Transaksi jual beli tidak akan berjalan dengan lancar apabila tidak diperantarai oleh uang sebagai metode pembayarannya. Semakin berkembangnya zaman, semakin berkembang banyak metode pembayaran yang sifatnya lebih modern.
Uang fiat (fiat money) merupakan jenis mata uang yang tidak memiliki nilai intrinsik. Namun tetap bisa digunakan sebagai alat pembayaran yang sah dalam proses transaksi ekonomi. Uang kertas merupakan contoh dari bentuk uang fiat.
Nilai nominal dari uang fiat dapat terlihat secara langsung pada bagian uang kertas itu sendiri. China merupakan negara pertama yang menggunakan mata uang fiat ini sebagai alat transaksi pembayarannya. Adapun beberapa kelebihan serta kekurangan dari penggunaan uang fiat ini dalam kegiatan ekonomi.
Kelebihan Uang Fiat
Berikut merupakan kelebihan dari penggunaan uang fiat.
- Dapat diterima secara luas
Uang fiat tidak hanya dapat dipergunakan dalam transaksi ekononi domestik saja, melainkan dapat pula digunakan sebagai alat pembayaran dalam rana transaksi internasional. Hal tersebut dikarenakan, uang fiat sebagai alat pembayaran ini telah diterima secara luas oleh semua masyarakat dunia. Sehingga dalam proses penggunaannya pun bisa menyeluruh. - Penggunaannya lebih praktis
Konsumen hanya perlu membawa uang senilai produk yang akan ia beli. Mereka tidak akan dipusingkan lagi dengan sistem pembayaran konvensional seperti barter. Yang mana mengharuskan mereka membawa barang barang yang akan dipertukarkan. - Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Penggunaan dari uang fiat ini berdampak pada peningkatan pertumbuhan serta aktivitas perekonomian yang sedang dibangun. Pemerintah akan semakin mudah dalam mencetak uang baru dan merangsang adanya pertumbuhan ekonomi kea rah yang lebih baik.
Kekurangan Uang Fiat
Berikut merupakan kekurangan dari penggunaan uang fiat.
- Rentan Terhadap Inflasi
Penggunaan dan proses produksi uang fiat ini secara berlebihan dapat berdampak pada jatuhnya daya beli masyarakat terhadap harga barangay atau jasa. - Monopoli pasokan
Hal tersebut dapat terjadi apabila bank sentral terlalu banyak mencetak uang. Seperti yang kita tahu, bahwa bank sentral bertugas untuk mengatur laju dari keuangan agar tidak mengarah pada kondisi inflasi ataupun deflasi.