi, angka harapan hidup, pendapatan perkapita, dan selainnya.
Pada artikel kali ini akan dibahas mengenai negara-negara maju yang ada di kawasan Asia Tenggara.
Sebelumnya, perlu diketahu sejumlah karakteristik dari negara maju itu sendiri. Karakteristik atau ciri-ciri negara maju, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Memiliki pendapatan per kapita tinggi (lebih dari 12.535 USD menurut keriteria World Bank).
- Memiliki Human Development Index atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tinggi (umumnya lebih dari 0,85).
- Tingkat pendidikan penduduk tinggi.
- Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi.
- Umumnya mengandalkan perekonomiannya pada sektor industri dan jasa.
- Angka harapan hidup tinggi
- Tingkat pengangguran rendah
Lantas, negara apa sajakah yang termasuk dalam kategori negara maju di wilayah ASEAN ini?
1. Singapura
Negara Asia Tenggara pertama yang tergolong dalam negara maju adalah Singapura. Negara kecil yang terletak di ujung selatan Semenangjung Malaya ini merupakan salah satu pusat keuangan dan perdagangan dunia.
Secara geografis, Singapura berbatasan dengan sejumlah negara sebagai berikut:
- Sebelah utara berbatasan dengan Malaysia
- Sebelah selatan berbatasan dengan Laut Cina Selatan dan Indonesia
- Sebelah timur berbatasan dengan Laut Cina Selatan
- Sebelah barat berbatasan dengan Selat Malaka
Adapun secara astronomis negara ini berada di antara 1⁰11′ LU – 1⁰28′ LU dan 103⁰38’BT – 104⁰5′ BT.
Negara yang memperoleh kedaulatannya pada tanggal 9 Agustus 1965 ini memiliki penduduk dengan beragam etnis. Etnis terbesar di Singapura adalah etnis Tionghoa yang mencapai angka 74,2% dari keseluruhan penduduk negara tersebut. Sisanya adalah dari etnis Melayu, India, Eurasia, Arab, dan selainnya.
Selain itu, Singapura juga memiliki presentase penduduk asing yang besar yakni mencapai 42%. Penduduk asing inilah yang membentuk 50% sektor jasa di Singapura. Mayoritas penduduk Singapura beraga Buddha dan diikuti Atheis, Kristen, dan Islam.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa Singapura adalah salah satu negara yang menjadi pusat keuangan dan perdagangan dunia. Bahkan, Singapura dianggap sebagai salah satu “Macan Asia” bersama dengan HongKong, Korea Selatan, dan Taiwan. Perekonomian Singapura sangat bergantung pada sektor perdagangan, industri, dan jasa.
Diantara alasan yang membuat Singapura mampu tumbuh menjadi negara maju adalah karena kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) nya yang sangat unggul. Tingkat pendidikan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang tinggi memungkinkan warga Singapura untuk mengolah dan mengembangkan perekonomiannya dengan sangat baik.
2. Brunei Darussalam
Brunei Darussalam atau yang dikenal dengan Brunei merupakan negara kecil yang terletak di ujung utara Pulai Kalimantan. Negara yang hanya memiliki luas wilayah sekitar 5.765 km2 ini merupakan salah satu negara maju yang juga berada di kawasan Asia Tenggara.
Secara astronomis, negara Brunei terletak pada posisi 5° LU-6° LU dan 114°BT-115°BT. Adapun batas wilayahnya secara geografis adalah sebagai berikut:
- Sebelah utara berbatasan dengan Laut Cina Selatan
- Sebelah selatan berbatasan dengan Malaysia (Serawak)
- Sebelah timur berbatasan dengan Malaysia (Serawak)
- Sebelah barat berbatasan dengan Malaysia (Serawak)
Secara politik, Brunei merupakan negara yang berbentik Monarki Absolut. Brunei dipimpin oleh Sultan yang menjadi Kepala Negara dan juga Kepala Pemerintahan.
Penduduk Brunei, yang pada 2020 berjumlah lebih kurang 460.35 jiwa, secara mayoritas berasal dari etnis Melayu, sementara kurang lebih 10% penduduknya adalah etnis Tionghoa. Meskipun bahasa Melayu menjadi bahasa resmi di negara ini, namun penggunaan Bahasa Inggris dan Bahasa Tionghoa juga meluas di masyarakat.
Negara Brunei memiliki agama resmi yakni agama Islam. Namun, ada pula penduduknya yang menganut agama lain semisal Buddha, Kristen, dan selainnya, namun jumlahnya sangat kecil.
Secara kebudayaan, Brunei sangat dipengaruhi oleh budaya Melayu dan Islam. Meskipun hampir sama dengan Malaysia dan Indonesia, namun dalam penerapannya Brunei lebih konservatif. Di negara Brunei, penjualan dan penggunaan alkohol dilarang. Adapun bagi non-Muslim ada pembatasan kepemilikan alkohol. Demikian pula rokok yang telah difatwakan haram oleh mufti Brunei sejak 2011.
Perekonomian negara yang dijuluki dengan “Negara Petro Dolar” ini banyak bergantung dari sektor pertambangan minyak mentah dan gas alam. Diperkirakan ekspor minyak mentah dan gas alam mencakup hampir setengah dari PDB (Produk Domestik Bruto) negara ini. Selain tetap mengandalkan sektor minyak dan gas (migas), pemerintah Brunei juga berusaha melakukan diversifikasi sumber eknomi dengan melakukan upaya peningkatan perdagangan dan industri.
Beberapa hal yang menjadikan Brunei masuk ke dalam kategori negara maju adalah:
- Brunei memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tinggi, yakni tertinggi kedua di Asia Tenggara setela Singapura.
- PDB atau Produk Domestik Bruto negara Brunei per kapita adalah yang terbesar kelima menurut IMF (International Monetary Fund).
- Menurut Forbes, Brunei adalah negara terkaya kelima dari 182 negara-negara di dunia dengan ladang minyak bumi dan gas alamnya yang luas.
- Pendapatan per kapita penduduk Brunei mencapai 71,185 dolar AS atau Rp 931 juta.
- Angka harapan hidup penduduk yang cukup tinggi, yakni rata-rata 77 tahun.