3 Jenis Strategi Distribusi Beserta Penjelasannya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Secara umum, distribusi merupakan suatu kegaiatan yang masuk dalam bagian pasca produksi, dimana lebih tepatnya merupakan proses pemasaran produk dari pihak perusahaan ke pihak konsumen baik yang dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung.

Yang mana dalam proses distribusi tersebut pihak perusahaan juga harus mempertimbangkan mengenai jenis dari produknya, jumlah, harga persatuan, tempat pendistribusian, media yang digunakan dan lain sebagainya.

Semuanya harus dipertimbangkan dengan matang, terlebih tentang jenis produk yang mau didistribusikan yang mana hal tersebut nantinya berpengaruh terhadap cara pengemasannya dan pertimbangan waktu untuk proses pengirimannya.

Oleh karenanya, perusahaan perlu menetapkan strategi pendistribusian yang tepat dengan produknya. Sehingga nantinya perusahaan bisa meminimalisi, kerugian yang mungkin ada dan memaksimalkan keuntungan yang ada.

Lalu apa saja sih strategi distribusi yang perlu diketahui? Berikut merupakan strategi atau metode distribusi yang perlu diketahui.

1. Strategi Distribusi Intensif

Strategi distribusi yang satu ini bisa disebut sebagai strategi distribusi yang prosesnya langsung merujuk ke segmentasinya spesifiknya secara langsung. Atau bisa dibilang produk yang berasal dari perusahaan nantinya akan didistribusikan ke pihak pengecer atau retailer serta beberapa pihak distributor yang terdapat di berbagai tempat.

Yang mana nantinya, pihak retailer atau pihak distributor tersebut itulah yang nantinya bisa mendistribusikan secara langsung ke tangan konsumen. Barang atau produk yang menggunakan strategi distribusi ini adalah produk yang berjenis kebutuhan sehari hari atau bisa dibilang kebutuhan pokok.

Makanya, karena produk yang disebarkan bisa dibilang merupakan produk yang sangat diperlukan oleh konsumen atau pelanggan setiap waktu ditetapkanlah strategi pendistribusian intensif ini, supaya produk bisa langsung sampai ke tangan konsumen tanpa harus didistribusikan lagi melalui perantara lanjutan lagi dan lagi yang membuat produk akan lama sampainya ke tangan konsumen.

2. Strategi Distribusi Selektif

Berbeda dengan strategi distribusi intensif yang mendistribusikan produknya secara universal kepada semua distributor dan retailer yang ada di setiap wilayah, strategi distribusi selektif ini sesuai dengan istilahnya yakni mendistribusikan produknya secara selektif.

Dalam kata lain, produk yang berasal dari perusahaan akan didistribusikan ke konsumen melalui beberapa distributor dan retailer yang terpilih. Bisa dibilang jika, tidak semua distributor akan mendapatkan pendistribusian dari produk tersebut.

Hal inilah yang nantinya akan menciptakan adanya persaingan antara distributor satu dengan distributor lainnya, retailer satu dengan retailer yang lainnya. Selain itu, juga akan menyebabkan adanya kesenjangan dari penyebaran produk tersebut karena memang yang mendapatkan produk tersebut hanya beberapa pihak yang terpilih saja.

Jenis strategi distribusi yang memiliki mekanisme yang satu ini, lebih cocok untuk mendistribusikan produk seperti elektronik, produk sepeda, produk elektronik dan lain sebagainya.

3. Strategi Distribusi Eksklusif

Lalu untuk strategi distribusi eksklusif ini, pihak penerima produk dari perusahaan seperti distributor dan retailer akan mendapatkan hak istimewa atas produk produk yang nantinya akan mereka perjualbelikan. Hal ini bukan tanpa sebab, tidak lain dan tidak bukan karena produk tersebut termasuk ke dalam jenis produk yang memiliki kualitas yang tinggi dan harga yang bisa terbilang tinggi.

Oleh karenanya membutuhkan strategi distribusi yang tepat dan cerdas. Sehingga bisa dibilang produk yang diperjualbelikan dengan menggunakan strategi distribusi yang satu ini merupakan produk eksklusif. Produk yang biasanya menggunakan strategi distribusi eksklusif ini seperti showroom mobil, factory outlet dan lain sebagainya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn