Bahasa Indonesia

Kata Imbuhan: Pengertian, Jenis dan Contohnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pengertian Kata Imbuhan

Imbuhan atau afiks merupakan bentuk terikat yang apabila ditambahkan pada kata dasar atau bentuk dasar akan mengubah makna secara gramatikal. Afiksasi merupakan proses pengimbuhan afiks pada kata dasar dari kata tunggal maupun kata kompleks agar membentuk sebuah kata baru.

Imbuhan atau afiks adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata di awal, di tengah, di akhir, atau gabungan antar ketiganya supaya membentuk kata baru namun tetap memiliki arti yang berkaitan dengan kata yang pertama. Imbuhan dalam bahasa Indonesia terdiri dari prefiks (awalan), infiks (sisipan), sufiks (akhiran), dan konfiks (imbuhan gabungan).

Pengertian Menurut Ahli

Menurut Chaer afiksasi merupakan proses pembubuhan afiks pada sebuah dasar atau bentuk dasar, afiksasi juga berarti proses penambahan afiks pada sebuah kata dasar berupa morfem terikat dan dapat ditambahkan pada awal kata.

Menurut Kridalaksana afiksasi dideskripsikan sebagai proses atau hasil penambahan afiks pada dasar. Afiksasi atau pengimbuhan adalah proses pembentukan kata dengan membubuhkan afiks atau imbuhan  pada bentuk dasar, baik bentuk dasar tunggal maupun kompleks. Afiksasi sebagai proses pembubuhan afiks. Kridalaksana juga menambahkan bahwa suatu satuan yang dilekati afiks disebut bentuk dasar. Afiksasi adalah penggabungan akar kata atau pokok dengan afiks.

Jenis-Jenis Imbuhan

Berdasarkan posisinya imbuhan dibedakan atas 4 macam yaitu: Prefiks, Infiks, Sufiks, dan Konfiks.

  1. Prefiks atau Awalan

Prefiks merupakan imbuhan yang ditambahkan pada bagian awal sebuah kata dasar atau bentuk dasar. Prefiks dalam bahasa Indonesia terdiri dari me-, ber-, ter-, ke-, se-, di-, dan per. 

  1. Infiks atau Sisipan

Infiks merupakan imbuhan yang disisipkan di tengah kata. Infiks dalam bahasa Indonesia terdiri dari tiga, antara lain : -el, -em, dan -er. Pengimbuhan sisipan dilakukan dengan cara menyisipkan di antara konsonan dan vokal suku pertama pada sebuah kata dasar.

  1. Sufiks atau Akhiran

Sufiks merupakan imbuhan yang dibubuhkan di akhir kata. Sufiks dalam bahasa Indonesia terdiri dari : -kan, -i, -an, dan -nya. 

  1. Konfiks

Konfiks merupakan gabungan imbuhan awalan dan akhiran. Konfiks dalam bahasa Indonesia terdiri dari : ber-kan, ber-an, pe-an, per-an, per-kan, per-i, me-kan, me-i, memper-kan, memper-i, di-kan, di-i, diaper-kan, diper-i, ter-kan, ter-i, ke-an, dan se-nya.

Fungsi Imbuhan

Imbuhan dapat mengubah kelas dalam sebuah kata. Seperti kata benda yang telah diberikan imbuhan bisa saja akan berubah menjadi kata sifat, kata kerja, dan lainnya. Berikut beberapa fungsi imbuhan, yakni:

  • Membentuk kata benda, yakni peN-, pe-, per-, ke-, -isme, -wan, -sasi, -tas, peN-an, pe-an, per-an, dan ke-an. Contoh: pelaut, penyapu, wartawan.
  • Membentuk kata kerja, yakni me-, ber-, per-, ter-, di, -kan, ter-kan,dan dii. Contohnya: melaut berlayar, terlihat diminum, bawakan, lempari, menaiki.
  • Membentuk kata sifat,yakni –I, -wi,-iah, dan –is. Contohnya: manusiawi, duniawi, ilmiah, agamis  Membentuk kata bilangan yakni se- dan ke-. Contohnya: sepuluh dan kedua.
  • Membentuk kata keterangan, se-nya ; -nya ; -an, Contoh: sepertinya, habis-habisan, seindah-indahnya, dan lain-lain

Makna Kata Imbuhan dan Contoh

1.Prefiks atau Awalan

A. Awalan me-

Awalan me- dalam pengimbuhannya dilakukan dengan cara merangkaikannya di depan kata yang diimbuhinya. Awalan me- memiliki enam bentuk, antara lain: me-, mem-, men-, meny-, meng-, dan menge-. Dengan enam bentuk tersebut awalan me- akan tetap menjadi me- meskipun telah dirangkai atau diberi imbuhan dengan kata dasar.

Awalan me- yang bermakna menghasilkan sesuatu, contoh:

  • Merenda, artinya menghasilkan renda
  • Menggulai, artinya menghasilkan gulai
  • Mengadon, artinya menghasilkan adonan

Awalan me- yang bermakna melakukan pekerjaan, contoh:

  • Menyimak, artinya sedang melakukan pekerjaan dengan mendengarkan sungguh-sungguh
  • Melihat, artinya sedang melakukan kegiatan dengan indra penglihatan
  • Mencatat, artinya sedang melakukan kegiatan menulis catatan.

Awalan me- yang bermakna melakukan pekerjaan dengan alat sama dengan seperti pada kata dasar yang mengikutinya. Contoh:

  • Menyekrup, artinya sedang melakukan kegiatan memasang sekrup
  • Memaku, artinya sedang melekatkan dengan paku
  • Mencangkul, artinya sedang melakukan kegiatan menggali tanah dengan cangkul

Awalan me- yang bermakna membuat jadi, contoh:

  • Membesar, artinya membuat jadi besar
  • Mendekat, artinya membuat jadi dekat

Awalan me- yang bermakna mengambil, contoh:

  • Menarik, artinya mengambil dengan cara mengeluarkan
  • Menyedot, artinya  mengambil dengan cara menghirup

Awalan me- yang bermakna mengeluarkan bunyi, contoh:

  • Menggonggong, artinya mengeluarkan bunyi gonggongan
  • Mendengkur, artinya mengeluarkan bunyi “kur kur”

Awalan me- yang bermakna menampilkan atau mengeluarkan, contoh:

  • Menari, artinya kegiatan menampilkan tarian
  • Menangis, artinya sedang mengeluarkan tangisan

Awalan me- yang bermakna menjadi, contohnya seperti:

  • Melebar, artinya menjadi lebar
  • Menghijau, artinya menjadi hijau

Awalan me- yang bermakna berlaku seperti, contoh:

  • Meraja, artinya bersikap layaknya raja
  • Menjamur, artinya berlaku menjadi seperti jamur atau berjamur.

B. Awalan ber-

Awalan ber- yang bermakna memiliki, contoh:

  • Bernyali, artinya memiliki nyali atau keberanian
  • Bercabang, artinya memiliki cabang

Awalan ber- yang bermakna mengenakan atau memakai, contoh:

  • Berhijab, artinya mengenakan atau memakai hijab
  • Bersepatu, artinya mengenakan atau memakai sepatu

Awalan ber- yang bermakna bersifat atau menggambarkan keadaan, contoh:

  • Berkecil, artinya bersifat kecil
  • Bergembira, artinya sedang dalam keadaan gembira

Awalan ber- yang bermakna mendapat atau memperoleh, contoh:

  • Beruntung, artinya mendapatkan untung
  • Berupah, artinya mendapat atau memperoleh upah

Awalan ber- yang bermakna melakukan sesuatu, contoh:

  • Berkicau, artinya mengeluarkan suara kicauan
  • Berbaris, artinya sedang melakukan kegiatan baris atau berderet

Awalan ber- yang bermakna menyatakan sesuatu yang berulang-ulang, contoh:

  • Bergetar, artinya bergerak berulang-ulang
  • Berayun, artinya melakukan gerakan ayunan secara berulang

Awalan ber- yang bermakna himpunan atau kelompok, contoh:

  • Bersatu, artinya berkumpul menjadi satu
  • Bertiga, artinya terdiri dari tiga

Awalan ber- yang bermakna melakukan pekerjaan terhadap diri sendiri, contoh:

  • Berjalan, artinya sedang melangkahkan kaki untuk maju
  • Bercermin, artinya sedang melihat diri sendiri dalam cermin

C. Awalan ter-

Awalan ter- yang bermakna dapat, contoh:

  • Tergerai, artinya dapat digerai
  • Terangkat, artinya dapat diangkat

Awalan ter- yang bermakna paling, contoh:

  • Terpintar, artinya paling pintar
  • Terdepan, artinya paling depan

Awalan ter- yang bermakna tidak sengaja, contoh:

  • Terambil, artinya tidak sengaja diambil
  • Tertinggal, artinya tidak sengaja ditinggal

D. Awalan ke-

Awalan ke- yang bermakna ‘yang di-’, contoh:

  • Kehendak, artinya sesuatu yang dihendaki
  • Kekasih, artinya orang yang dikasihi

Awalan ke- yang bermakna tingkat atau urutan, contoh:

  • Kesatu, artinya urutan nomor satu
  • Ketujuh, artinya urutan nomor tujuh

E. Awalan se-

Awalan se- yang bermakna sebanyak atau seberapa, contoh:

  • Sepuas, artinya seberapa hati kita puas
  • Sedapat, artinya sebanyak yang bisa didapat

Awalan se- yang bermakna pada waktu atau sama waktu, contoh:

  • Sedatang, artinya begitu seorang datang
  • Sepulang, artinya pada waktu pulang

Awalan se- yang bermakna sebanding atau serupa, contoh:

  • Seluas, artinya sama luasnya dengan obyek lain
  • Sebanding, artinya sama besaran dengan obyek lain

Awalan se- yang bermakna segenap atau seluruh, contoh:

  • Sedusun, artinya seluruh dusun
  • Se-Riau, artinya seluruh Riau

Awalan se- yang bermakna satu, contoh:

  • Serumah, artinya satu rumah
  • Seliter, artinya satu liter

F. Awalan di- 

Awalan di- perlu diperhatikan bahwa di- sebagai awalan dan di- sebagai kata depan. Di- sebagai awalan dilafalkan dan dituliskan serangkai dengan kata dasar yang diimbuhinya. Sedangkan di- sebagai kata depan dilafalkan dan dituliskan terpisah dari kata yang mengikutinya. 

Contoh:  

  • Dia ditangkap polisi.(di- sebuah awalan)  
  • Adik belajar di perpustakaan.(di- sebuah kata depan) 

Fungsi awalan di- adalah membentuk kata kerja pasif. Maka makna yang didapat sebagai hasil pengimbuhannya merupakan kebalikan dari makna kata kerja aktif transitif, yakni kata kerja berawalan me- yang transitif 

Contoh: 

  • membaca – dibaca  
  • menulis – ditulis.

G. Awalan per

Awalan per- terdiri dari tiga macam bentuk, yaitu per-, pe-, dan pel-. 

per- digunakan pada kata-kata yang tidak dimulai dengan konsonan r, contoh : peristri, percepat, dan perketat.

pe- digunakan pada kata-kata yang dimulai dengan konsonan r, contoh : peringan dan perendah.

pel- digunakan pada kata ajar, menjadi pelajar. Pel- tidak memiliki contoh yang lain.

Fungsi awalan per- adalah membentuk kata kerja perintah, yang dapat digunakan dalam: 

a) Kalimat perintah. Contoh: persingkat saja acaranya! Persempit dulu masalahnya! 

b) Kalimat yang predikat. Contoh: penjagaan akan saya perketat nanti malam 

c) Keterangan tambahan pada subjek atau objek. Contoh: saluran yang telah kami perdalam telah dangkal lagi. 

Awalan per- yang bermakna bagi, contoh:

  • Pertiga, artinya dibagi tiga
  • Perdua, artinya dibagi dua

Awalan per- yang bermakna jadikan lebih, contoh:

  • Perlembut, artinya jadikan lebih lembut
  • Pertebal, artinya jadikan lebih tebal

2. Infiks atau Sisipan

Sisipan terdiri dari tiga, antara lain : -el-, -er-, dan -em-.

A. Sisipan yang bermakna memiliki sifat, contoh:

  • Tunjuk menjadi telunjuk
  • Patuk menjadi pelatuk

B. Sisipan yang bermakna frekuensi atau intensitas, contoh:

  • Guruh menjadi gemuruh
  • Gulung menjadi gemulung

C. Sisipan yang bermakna bermacam-macam atau banyak, contoh:

  • Gigi menjadi gerigi
  • Gertak menjadi gemertak

3. Sufiks atau Akhiran

Akhiran terdiri dari empat, antara lain : -kan, -i, -an, dan -nya.

A. Akhiran -kan

Akhiran -kan yang bermakna sebagai alat atau membuat dengan, conth:

  • Lemparkan bola, artinya menggunakan bola sebagai alat lempar
  • Bulatkan adonan, artinya membuat adonan dengan bentuk bulat

Akhiran -kan yang bermakna menjadikan sesuatu atau menyebabkan, contoh:

  • Luruskan, artinya menjadikan sesuatu lurus
  • Hijaukan, artinya membuat sesuatu menjadi hijau

Akhiran -kan yang bermakna melakukan pekerjaan yang dilakukan untuk orang lain, contoh:

  • Belikan, artinya melakukan kegiatan atau pekerjaan membeli untuk orang lain
  • Sulamkan, artinya melakukan kegiatan atau pekerjaan menyulam untuk orang lain

B. Akhiran -i

Akhiran -i yang bermakna intensitas, contoh:

  • Tangisi, artinya sedang menangis berulang-ulang
  • Pukuli, artinya sedang memukul berkali-kali

Akhiran -i yang bermakna menyebabkan terjadinya sesuatu, contoh:

  • Hargai pendapat, artinya menyebabkan pendapat dihargai
  • Cederai lututnya, artinya menyebabkan lutut jadi cedera

C. Akhiran -an

Akhiran -an yang bermakna akibat, contoh:

  • Gambaran, artinya hasil menggambar
  • Sulingan, artinya hasil dari penyulingan

Akhiran -an yang bermakna alat, contoh:

  • Timbangan, artinya alat menimbang
  • Ayunan, artinya alat untuk mengayun

Akhiran -an yang bermakna menyerupai, contoh:

  • Kuda-kudaan, artinya menyerupai kuda
  • Mobil-mobilan, artinya menyerupai mobil

Akhiran -an yang bermakna seluruh, contoh:

  • Sayuran, artinya segala jenis sayur-mayur
  • Lautan, artinya tempat berkumpulnya air yang sangat luas

Akhiran -an yang bermakna tempat, contoh:

  • Sekolahan, artinya tempat untuk bersekolah
  • Kubangan, artinya tempat berkumbang

D. Akhiran -nya

Akhiran -nya yang bermakna membentuk kata benda, contoh dalam kalimat:

  • Rumitnya membuat layang-layang.
  • Tenggelamnya kapal yang membawa banyak muatan.

Akhiran -nya yang bermakna memberi penekanan pada bagian kalimat, contoh dalam kalimat:

  • Kalau mendapat nilai jelek, tingkatkan belajarnya!
  • Kalau sakit, minumlah obatnya!

Akhiran -nya yang bermakna membentuk kata keterangan, contoh dalam kalimat:

  • Rupanya anak manis itu adikmu,
  • Agaknya mereka tidak akan menyetujui rencana ini.

4. Konfiks atau Gabungan

Gabungan ber-kan, contoh:

  • Berdasarkan, artinya sesuatu hal dijadikan sebagai dasar
  • Bersenjatakan, artinya menggunakan suatu alat sebagai senjata

Gabungan ber-an, contoh:

  • Bertentangan, artinya berlawanan dengan pihak lain
  • Berdatangan, artinya banyak yang datang

Gabungan pe-an, contoh:

  • Pekerjaan, artinya menyatakan suatu perbuatan.
  • Pelabuhan, artinya tempat untuk berlabuh

Gabungan per-an, contoh:

  • Persyaratan, artinya semua hal yang menjadi syarat
  • Perpustakaan, artinya tempat menyimpan koleksi buku-buku

Gabungan per-kan, contoh:

  • Perdebatan, artinya suatu hal yang dijadikan bahan berdebat
  • Perkenalkan, artinya dijadikan supaya kenal

Gabungan per-i, contoh:

  • Perdalami, artinya melakukan suatu proses supaya menjadi dalam
  • Persetujui, artinya melakukan persetujuan pada suatu hal

Gabungan me-kan, contoh:

  • Melestarikan, artinya menyebabkan jadi lestari
  • Membentangkan, artinya melakukan perbuatan pembentangan

Gabungan me-i, contoh:

  • Mewarnai, artinya membuat menjadi berwarna
  • Menggarami, artinya membubuhi garam

Gabungan memper-kan, contoh:

  • Mempermainkan, artinya menjadikan sebagai bahan permainan
  • Memperhubungkan, artinya menjadikan agar terhubung

Gabungan ke-an, contoh:

  • Kecelakaan, artinya terjadi celaka
  • Ketiduran, artinya tidak sengaja tidur

Gabungan se-nya, contoh:

  • Seindah-indahnya, artinya tingkat terindah yang akan dicapai
  • Setinggi-tingginya, artinya sebagai pembanding tingkat tinggi