8 Kelebihan dan Kekurangan Bisnis Waralaba

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Melakukan bisnis bukanlah hal yang mudah. Perlu ketekunan dan modal yang cukup besar. Namun, di balik semua itu, dunia bisnis memang menjanjikan. Dunia ini bisa menjadi sumber-sumber penghasilan yang cukup besar. Bahkan banyak orang sukses yang terlahir karena berbisnis.

Memulai bisnis mengandung banyak risiko. Oleh karena itu, perlu pertimbangan dan perhatian yang lebih. Namun, dengan adanya bisnis waralaba dapat menekan risiko kegagalan. Sebab, konsep bisnis telah dipraktikkan terlebih dahulu dan terbukti berhasil. Oleh sebab itu, banyak orang yang tertarik untuk memulai bisnis waralaba.

Bisnis waralaba adalah bisnis yang memulai cara dagang dengan membeli merek dagang dari perusahaan lain (utama). Secara sederhana, bisnis waralaba ini menjual produk dari perusahaan yang telah ada. Oleh karena itu, nantinya perusahaan akan mendapatkan royalti setiap bulannya. Bisnis waralaba memilki sejumlah kelebihan dan kelemahan. Berikut ini kelebihan dan kelemahan dari bisnis waralaba.

Kelebihan Bisnis Waralaba

1. Risiko Kegagalan yang Rendah

Salah satu keuntungan menggunakan bisnis waralaba adalah risiko kegagalan yang rendah. Hal ini dikarenakan bisnis waralaba telah memiliki konsep yang baik dan perkembangan keberhasilannya cukup baik. Bahkan bisnis waralaba ini memiliki peluang sukses yang lebih besar dibandingkan bisnis yang dibuka sendiri. Bisnis yang dibuka sendiri mengandung risiko yang lebih tinggi dan belum terlihat keberhasilannya.

Saat melakukan bisnis waralaba, seseorang tidak hanya membeli merek dagang, melainkan juga konsep yang telah diterapkan. Konsep yang telah diterapkan ini telah teruji keberhasilannya. Orang-orang yang membuka bisnis waralaba akan dengan mudah memulai usaha dan peluang kegagalan yang minim. Peluang kegagalan yang minim tentu saja cocok bagi orang yang memulai bisnis.

Orang-orang ketakutan untuk membuka bisnis karena risiko kegagalan yang tinggi. Risiko kegagalan yang tinggi disebabkan pertimbangan dan konsep yang kurang matang. Berbeda dengan bisnis waralaba yang telah memiliki konsep bisnis yang matang. Oleh karena itu, bisnis waralaba sangat cocok dilakukan bagi para pemula yang terjun di dunia bisnis.

2. Mempunyai Bantuan Bisnis

Ketika seseorang memulai bisnis waralaba, maka keuntungan bukan hanya akan didapatkan oleh pemilik utama saja melainkan juga pembeli frenchise. Pemilik utama biasanya memberikan sejumlah keuntungan ketika seseorang bergabung dengan bisnis waralaba.

Mereka tidak hanya akan mendapatkan merek dagang saja, melainkan juga satu set peralatan yang akan digunakan dagang. Tentunya hal ini akan membantu para pedagang baru agar tidak repot membeli barang-barang. Selain itu, mereka juga akan pelatihan dalam memulai bisnis.

Pelatihan ini dimulai dari cara membuat barang dagangan, cara mengemas, melayani pembeli hingga bagaimana cara memasarkan produk. Pelatihan ini dapat menambah wawasan dan membantu para pemula bisnis untuk bisa berkembang. Ilmu berbisnis inilah hal yang mahal karena tidak semua orang mau memberikan ilmunya. Terlebih lagi jika ilmu berbisnis ini sudah dipraktekkan dan berhasil.

Pada beberapa jenis waralaba, ada juga yang memberikan pasokan bahan baku untuk produksi. Biasanya mereka menjadi penjual bahan baku. Sebab, dikhawatirkan jika menggunakan bahan baku yang tidak sama, akan mengurangi kualitas produksi. Pengurangan kualitas produksi ini akan berdampak pada pendapatan.

Selain itu, hal ini juga memudahkan para pebisnis pemula agar tidak kebingungan memilih bahan baku. Namun, terkadang pasokan bahan baku dari penjual langsung, memiliki harga yang relatif tinggi. Akibatnya, ada beberapa pebisnis yang merasa dikekang.

3. Mempunyai Kekuatan

Keuntungan selanjutnya dari bisnis waralaba adalah memiliki keuntungan dari berbagai aspek. Dengan memiliki bisnis waralaba, maka akan merasakan manfaat dari daya beli perusahaan utama. Para pebisnis waralaba tidak perlu repot untuk mengenalkan produk kepada pelanggan baru.

Sebab, orang-orang telah mengenal produk tersebut. Tentunya hal ini bermanfaat bagi para pebisnis pemula, tidak susah mencari pelanggan. Biasanya pelanggan setia perusahaan utama akan berdatangan dan membeli produk.

Salah satu kesulitan dari melakukan bisnis adalah memasarkan produk dan mencari pelanggan baru. Berbisnis tidak semudah membalikkan telapak tangan. Terkadang orang harus bersusah payah agar bisnis yang dilakukan dapat diterima. Untuk bisa mengenalkan bisnis, maka diperlukan promosi yang tepat. Promosi yang tepat inilah yang akan menarik pelanggan untuk membeli.

4. Memberi Keuntungan

Kegiatan berbisnis memiliki tujuan utama yakni untuk mendapatkan keuntungan. Begitupun dengan tujuan bisnis waralaba. Namun, untuk mendapatkan keuntungan dari berbisnis tidaklah mudah. Keuntungan didapatkan dari hasil penjualan yang telah dikurangi dengan biaya produksi. Jika biaya produksi tidak berhasil ditutupi maka pebisnis akan mengalami kerugian.

Kasus ini akan sama jika biaya produksi berhasil ditutup namun tidak ada uang lebih tetap saja pebisnis tidak mendapatkan keuntungan. Lain halnya dengan bisnis waralaba, jika mengikuti semua arahan, maka kemungkinan mendapatkan keuntungan akan tercapai.

Keuntungan yang didapatkan dari bisnis waralaba biasanya sudah ditetapkan berapa persennya oleh perusahaan utama. Perusahaan utama akan melakukan pelatihan yang bertujuan agar usaha para pebisnis waralaba ini tidak mengalami kegagalan. Mereka akan mengajarkan hal yang sama dengan apa yang telah diterapkannya pada perusahaan sehingga hal ini akan menekan kegagalan.

Risiko kegagalan bisa terhindar dan peluang mendapatkan keuntungan akan semakin besar. Namun, kembali lagi terkadang beda tangan, akan beda produksi dan keberuntungan. Bisnis waralaba bisa mendapatkan keuntungan yang besar. Dengan membawa embel-embel merek, orang akan tertarik membeli produk yang ditawarkan.

Terlebih lagi jika produk yang ditawarkan ini telah populer atau dikenal banyak orang. Keuntungan akan dengan mudah didapatkan bahkan keuntungan sekalipun. Namun, dengan catatan semua proses produksi hingga pelayanan harus mengikuti prosedur.

Kelemahan Bisnis Waralaba

1. Aturan dan Pedoman yang Mengikat

Keberadaan bisnis waralaba memilki kelemahan yakni adanya aturan dan pedoman yang mengikat. Keberadaan aturan dan pedoman ini memiliki plus dan minusnya tersendiri. Dengan adanya aturan, dapat membantu pebisnis waralaba untuk memulai bisnis.

Mereka tidak akan kebingungan karena sudah ada pedoman dan aturan yang ditetapkan. Namun, di sisi lain keberadaan aturan ini membuat pebisnis sulit untuk mengembangkan inovasi pada bisnisnya. Mereka terikat dengan aturan dan pedoman yang dibuat oleh perusahaan utama.

Adanya kontrol dari pusat juga terkadang menyiksa para pebisnis waralaba. Biasanya di awal-awal aturan dan pedoman akan ditaati. Namun, semakin lama bisnis waralaba berkembang, para pebisnis akan merasa kesulitan dengan adanya kontrol tersebut. Mereka akan mengabaikan aturan dan pedoman yang telah dibuat. Padahal, tujuan dari adanya pedoman untuk menyelaraskan tampilan produk yang ditawarkan sekalipun berbeda tempat.

Akibatnya, para pelanggan akan merasa ada yang berbeda dengan produk yang dijual. Mereka akan membandingkan dengan bisnis waralaba yang sejenis atau dengan perusahaan induk. Pelanggaran aturan dan pedoman ini akan merubah ciri khas dari perusahaan dan produk yang ditawarkan. Akibatnya, pembeli dari bisnis waralaba akan semakin berkurang.

2. Adanya Modal yang Besar

Kelemahan dari mendirikan bisnis waralaba adalah modal yang dikeluarkan besar. Ketika membuka bisnis waralaba, maka perlu menyediakan modal untuk membuka usaha dan membeli peralatan. Modal yang dikeluarkan dari pendirian bisnis waralaba cenderung lebih besar dibandingkan dengan membuka bisnis sendiri.

Membuka bisnis sendiri, modal yang dikeluarkan akan disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki. Biasanya tidak akan terlalu besar mengeluarkan modal karena dimulai dari bisnis yang kecil. Berbeda halnya dengan bisnis waralaba, modal yang dikeluarkan sudah ditentukan.

Modal ini untuk membeli peralatan, merek dagang hingga pelatihan. Biasanya modal telah ditentukan dengan memberikan beberapa benefit yang akan diterima. Oleh karena itu, untuk memulai bisnis waralaba harus menyiapkan modal yang besar.

Tidak bisa memulai dari bisnis kecil seperti bisnis mandiri. Sebab, bisnis waralaba sudah memiliki aturan dan pedoman tersendiri. Namun, modal yang dikeluarkan ini akan sesuai dengan pendapatan yang diterima nantinya.

Biasanya pendapatan yang diterima telah ditentukan atau ditaksir. Modal dikeluarkan bukan hanya untuk membeli peralatan dagang saja melainkan juga untuk ilmu bisnis. Ilmu bisnis ini akan didapatkan dari pelatihan yang diadakan oleh perusahaan utama. Pelatihan ini akan menjadi bekal bagi pebisnis waralaba untuk memulai usahanya.

3. Adanya Biaya yang terus Berlanjut

Biaya yang dikeluarkan untuk membuka bisnis waralaba tidak hanya di awal pendirian saja. Ketika bisnis waralaba berjalan pun, akan ada biaya yang dikeluarkan. Hal ini dikarenakan bisnis waralaba memakai merek dagang dari perusahaan utama.

Akibatnya, para pebisnis waralaba harus membayar royalti kepada perusahaan utama. Pembayaran royalti ini akan dilakukan setiap bulannya. Bahkan tidak hanya membayar royalti, pemilik waralaba juga dapat membebankan biaya lain pada para pebisnis. Seperti adanya biaya iklan.

Biaya iklan akan menjadi biaya tambahan yang dibayarkan oleh pembeli atau pebisnis waralaba. Sebab, iklan yang dilakukan bertujuan untuk mempromosikan produk atau merek yang sama dengan pembeli waralaba. Oleh karena itu, manfaat dari iklan tersebut akan sama dirasakan baik oleh pemilik dan pembeli waralaba.

Jika iklan tersebut berhasil menarik perhatian, maka keuntungan yang dirasakan bukan hanya oleh pemilik waralaba saja. Para pembeli atau pebisnis waralaba akan turut merasakan keuntungan tersebut. Misalnya dengan adanya iklan, membuat produk yang dijual menjadi terkenal.

Ketika produk terkenal atau viral, akan semakin banyak orang yang tertarik. Dengan ketertarikan tersebut akan membuat pembeli tergerak untuk membeli produknya. Mereka bukan hanya membeli produk di perusahaan utama saja, melainkan juga di beberapa lokasi waralaba.

4. Memiliki Risiko

Sama seperti bisnis lainnya, bisnis waralaba juga memiliki risiko. Hal ini dapat terjadi ketika seseorang membeli produk waralaba yang kurang dikenal oleh masyarakat. Kepopuleran produk maupun perusahaan utama akan mempengaruhi kesuksesan berjalannya bisnis waralaba.

Kepopuleran bisnis waralaba juga akan mempengaruhi dari modal yang dikeluarkan di awal. Semakin tinggi ketenaran produk atau perusahaan utama, maka akan semakin besar modal yang dikeluarkan. Sebaliknya, jika produk dan perusahaan tidak begitu terkenal, modal akan dikeluarkan jauh lebih sedikit.

Oleh karena itu, harga waralaba akan sebanding dengan manfaat yang ditawarkan. Sebelum membuka bisnis waralaba, sebaiknya melihat rekam jejak dari perusahaan utama terlebih dahulu. Apakah perusahaan ini dikenal oleh banyak orang.

Apakah perusahaan ini memiliki tingkat keuntungan yang tinggi. Apakah perusahaan ini minim akan kegagalan. Semua itu perlu dipertimbangkan karena akan mempengaruhi kelancaran bisnis waralaba nanti.

fbWhatsappTwitterLinkedIn