Daftar isi
Imbuhan atau afiks merupakan bentuk terikat yang apabila ditambahkan pada kata dasar atau bentuk dasar akan mengubah makna secara gramatikal. Afiksasi merupakan proses pengimbuhan afiks pada kata dasar dari kata tunggal maupun kata kompleks agar membentuk sebuah kata baru.
Imbuhan atau afiks adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata di awal, di tengah, di akhir, atau gabungan antar ketiganya supaya membentuk kata baru namun tetap memiliki arti yang berkaitan dengan kata yang pertama. Imbuhan dalam bahasa Indonesia terdiri dari prefiks (awalan), infiks (sisipan), sufiks (akhiran), dan konfiks (imbuhan gabungan).
Menurut Chaer afiksasi merupakan proses pembubuhan afiks pada sebuah dasar atau bentuk dasar, afiksasi juga berarti proses penambahan afiks pada sebuah kata dasar berupa morfem terikat dan dapat ditambahkan pada awal kata.
Menurut Kridalaksana afiksasi dideskripsikan sebagai proses atau hasil penambahan afiks pada dasar. Afiksasi atau pengimbuhan adalah proses pembentukan kata dengan membubuhkan afiks atau imbuhan pada bentuk dasar, baik bentuk dasar tunggal maupun kompleks. Afiksasi sebagai proses pembubuhan afiks. Kridalaksana juga menambahkan bahwa suatu satuan yang dilekati afiks disebut bentuk dasar. Afiksasi adalah penggabungan akar kata atau pokok dengan afiks.
Berdasarkan posisinya imbuhan dibedakan atas 4 macam yaitu: Prefiks, Infiks, Sufiks, dan Konfiks.
Prefiks merupakan imbuhan yang ditambahkan pada bagian awal sebuah kata dasar atau bentuk dasar. Prefiks dalam bahasa Indonesia terdiri dari me-, ber-, ter-, ke-, se-, di-, dan per.
Infiks merupakan imbuhan yang disisipkan di tengah kata. Infiks dalam bahasa Indonesia terdiri dari tiga, antara lain : -el, -em, dan -er. Pengimbuhan sisipan dilakukan dengan cara menyisipkan di antara konsonan dan vokal suku pertama pada sebuah kata dasar.
Sufiks merupakan imbuhan yang dibubuhkan di akhir kata. Sufiks dalam bahasa Indonesia terdiri dari : -kan, -i, -an, dan -nya.
Konfiks merupakan gabungan imbuhan awalan dan akhiran. Konfiks dalam bahasa Indonesia terdiri dari : ber-kan, ber-an, pe-an, per-an, per-kan, per-i, me-kan, me-i, memper-kan, memper-i, di-kan, di-i, diaper-kan, diper-i, ter-kan, ter-i, ke-an, dan se-nya.
Imbuhan dapat mengubah kelas dalam sebuah kata. Seperti kata benda yang telah diberikan imbuhan bisa saja akan berubah menjadi kata sifat, kata kerja, dan lainnya. Berikut beberapa fungsi imbuhan, yakni:
A. Awalan me-
Awalan me- dalam pengimbuhannya dilakukan dengan cara merangkaikannya di depan kata yang diimbuhinya. Awalan me- memiliki enam bentuk, antara lain: me-, mem-, men-, meny-, meng-, dan menge-. Dengan enam bentuk tersebut awalan me- akan tetap menjadi me- meskipun telah dirangkai atau diberi imbuhan dengan kata dasar.
Awalan me- yang bermakna menghasilkan sesuatu, contoh:
Awalan me- yang bermakna melakukan pekerjaan, contoh:
Awalan me- yang bermakna melakukan pekerjaan dengan alat sama dengan seperti pada kata dasar yang mengikutinya. Contoh:
Awalan me- yang bermakna membuat jadi, contoh:
Awalan me- yang bermakna mengambil, contoh:
Awalan me- yang bermakna mengeluarkan bunyi, contoh:
Awalan me- yang bermakna menampilkan atau mengeluarkan, contoh:
Awalan me- yang bermakna menjadi, contohnya seperti:
Awalan me- yang bermakna berlaku seperti, contoh:
B. Awalan ber-
Awalan ber- yang bermakna memiliki, contoh:
Awalan ber- yang bermakna mengenakan atau memakai, contoh:
Awalan ber- yang bermakna bersifat atau menggambarkan keadaan, contoh:
Awalan ber- yang bermakna mendapat atau memperoleh, contoh:
Awalan ber- yang bermakna melakukan sesuatu, contoh:
Awalan ber- yang bermakna menyatakan sesuatu yang berulang-ulang, contoh:
Awalan ber- yang bermakna himpunan atau kelompok, contoh:
Awalan ber- yang bermakna melakukan pekerjaan terhadap diri sendiri, contoh:
C. Awalan ter-
Awalan ter- yang bermakna dapat, contoh:
Awalan ter- yang bermakna paling, contoh:
Awalan ter- yang bermakna tidak sengaja, contoh:
D. Awalan ke-
Awalan ke- yang bermakna ‘yang di-’, contoh:
Awalan ke- yang bermakna tingkat atau urutan, contoh:
E. Awalan se-
Awalan se- yang bermakna sebanyak atau seberapa, contoh:
Awalan se- yang bermakna pada waktu atau sama waktu, contoh:
Awalan se- yang bermakna sebanding atau serupa, contoh:
Awalan se- yang bermakna segenap atau seluruh, contoh:
Awalan se- yang bermakna satu, contoh:
F. Awalan di-
Awalan di- perlu diperhatikan bahwa di- sebagai awalan dan di- sebagai kata depan. Di- sebagai awalan dilafalkan dan dituliskan serangkai dengan kata dasar yang diimbuhinya. Sedangkan di- sebagai kata depan dilafalkan dan dituliskan terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh:
Fungsi awalan di- adalah membentuk kata kerja pasif. Maka makna yang didapat sebagai hasil pengimbuhannya merupakan kebalikan dari makna kata kerja aktif transitif, yakni kata kerja berawalan me- yang transitif
Contoh:
G. Awalan per
Awalan per- terdiri dari tiga macam bentuk, yaitu per-, pe-, dan pel-.
per- digunakan pada kata-kata yang tidak dimulai dengan konsonan r, contoh : peristri, percepat, dan perketat.
pe- digunakan pada kata-kata yang dimulai dengan konsonan r, contoh : peringan dan perendah.
pel- digunakan pada kata ajar, menjadi pelajar. Pel- tidak memiliki contoh yang lain.
Fungsi awalan per- adalah membentuk kata kerja perintah, yang dapat digunakan dalam:
a) Kalimat perintah. Contoh: persingkat saja acaranya! Persempit dulu masalahnya!
b) Kalimat yang predikat. Contoh: penjagaan akan saya perketat nanti malam
c) Keterangan tambahan pada subjek atau objek. Contoh: saluran yang telah kami perdalam telah dangkal lagi.
Awalan per- yang bermakna bagi, contoh:
Awalan per- yang bermakna jadikan lebih, contoh:
Sisipan terdiri dari tiga, antara lain : -el-, -er-, dan -em-.
A. Sisipan yang bermakna memiliki sifat, contoh:
B. Sisipan yang bermakna frekuensi atau intensitas, contoh:
C. Sisipan yang bermakna bermacam-macam atau banyak, contoh:
Akhiran terdiri dari empat, antara lain : -kan, -i, -an, dan -nya.
A. Akhiran -kan
Akhiran -kan yang bermakna sebagai alat atau membuat dengan, conth:
Akhiran -kan yang bermakna menjadikan sesuatu atau menyebabkan, contoh:
Akhiran -kan yang bermakna melakukan pekerjaan yang dilakukan untuk orang lain, contoh:
B. Akhiran -i
Akhiran -i yang bermakna intensitas, contoh:
Akhiran -i yang bermakna menyebabkan terjadinya sesuatu, contoh:
C. Akhiran -an
Akhiran -an yang bermakna akibat, contoh:
Akhiran -an yang bermakna alat, contoh:
Akhiran -an yang bermakna menyerupai, contoh:
Akhiran -an yang bermakna seluruh, contoh:
Akhiran -an yang bermakna tempat, contoh:
D. Akhiran -nya
Akhiran -nya yang bermakna membentuk kata benda, contoh dalam kalimat:
Akhiran -nya yang bermakna memberi penekanan pada bagian kalimat, contoh dalam kalimat:
Akhiran -nya yang bermakna membentuk kata keterangan, contoh dalam kalimat:
Gabungan ber-kan, contoh:
Gabungan ber-an, contoh:
Gabungan pe-an, contoh:
Gabungan per-an, contoh:
Gabungan per-kan, contoh:
Gabungan per-i, contoh:
Gabungan me-kan, contoh:
Gabungan me-i, contoh:
Gabungan memper-kan, contoh:
Gabungan ke-an, contoh:
Gabungan se-nya, contoh: