Jika kamu tinggal di perkotaan, maka lebih mudah mengakses apapun yang kamu butuhkan. Misalnya, kalau sakit tinggal cari rumah sakit yang bisa disesuaikan dengan kebutuhanmu entah dokter gigi atau dokter spesialis sesuai kebutuhanmu. Kamu juga dapat menentukan sekolah idamanmu mulai dari sekolah negeri hingga internasional.
Hal ini dikarenakan, pengertian secara umum mengenai perkotaan itu tersendiri merupakan suatu lokasi banyak ditemukan prospeknya, melalui fasilitas publik yang lengkap. Karenanya, disini kamu atau kerabatmu dengan mudahnya mengakses fasilitas kesehatan, menentukan jalur pendidikanmu atau mencari sebuah pekerjaan.
Tetapi tahukah kamu, ternyata kota dapat dibagi jenisnya menurut jumlah penduduknya. Kira-kira kamu penasaran? Jika iya, yuk baca uraiannya di bawah ini agar membantu menambah pemahamanmu mengenai seputar perkotaan.
1. Kota Kecil
Sebuah perkotaan dikatakan kecil apabila menampung penduduk sebanyak 20.000 sampai 50.000 jiwa, dimana lebih sedikit dibanding kota lainnya. Sama seperti fungsi pada umumnya, dimana kawasan ini disediakan sebagai lokasi kehidupan untuk penduduknya, meski relatif kecil.
Pada umumnya, tingkatan perekonomian, pendidikan serta pemasukan masyarakat perkotaan kecil tergolong sedang, meski tidak menutup kemungkinan ada juga yang sudah termasuk tinggi atau sebaliknya.
Vatikan merupakan contoh dari kota kecil yang ada di dunia, karena hanya memiliki jumlah penduduk sekitar 800 jiwa. Luasnya kurang lebih 44 hektar. Opatowiec yang berlokasi di Polandia juga termasuk kota terkecil karena jumlah warganya terhitung sekitar 338 jiwa. Di Indonesia, juga terdapat Sabang yang warganya berjumlah 41.197 jiwa.
2. Kota Sedang
Jumlah kependudukan pada perkotaan ini relatif lebih banyak dibanding kota kecil, karena sekitar 50.000 sampai 100.000 jiwa. Pada umumnya, kelengkapan fasilitas dan kondisi sosial ekonomi pada perkotaan sedang sudah tergolong cukup.
Perkotaan cenderung lebih mengutamakan terhadap pembangunan fasilitas publik. Hal ini dikarenakan agar segera memenuhi kebutuhan penduduk di sekitarnya.
Contohnya, apabila penduduknya menginginkan adanya ruang terbuka, maka disediakannya taman hijau agar dapat berolahraga serta anak-anak bisa bermain.
Padang Panjang di Sumatera Barat merupakan perkotaan sedang yang berada di Indonesia, karena jumlah warganya sekitar 56.311 jiwa. Contoh lainnya adalah Pariaman di mana berlokasi di provinsi sama seperti Padang Panjang, karena warganya sebanyak 94.224 jiwa.
3. Kota Besar
Penduduk pada perkotaan besar mencapai 100.000 sampai 1.000.000 jiwa. Di sini, akan ditemukan semakin banyak prospek peluang kerja. Sehingga, banyak penduduk dari luar kota tersebut melakukan urbanisasi atau pindah kesana. Jumlah fasilitas umumnya semakin lengkap dibandingkan dua kota sebelumnya.
Yogyakarta termasuk salah satu perkotaan tergolong besar di Indonesia, karena penduduknya mencapai 373.589 jiwa. Yogyakarta termasuk kawasan yang cukup maju karena sudah memadainya fasilitas publik, terutama berbasis teknologi.
Salah satu contohnya adalah didukungnya konsep smart city, dengan disediakannya aplikasi agar mempermudah warga menjangkau layanan daerah. Contoh lainnya yang ada di Indonesia yaitu Manado (451.916 jiwa) dan Denpasar (725.314 jiwa).
4. Kota Metropolitan
Sebuah perkotaan digolongkan metropolitan jika jumlah penduduknya sudah sebanyak 1.000.000 hingga 5.000.000 jiwa. Perkembangan sosial ekonomi sudah tergolong maju, sehingga kerap ditemui bangunan atau infrastruktur modern. Selain itu, di sini juga selalu beradaptasi dengan kemajuan zaman terkini secara cepat.
Perkotaan metropolitan sudah dikenali dengan kemajuan di bidang industrinya, baik produksi maupun jasa. Di sini juga sudah umum akan penyediaan industri spesialis tertentu, di mana dikarenakan adanya kemajuan di bidang teknologi, informasi dan komunikasi.
Semarang termasuk metropolitan karena memiliki penduduk sebanyak 1.653.524 jiwa. Sementara untuk contoh lainnya adalah Makassar (1.423.877 jiwa) dan Palembang (1.668.848 jiwa).
5. Kota Megapolitan
Kota megapolitan memiliki jumlah warga terbanyak dibandingkan empat lainnya, karena terdapat penduduk di atas 5.000.000 jiwa. Perkotaan ini diibaratkan merupakan gabungan dari kota metropolitan. Pembangunan layanan publik dan infrastruktur semakin maju, sehingga semakin meningkatnya kualitas hidup masyarakat sekitar.
Disamping itu, kota ini sudah semakin terbuka terhadap adanya koneksi antar negara. Kemajuan terhadap kondisi sosial ekonomi disini sangat luas. Cakupan industri sangat luas, dimana dapat memberikan pengaruh besar terhadap perekonomian di sekitarnya.
Jakarta adalah kota megapolitan di Indonesia karena jumlah penduduk mencapai sekitar 10.517.000 jiwa. Beberapa contoh lainnya adalah Tokyo, Jepang (37.468.000 jiwa), Delhi, India (28.514.000 jiwa) dan Shanghai, Tiongkok (25.582.000 jiwa).