Karakteristik Hujan Zenital serta Manfaatnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Negara Indonesia yang beriklim tropis hanya memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan terjadi dari bulan September sampai dengan Februari.

Perubahan iklim di daerah tropis terjadi dengan normal. Hujan bagi kita menjadi hal yang biasa, sebab hujan selalu ditunggu kala musim kemarau tiba.

Hujan terbagi atas beberapa jenis yaitu; hujan frontal, hujan zenithal, hujan muson, hujan buatan, hujan orografis dan hujan siklonal. Saat ini, kita hanya belajar khusus tentang hujan zenithal beserta ciri-ciri yang dimiliki olehnya.

Pengertian Hujan Zenithal

Hujan zenithal adalah hujan yang terjadi pada siang hari yang turunnya berlawanan dengan arah matahari. Hujan zenithal terjadi karena pemanasan yang terlalu tinggi oleh sinar matahari yang berkepanjangan. Hujan jenis zenithal hanya ada di daerah tropis saja.

Menurut pengertian hujan zenithal oleh AMS (American Meteorologicial Society) adalah hujan ekuator yang terjadi di garis khatulistiwa untuk daerah tropis dan sub tropis.
Kata zenithal diambil dari kata zenit yang artinya puncak. Dimana hujan zenithal akan terjadi saat posisi matahari hampir tegak lurus di atas kepala kita.

Hujan adalah fenomena alam dimana uap air yang naik ke atmosfer akan turun lagi ke permukaan bumi. Terjadinya hujan sebagai penanda siklus hidrologi berjalan dengan normal. Dimana uap air yang sudah terkumpul di atsmosfer dan terkondensasi menjadi tetesan air yang lebih berat, lalu akan turun lagi ke bumi.

Karakteristik Hujan Zenital

Setiap hujan memiliki karakteristik masing-masing, begitu juga halnya dengan hujan jenis zenithal ini. Karakteristik hujan zenithal hanya dimiliki oleh hujan ini saja. Hujan jenis zenithal ini selalu rutin kita temukan di daerah tropis seperti Indonesia.

  • Terjadi di Wilayah Tropis dan Sub-tropis

Hujan zenithal hanya terjadi di daerah tropis saat terik matahari sangat menyengat, jadi hujan ini terjadi karena pemanasan dan kenaikan suhu yang berlangsung dalam waktu yang cukup lama.
Saat hujan zenithal turun, terjadi lumayan lama bisa berhari-hari.

Hal ini dikarenakan arah hujan berlawanan dengan arahnya matahari. Hujan zenithal terjadi waktu matahari sudah dipuncak kepala manusia, inilah jenis karakteristik yang paling menonjol.

  • Muncul Awan Hitam Gelap

Proses yang terjadi sangatlah cepat. Di pagi hari panas terik, tiba tiba siangnya sudah muncul awan hitam yang gelap dan turunnya hujan yang sangat lebat.

  • Hujan Lebat dan Disertai Guntur

Hujan jenis zenithal ini destribusi hujannya merata di setiap daerah yang dilanda dan diterpa oleh hujan zenithal. Tingkat kelembaban dari hujan zenithal pun tinggi.

Air hujan yang jatuh merupakan air penguapan dari muka bumi. Jumlah air hujan dalam debit yang besar, terkadang sering menyebabkan banjir ataupun air tergenang.

  • Terjadi Dua Kali dalam Setahun

Intesitas hujan menjadi lebih rendah hanya terjadi 2 kali dalam setahun. Hujan zenithal memiliki tingkat turun yang lebih rendah dibandingkan dengan hujan yang lain.

Proses yang terjadi pada hujan zenithal membutuhkan waktu proses penguapan air mulai dari penyerapan air oleh tanah, lalu air hujan kembali ke laut, ke sungai dan, ke rawa-rawa.

Manfaat Hujan Zenithal

Air hujan mengadung banyak sekali manfaat untuk semua kehidupan yang ada di bumi, yang paling terasa adalah:

  • Tanaman Semakin Subur

Hujan itu sumber vitamin dan mineral untuk tumbuhan yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan. Begitu hujan turun, tanaman yang sudah layu bisa kembali segar dan menghijau. Tanah yang sudah kering kerontang dan pecah-pecah bisa kembali subur dan digunakan oleh para petani.

  • Menambah Persedian Air

Dengan adanya hujan zenithal pasti akan menambah persedian air. Air hujan dapat memenuhi kebutuhan utama bagi makhluk hidup. Tanpa adanya air maka tumbuhan tidak dapat hidup.

Tanpa tumbuhan makhluk hidup lainnya tidak dapat melanjutkan kehidupan sebab dari tumbuhanlah makhluk lain mendapatkan makanan dan oksigen untuk keberlangsungan kehidupan.

  • Mengurangi Tingkat Polusi

Hujan yang turun dapat menetralisir keadaan udara. Hidup dengan tingkat asap dan polusi udara lainnya membuat sesak siapa yang menghirupnya.

Dengan datangnya hujan, maka hujan dapat menormalkannya kembali dan menyaring debu-debu yang ada di dalam udara. Setelah hujan, suasana lebih segar dan nyaman untuk bernapas.

fbWhatsappTwitterLinkedIn