Kebudayaan Pacitan: Pengertian, Ciri dan Peninggalan

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kita bisa melihat kebudayaan masyarakat zaman prasejarah dari peninggalan benda-bendanya. Salah satunya adalah zaman Paleolitikum atau zaman batu tua.

Hasil dari peninggalan masyarakat zaman Paleolitikum yang paling terkenal adalah kebudayaan Pacitan dan kebudayaan Ngandong.

Lantas, apa saja hasil, ciri-ciri dan alat peninggalan kebudayaan Pacitan? Yuk, simak artikel berikut ini sampai habis!

Pengertian Kebudayaan Pacitan

Kebudayaan Pacitan adalah kebudayaan yang berasal dari zaman Paleolitikum dan berkembang di daerah Pacitan, Jawa Timur. Kebudyaan ini pertama kali ditemukan pada tahun 1935 oleh Van Koenigswald.

Pacitan daerah di dekat perbatasan Jawa Tengah dan salah satu kabupaten di pesisir selatan Jawa Timur. Diperkirakan, pada zaman batu tua, aliran sungai Bengawan Solo bermuara di pantai Pacitan yaitu Samudera Hindia.

Hasil dari kebudayaan ini dari peradaban yang sama tersebar di Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, Bali, Sulawesi Selatan hingga Timor.

Sejarah Kebudayaan Pacitan

Sejarah mencatat seorang peneliti yang bernama Gustav Heinrich Ralph Von Koenigswald menemukan beberapa hasil peninggalan dari masyarakat zaman prasejarah, lebih tepatnya zaman batu tua atau zaman Paleolitikum berupa alat-alat dari batu.

Penemuan tersebut dikenal dengan kebudayaan Pacitan yang ditemukan pada tahun 1935 di Sungai Baksooka, saat ini termasuk di Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Dalam penemuannya, Koenigswald menemukan beberapa alat-alat batu yang masih kasar. Alat-alat tersebut menyerupai kapak, akan tetapi tidak bertangkai, sehingga cara menggunakannya digenggam.

Para sejarawan menjuluki pacitan sebagai ibu kota prasejarah dunia karena sekitar 261 titik situs ditemukan di kawasan tersebut.

Manusia Kebudayaan Pacitan

Alat-alat peninggalan kebudayaan Pacitan hampir semuanya ditemukan di seluruh belahan dunia, maka sulit mengidentifikasi asal kebudayaan Pacitan.

Salah satu contohnya adalah penemuan di daerah Peking, Tiongkok yang ditemukan banyak alat-alat batu menyerupai kebudayaan Pacitan serta fosil yang menyerupai Pithecanthropus Erectus.

Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa alat-alat kebudayaan Pacitan adalah peninggalan Pithecanthropus. Jadi, manusia pendukung kebudayaan Pacitan adalah Pithecanthropus Erectus atau Homo Erectus.

Pada zaman itu, pola kehidupan manusia Pithecanthropus masih nomaden atau berpindah-pindah tempat dan untuk memenuhi kebutuhan makannya dengan cara mengumpulkan makanan (food gathering) dan berburu.

Hasil Kebudayaan Pacitan

Hasil kebudayaan Pacitan adalah alat-alat sederhana yang menunjang kebutuhan sehari-hari dan terbuat dari batu yang kasar.

Di Pacitan ditemukan alat-alat yang berasal dari zaman Paleolitikum yaitu berupa perkakas yang terbuat dari bebatuan atau tulang hewan seperti kapak perimbas dan kapak genggam (chopper), serta alat-alat serpih atau flake yang berbentuk kecil.

Ciri-Ciri Kebudayaan Pacitan

Setiap kebudayaan pasti memiliki ciri khas atau karakteristiknya masing-masing. Termasuk kebudayaan Pacitan. Berikut ciri-ciri kebudayaan Pacitan yang dirangkum dari berbagai sumber:

  • Manusia yang hidup pada masa kebudayaan Pacitan adalah manusia purba jenis Pithecanthropus Erectus.
  • Pada kebudayaan Pacitan ditemukan alat batu yang masih kasar dan kapak genggam yang tidak mempunyai pegangan atau gagang.
  • Pada kebudayaan Pacitan ditemukan juga pahat genggam, kapak perimbas, alat-alat serpih dan kapak penetak.

Alat-Alat Kebudayaan Pacitan

Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa kebudayaan Pacitan sering ditemukan alat-alat batu yang masih kasar dan kapak genggam yang tidak mempunyai gagang. Berikut peninggalan alat-alat kebudayaan Pacitan:

1. Kapak genggam

Kapak genggam adalah alat yang mirip seperti kapak, tapi tidak memiliki gagang. Salah satu sisinya tumpul dan sisi lainnya tajam.

Sementara cara pembuatan kapak genggam yaitu dengan menumpulkan salah satu sisi dan membiarkan sisi lainnya tajam agar bisa digenggam atau dipegang. Fungsi dari kapak ini yaitu untuk menggali tanah-tanah, berburu, membuat umbi-umbian dan lain-lain.

2. Kapak perimbas

Kapak perimbas mirip dengan kapak genggam, bedanya adalah kapak perimbas memiliki bentuk sisi yang cembung atau atau sisi tajam yang lurus, dan sisi lainnya tumpul untuk pegangan kapaknya.

Kapak perimbas berfungsi untuk senjata pertahanan, merimbas kayu dan memecahkan tulang binatang buruan.

Kapak perimbas mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

  • Teksturnya masih kasar
  • Bentuknya sangat sederhana
  • Terbuat dari kulit batu pada permukaan alat tersebut

3. Alat serpih atau flake

Alat serpih juga dibuat dari bebatuan dengan ditajamkan dan berbentuk berliku-liku. Untuk bisa menggunakan alat ini, penyerpihan dilakukan selang seling pada kedua pinggiran batu atau secara bergantian.

Daerah persebaran Kebudayaan Pacitan

Selain Pacitan, terdapat beberapa daerah yang ditemukan alat peninggalan pada zaman Paleolitikum yaitu sebagai berikut:

  • Lahat dan Bengkulu, Sumatera Selatan
  • Cabbenge, Sulawesi Selatan
  • Timor dan Flores
  • Awang Bangkang, Kalimantan Selatan
  • Gombong dan Parigi, Jawa Tengah
  • Ciamis dan Sukabumi, Jawa Barat

Perbedaan Kebudayaan Ngandong dan Pacitan

Kebudayaan NgandongKebudayaan Pacitan
Peralatan bebatuan yang lebih kasarPeralatan bebatuan tidak sekasar kebudayaan Ngandong
Lebih banyak ditemukan alat-alat berupa alat serpih, tulang dari tanduk rusa, belati dan duri ikan pariLebih banyak ditemukan alat-alat berupa kapak genggam, kapak perimbas dan alat serpih
Manusia pendukung kebudayaan Ngandong adalah jenis Homo Wadjakensis, Homo Floresiensis dan Homo SolosiensisManusia pendukung kebudayaan Pacitan adalah jenis Pithecanthropus Erectus atau Homo Erectus
Kebudayaan Ngandong ditemukan di daerah Ngandong, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.Kebudayaan Pacitan ditemukan di Pacitan, Jawa Timur.
fbWhatsappTwitterLinkedIn