8 Karakteristik Sosial Wilayah Kota

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pernahkah kamu mengobservasi perbedaan yang ada antara kota dengan desa? Yup, kota biasanya mengalami perkembangan yang lebih cepat dan maju dari berbagai aspek, seperti ekonomi, teknologi, pendidikan, dll. Sedangkan, desa berlaku sebaliknya.

Meskipun, tidak semua desa memiliki perkembangan yang lambat, namun kebanyakan desa mengalami kesulitan untuk menerima kemajuan yang ada dikarenakan berbagai hal, misalnya lokasi yang terpencil atau masyarakatnya yang masih konsesrvatif.

Selain itu, kemajuan yang ada di kota membuat segala hal dapat dengan mudah diakses karena tersedianya berbagai fasilitas yang mendukung, seperti internet, mini market, transportasi umum, dan masih banyak lagi. Sedangkan, masyarakat pedesaan terkadang masih susah untuk mengakses fasilitas dan pelayanan umum karena adanya kesenjangan pembangunan yang terjadi antara desa dengan kota.

Apa itu Kota?

“Daerah pemusatan penduduk dengan kepadatan tinggi serta fasilitas modern dan sebagian besar penduduknya bekerja di luar pertanian”

  • Undang-Undang Republik Indonesia No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

“Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat pemukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi

  • Prof. Drs. R. Bintarto

“Kota merupakan sistem jaringan kehidupan yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi, diwarnai dengan strata sosial ekonomi yang heterogen, dan coraknya yang materialistis”

  • Max Weber

“Kota adalah sebuah daerah atau wilayan yang dimana mayoritas penduduknya dapat memenuhi semua kebutuhan ekonominya melalui pasar lokal yang ada di wilayah tersebut”

Karakteristik Sosial Wilayah Perkotaan

  • Masyarakatnya Heterogen

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), heterogen berarti terdiri atas berbagai unsur yang berbeda sifat atau berlainan jenis (beraneka ragam). Dalam hal ini, masyarakat di perkotaan berasal dari berbagai daerah sehingga memiliki keragaman suku, ras, agama, adat istiadat, dsb.

Beragamnya masyarakat yang ada di perkotaan ini disebabkan oleh terbukanya lapangan pekerjaan yang lebih banyak daripada di pedesaan sehingga mendorong orang-orang untuk melakukan mobilisasi. Meski memiliki banyak perbedaan, masyarakat perkotaan umumnya lebih terbuka dan cenderung menerima dan menghormati perbedaan yang ada.

Karena sifat kota yang sangat dinamis, dalam hal ini bergerak dengan cepat, maka masyarakatnya juga dituntut untuk dapat menyamai kecepatan tersebut. Alhasil, masyarakatnya lebih bersifat individualis karena mementingkan kepentingan dirinya dahulu daripada orang lain.

Sifat masyarakat perkotaan yang individualis ini juga disebabkan karena kebanyakan penduduk perkotaan bukan penduduk asli daerah tersebut. Kebanyakan dari mereka adalah perantau dan jarang memiliki sanak saudara yang bisa diandalkan sehingga mau tak mau mereka dituntut untuk dapat hidup mandiri. Karena tuntutan tersebut, tak jarang gaya hidup mandiri tersebut berubah menjadi individualis.

  • Bersifat Materialistis

Karena biaya hidup perkotaan yang tinggi, maka penduduknya juga bersifat materialistis meskipun tidak semua penduduk kota bersifat demikian. Susahnya kehidupan di kota dimana semuanya serba mahal membuat masyarakat yang tinggal di sana menjadi perhitungan.

Jika dihiraukan, sifat materialistis ini akan membawa dampak negatif bagi masyarakat itu sendiri yang mengarah pada hilangnya rasa empati dan simpati kepada orang lain. Selain itu, pola pikir juga akan berubah dimana semua dianggap ada harganya sehingga membuat seseorang menjadi lebih pelit.

  • Mata Pencaharian Masyarakatnya Non-Agraris

Hampir semua mata pencaharian masyarakat kota berpusat pada bidang industri dan jasa sehingga mata pencaharian agraris seperti petani dan pekebun sangat jarang bahkan tidak mungkin ditemukan. Hal ini merupakan imbas dari hilangnya lahan-lahan pertanian karena dijadikan sebagai gedung-gedung pencakar langit dan tempat pelayanan serta fasilitas umum.

Selain itu, rentang usia masyarakat perkotaan yang umumnya berada di usia 20-30 an tahun membuat mereka enggan melirik pekerjaan di bidang agraris. Mata pencahariaan agraris dianggap lebih identik dengan pedesaan daripada perkotaan.

  • Pandangan Hidup Bersifat Rasional

Umumnya, masyarakat di perkotaan mengenyam pendidikan yang lebih tinggi daripada masyarakat pedesaan. Sehingga, hal ini juga berimbas pada cara berpikir mereka yang lebih rasional. Selain itu, adat istiadat yang tidak terlalu kental di daerah perkotaan juga membuat masyarakatnya tidak terlalu percaya dengan hal-hal berbau gaib dan mistis yang biasanya identik dengan masyarakat adat yang ada di desa. Mereka juga biasanya lebih percaya terhadap hal-hal yang sudah terbukti secara ilmiah dan pada fakta-fakta yang sudah terverifikasi kebenarannya.

  • Adanya Kompleks-kompleks Perumahan

Berbeda dengan pola keruangan pedesaan dimana tempat tinggal masyarakatnya lebih menyebar atau mengumpul di satu titik, daerah perkotaan memiliki pola keruangan yang lebih teratur karena tempat tinggal masyarakatnya yang berada di kompleks-kompleks perumahan.

Hal ini menjadi salah satu ciri khas perkotaan karena pemukiman warganya yang disatukan dalam satu daerah tertentu. Hal ini tentunya juga memberikan keamanan dan kenyamanan bagi warganya karena mereka benar-benar dapat beristirahat dari keramaian kota. 

Gesellschaft merupakan salah satu kelompok sosial yang dikemukakan oleh Ferdinand Tonnies. Ia berpendapat bahwa hubungan yang terjalin dalam kelompok sosial ini hanya bersifat sementara dengan jangka waktu yang pendek. Hal tersebut karena kelompok ini awalanya disatukan oleh satu pemikiran yang sama.

Sehingga, ketika anggotanya memiliki pemikiran yang berbeda, mereka dipersilahkan untuk keluar dari kelompok sosial ini. Karena sifatnya yang sementara, maka ikatan yang dimiliki pun juga lemah dan tidak seperti ikatan yang dimiliki oleh masyarakat pedesaan. Gesellschaft ini identik dengan masyarakat modern yang ada di perkotaan karena hubungan yang mereka jalin biasanya hanya bersifat profesionalitas pekerjaan saja.

  • Fasilitas Umum Mudah Dijumpai

Salah satu hal yang menjadi ciri khas perkotaan adalah fasilitas umum yang mudah dijumpai. Contohnya adalah fasilitas transportasi umum yang hanya berpusat di perkotaan saja. Banyaknya fasilitas umum ini memberikan kemudahan akses bagi masyarakat perkotaan yang merupakan salah satu hal langka di pedesaaan.

Fasilitas yang memadai ini juga membuat masyarakat perkotaan dapat dianggap lebih maju daripada masyarakat di daerah pedesaan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn