Jenis-jenis Monitor Komputer dan Fungsinya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setelah mempelajari perangkat keras komputer berupa jenis-jenis mouse dan jenis-jenis keyboard komputer, kali ini akan kita bahas mengenai monitor.

Monitor komputer adalah sebuah perangkat yang mengeluarkan tampilan berupa gambar di layar.

Gambar yang ditampilkan ini diproses dari inputan seperti mouse, keyboard dan memiliki berbagai ukuran dari kecil hingga besar.

Monitor berkembang dan menghasilkan beberapa jenis model yang berbeda-beda.

Fungsi Monitor Komputer

  • Sebagai alat untuk menampilkan data berupa grafis.
  • Sebagai alat bantu untuk menampilkan apa saja yang telah kita input ke dalam komputer.
  • Sebagai bagian penting dalam penggunaan komputer oleh user yang tidak dapat dipisahkan.
  • Membantu dalam menjalankan berbagai aplikasi seperti perangkat lunak pengolah kata, perangkat lunak pengolah angka, dll.

Jenis-jenis Monitor Komputer

Ada 4 jenis-jenis monitor komputer, diantaranya:

1. Monitor CRT

monitor-crt

CRT merupakan singkatan dari Cathode Ray Tube yang memang menggambarkan isi bagian dalam monitor ini. Seringkali kita menyebut monitor CRT sebagai monitor tabung.

CRT merupakan temuan Heinrich Geibler tahun 1855 yang menandai dimulainya perkembangan monitor komputer hingga saat ini.

Kelebihan:

  • Monitor CRT tidak akan mengalami dead pixel
  • Monitor CRT bisa dilihat dari sisi mana saja.
  • Monitor CRT memiliki harga lebih murah ketimbang monitor lainnya.
  • Monitor CRT  memiliki warna yang lebih tajam.
  • Monitor CRT  lebih awet dan lebih mudah diperbaiki apabila rusak.
  • Monitor CRT  memiliki resolusi layar pada monitor CRT tidak akan menurunkan kualitas tampilan.

Kekurangan:

  • Monitor CRT  memiliki bobot yang berat karena memiliki tabung di dalamnya.
  • Monitor CRT  memiliki ukuran yang rata-rata besar meski layarnya kecil sekalipun.
  • Monitor CRT  memiliki radiasi lebih besar sehingga user akan cepat lelah jika terlalu lama di depan monitor CRT
  • Monitor CRT  boros listrik.

2. Monitor LCD

monitor-lcd

LCD memiliki kepanjangan Liquid Crystal Display yang memang terbentuk dari kristal cair.

Kristal cair ini memantulkan cahaya dari lampu-lampu neon putih yang ada di belakangnya.

LCD awalnya ditemukan oleh Friedrich Reinitzer pada tahun 1888 dan dikembangkan menjadi alat elektronik seperti monitor komputer, televisi proyektor, dll.

Kelebihan:

  • Monitor LCD tidak mudah panas (mengeluarkan sedikit panas).
  • Monitor LCD memilik bobot yang ringan dan tipis.
  • Monitor LCD memiliki resolusi yang dimiliki monitor LCD tinggi.
  • Monitor LCD  hemat listrik.

Kekurangan:

  • Monitor LCD tidak mampu menampilkan warna hitam dan putih secara baik.
  • Monitor LCD  lebih mahal dibandingkan monitor CRT.
  • Monitor LCD sangat sensitif sehingga tidak disarankan untuk disentuh-sentuh.
  • Monitor LCD  membutuhkan biaya perbaikan mahal dan mudah rusak.
  • Monitor LCD  lebih mudah mengalami dead pixel.

3. Monitor LED

Monitor led

LED merupakan kepanjangan dari Light Emitting Diode yang teknologinya memang menggunakan peran dari komponen dioda.

Dioda sendiri memiliki fungsi sebagai penyearah dan teknologi ini mampu memancarkan cahaya ketika mendapatkan tegangan maju.

Penemuan LED ini berasal dari Nick Holonyak seorang teknisi Amerika pada tahun 1962.

Kini penemuan tersebut diterapkan sebagai televisi atau monitor komputer dan sudah menjamur di berbagai pertokoan dengan berbagai model serta harga.

Kelebihan:

  • Monitor LED memiliki kontras yang tinggi.
  • Monitor LED mampu membuat warna hitam semakin terlihat bila dibandingkan dengan monitor LCD.
  • Monitor LED lebih hemat listrik.
  • Monitor LED lebih ramah lingkungan
  • Monitor LED tidak membuat mata cepat lelah.
  • Monitor LED memiliki bentuk yang lebih tipis dan ringan.
  • Monitor LED memiliki model yang lebih elegan.

Kekurangan:

  • Monitor LED memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan moitor pendahulunya.
  • Monitor LED rentan rusak dan biaya perbaikannya sangatlah mahal.
  • Monitor LED sangat sensitif sehingga tidak boleh sering terkena guncangan atau layarnya disentuh-sentuh.

4. Monitor Plasma

monitor-plasma

Monitor plasma merupakan tampilan layar datar dengan teknologi penggabungan antara CRT dan LCD.

Penggabungan konsep CRT lebih cenderung membuat layar plasma unggul dalam hal sudut pandang.

Sedangkan penggabungan konsep LCD lebih cenderung membuat layar plasma unggul dalam bobot serta model yang tipis dan elegan.

Kelebihan:

  • Monitor plasma menghasilkan kontras yang sangat tinggi sehingga warna lebih tajam.
  • Monitor plasma memiliki kemampuan memproduksi warna yang baik.
  • Monitor plasma memiliki sudut pandang yang luas sama seperti monitor CRT
  • Monitor plasma memiliki bentuk yang tipis dan elegan.

Kekurangan:

  • Monitor plasma memiliki resolusi rendah, sehingga jika ingin resolusi tinggi tentunya ukuran monitor juga harus besar. Tidak heran banyak dijual monitor plasma dengan ukuran yang besar.
  • Monitor plasma memiliki bobot yang besar meski modelnya yang tipis dan terkesan elegan.
  • Monitor plasma memiliki kinerja suhu yang sangat tinggi sehingga konsumsi dayanya lebih besar.
  • Monitor plasma memiliki warna yang dibatasi meski memiliki konsep CRT, dikarenakan pixel gambarnya hanya memiliki fungsi on/off.
  • Monitor plasma lebih boros listrik.
  • Monitor plasma memiliki harga yang sangat mahal.

5. Monitor Touch Screen

monitor-touchscreen

Monitor touch screen atau layar sentuh merupakan layar yang bekerja dengan input berupa sentuhan menggunakan jari tangan ataupun pena khusus.

Monitor ini berkembang sejak tahun 1980-an dan kini di beberapa tempat, monitor touch screen sudah sering ditemui dan digunakan.

Kelebihan:

  • Monitor touchscreen tidak membutuhkan hardware seperti keyboard atau mouse.
  • Monitor touchscreen lebih mudah dan lebih cepat dalam mengeksekusi perangkat lunak komputer.
  • Monitor touchscreen memiliki tampilan layar yang lebih luas.
  • Monitor touchscreen memiliki desain yang cantik dan menarik.

Kekurangan:

  • Lebih rentan rusak jika touchscreen tidak dijaga.
  • Jika terjatuh dan terkena bagian layar, hampir keseluruhan fungsi tidak dapat digunakan.
  • Biaya perbaikan lebih mahal.
fbWhatsappTwitterLinkedIn