Daftar isi
Di dalam diri kita, mempunyai sifat kepemimpinan. Walau tanpa kita sadari, sifat ini merupakan sifat bawaan yang ada dalam tiap individu. Namun sayang, masih belum banyak orang yang mengetahuinya.
Lalu apa arti dari kepemimpinan itu sendiri? Agar lebih jelas apakah kamu termasuk dalam jenis kepemimpinan yang mana, simaklah penjelasan sebagai berikut.
Pengertian Secara Umum
Pengertian Kepemimpinan secara umum adalah sebuah kemampuan yang terdapat di dalam diri seseorang untuk bisa memengaruhi orang lain atau memandu pihak tertentu untuk mencapai tujuan.
Pengertian Menurut KBBI
Sementara itu, definisi pemimpin dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang yang memimpin.
Jadi, seorang pemimpin wajib memiliki kemampuan untuk memengaruhi atau memandu sekelompok orang/pihak.
Pengertian Menurut Para Ahli
Ada beberapa teori yang harus dipahami terkait kepemimpinan. Teori-teori tersebut adalah sebagai berikut
Teori karakter merupakan sebuah teori yang menitikberatkan karakter-karakter tertentu yang mampu menyukseskan kepemimpinan. Contohnya, seperti karakter fisik, inteligensi, ketegasan, dan sebagainya.
Teori ini dipercaya oleh banyak orang, tetapi tak jarang dihampiri kritik, salah satunya terkait karakteristik fisik.
Dalam teori karakter, fisik yang terlihat tegap dan kuat dianggap sebagai karakter pemimpin terbaik.
Tentu kamu tahu betul bahwa hal ini tidak sepenuhnya tepat. Pasalnya, belum tentu orang yang terlihat kuat punya jiwa kepemimpinan yang tinggi.
Dalam teori perilaku, dijelaskan mengenai beberapa perilaku yang mencerminkan karakter pemimpin.
Perilaku tersebut terbagi menjadi dua. Yang pertama adalah job centered dan yang kedua adalah employee centered.
Job centered adalah sifat kepemimpinan yang berfokus pada pekerjaan. Sementara itu, employee centered berfokus pada kondisi para karyawan atau bawahan di sebuah proyek.
Teori yang dikembangkan oleh Hersey dan Blanchard ini memiliki titik berat pada kematangan para pengikut atau bawahan.
Kesuksesan suatu tujuan bergantung pada matang-tidaknya para bawahan, maka dari itu pemimpin diharapkan mampu menganalisis apakah para bawahannya sudah cukup matang atau belum.
Dapat disimpulkan bahwa ada berbagai perbedaan pendapat terkait teori kepemimpinan.
Namun, yang jelas, kepemimpinan yang sukses tidak hanya berlandaskan pada faktor pemimpin saja, tetapi juga para bawahan.
Hamdani Nawawi dalam bukunya yang berjudul Kepemimpinan yang Efektif menjelaskan berbagai macam fungsi kepemimpinan sebagai berikut.
1 .Fungsi Instruktif
Fungsi ini menempatkan pemimpin sebagai pengambil keputusan dan pemberi tugas terhadap para bawahannya.
Sementara itu, para bawahan bertugas untuk menjalankan segala instruksi yang diperintahkan oleh para pemimpin.
2. Fungsi Konsultatif
Berbeda dengan fungsi instruktif, fungsi konsultatif sifatnya dua arah. Bawahan dapat berkonsultasi pada pemimpin untuk mencari jalan terbaik dalam mencapai tujuan bersama.
Pemimpin diharapkan cukup bijak dan punya pengetahuan terkait hal yang sedang dikerjakan supaya bisa mengarahkan bawahannya dengan baik.
3. Fungsi Partisipasi
Dalam fungsi ini, pemimpin mampu mengaktifkan partisipasi para pesertanya sehingga mereka juga turut berpartisipasi dan berinisiatif dalam suatu proyek. Para bawahan tidak hanya sekadar menjalankan perintah saja.
4. Fungsi Delegasi
Dalam fungsi delegasi, pemimpin mampu untuk mendelegasikan suatu wewenang kepada orang lain yang memang sesuai dengan tugas tersebut.
Bukan hanya mampu memerintah, ia juga harus mampu untuk mengetahui tugas-tugas yang cocok didelegasikan kepada bawahannya.
5. Fungsi Pengendalian
Fungsi pengendalian berarti pemimpin mampu untuk mengendalikan segala aktivitas bawahannya agar efektif bertugas untuk mencapai tujuan dan tidak keluar jalur.
Dalam menjalankan fungsi ini, dibutuhkan pemimpin yang tegas dan juga pemimpin yang teliti dalam mengamati bawahannya.
Apa tujuan dari kepemimpinan di sebuah bawahan atau organisasi? Berikut tujuan-tujuan yang harus dipahami untuk menyukseskan proses ini.
1. Mencapai Sasaran
Kepemimpinan merupakan sebuah hal yang dibutuhkan dalam perusahaan/kelompok supaya tujuan dapat tercapai.
Tanpa adanya satu pun pihak yang berjiwa pemimpin, tujuan sulit untuk dicapai karena tidak ada sosok yang bisa dijadikan pegangan.
2. Memotivasi Orang Lain
Tujuan lain dari kepemimpinan adalah untuk memotivasi orang lain agar bisa melakukan sebuah hal dengan baik dan memaksimalkan kemampuan.
Bila tidak ada sosok pemimpin, banyak orang yang akan mengalami demotivasi karena mereka tidak terpacu akan sesuatu atau tidak merasa memiliki kewajiban untuk melakukan hal tertentu.
1. Berani Mengambil Keputusan
Terbiasa menjadi pemimpin, menjadikanmu terbiasa mengambil keputusan yang menyangkut kepentingan kelompokmu.
Tentu dengan berbagai pertimbangan dan masukan yang matang, kamu berani menentukan keputusan itu.
2. Mengenal Kepribadian Orang lain
Saat kamu memimpin sekelompok orang kamu akana bertemu dengan kepribadian yang berbeda satu sama lain.
Ada yang suka ngambek, bikin kesal, cuek, ramah bahkan mungkin yang suka bikin lelucon dalam kelompok.
Di sini kamu akan belajar menghadapi orang-orang yang seperti ini. Jadi kamu tidak akan terkejut lagi bila bertemu dengan orang berbagai jenis.
3. Menjaga Kepercayaan Anggota
Jangan ngaku jadi pemimpin, kalau kamu tidak bisa meyakinkan anggotamu.
Setiap pemimpin pastinya memerlukan kepercayaan dari setiap anggotanya.
Tidak cukup hanya berbicara, kepercayaan mereka adalah tongak penting dalam kepimpinanmu. Kalau sudah begitu, kamu akan mudah dipercayai dalam melakukan sesuatu.
4. Sigap dalam Membantu
Membantu setiap anggotamu adalah kewajiban bagimu. Tidak aneh bila kamu juga tidak akan tahan melihat orang yang memerlukan bantuanmu.
Kamu menjadi sosok yang suka menolong dan peka terhadap setiap hal yang terjadi di lingkunganmu.
5. Ahli Strategi
Jadi pemimpin mengharuskan kamu membuat strategi dan visi untuk menentukan langkah selanjutnya.
Jika kamu sudah terbiasa membuat strategi dan visi, pasti tidak akan sulit lagi dalam menentukan tujuan hidup yang kamu inginkan seperti apa.
Ada beberapa sifat yang mampu menjadikan seseorang sebagai pemimpin yang baik. Nah, apa sajakah sifat-sifat tersebut? Ini dia jawabannya.
1 .Punya Pendirian
Sebagai seorang pemimpin, kamu wajib untuk punya pendirian yang teguh. Pendirian kuat tidak akan membuatmu mudah goyah dan juga membuatmu konsisten dalam menjalankan sesuatu.
Bayangkan apabila pendirian kamu mudah goyah. Sudah pasti akan mudah untuk dipengaruhi orang lain dan tak dapat mendelegasikan tugas-tugas kepada bawahan dengan baik.
2. Proaktif
Pemimpin harus proaktif. Pemimpin tidak boleh pasif, karena apabila seorang pemimpin bersifat pasif, tujuan tidak akan kunjung tercapai, bahkan ini akan membuat bawahan tidak memiliki rasa hormat kepadanya.
Seorang pemimpin yang baik punya inisiatif kuat akan berbagai hal sehingga bawahan pun dapat mengandalkannya dalam berbagai macam situasi.
3. Jujur
Kejujuran mutlak harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Sosok yang jujur adalah sosok yang dapat diandalkan dalam berbagai hal dan tidak akan menggagalkan suatu tujuan hanya untuk kepentingan pribadinya.
Sosok pemimpin yang jujur tidak hanya dapat dipercaya. Dia juga dapat menjerumuskan bawahannya dan mengatakan hal-hal yang sebenarnya tidak sesuai dengan kenyataan.
4. Komunikatif
Komunikatif artinya pemimpin mampu menyampaikan berbagai hal dengan jelas dan tidak menimbulkan kesalahpahaman.
Untuk bisa memiliki sifat ini, pemimpin harus tahu bagaimana metode komunikasi yang baik.
Metode komunikasi yang baik artinya adalah komunikasi yang persuasif, yang mampu menarik orang untuk melakukan sesuatu tanpa paksaan.
Selain itu, pemimpin yang baik juga semestinya terhindar dari kesalahan penyampaian pesan.
5. Terbuka terhadap Pendapat
Seseorang boleh menjadi cerdas, tetapi percuma apabila mereka tidak terbuka terhadap ilmu dan juga pendapat baru.
Seorang pemimpin wajib terbuka terhadap setiap pendapat yang ada dan tidak boleh menutup diri.
Apabila seorang pemimpin menutup diri dari pendapat dan wawasan, mereka tidak akan dapat menjadi orang yang lebih baik dan juga membuat tujuan tak kunjung tercapai.
Pemimpin yang tertutup dengan pendapat atau wawasan juga tak akan mampu untuk menganalisa kelebihan dan potensi bawahannya.
6. Tidak Mudah Iri
Pada dasarnya, pemimpin memang seseorang yang lebih unggul daripada bawahan.
Namun, bukan berarti pemimpin iri apabila bawahannya unggul dalam suatu hal dan justru berusaha untuk terlihat lebih baik.
Pemimpin yang baik harus bisa mengarahkan bawahannya, tetapi juga tetap mampu mengapresiasi bawahannya atas sesuatu yang sukses mereka lakukan.
7. Visioner
Tentu kita tahu bahwa seorang pemimpin yang baik tak mungkin bisa meramal, tetapi setidaknya mereka punya kemampuan analisis kuat dan bisa merencanakan berbagai hal serta membuat perkiraan tentang apa yang terjadi berdasarkan data-data yang ada.
8. Sabar
Akan ada banyak cobaan yang didapatkan oleh seorang pemimpin. Kunci dari hal ini tentu adalah kesabaran yang besar.
Tanpa adanya kesabaran, bagaimana mungkin pemimpin bisa menyelesaikan suatu masalah dengan kepala dingin?
Pemimpin yang kurang sabar akan mudah menyerah bahkan sebelum ia mencapai tujuannya.
Mengingat jenis-jenis kepemimpinan ada banyak, ini berpengaruh pula kepada gaya kepemimpinan dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi. Berikut beberapa gaya kepemimpinan dan definisinya,
Pemimpin dengan kepemimpinan otokratis merupakan pemimpin yang dominan dalam berbagai tindakan dan juga keputusan yang diambil. Kekuasaan pemimpin sangat mutlak dan hampir tidak ada celah untuk para bawahan memberikan masukan.
Gaya kepemimpinan ini biasa hadir dalam organisasi militer di mana kekuasaan pemimpin amat mutlak serta adanya pemisahan tegas antara atasan dan juga bawahan.
Kepemimpinan birokrasi biasa diterapkan dalam kantor pemerintahan atau perusahaan besar yang sudah memiliki budaya kuat mengakar sejak lama.
Gaya kepemimpinan birokrasi mengatur berbagai macam hal secara sistematis.
Ada aturan-aturan yang sudah ditetapkan untuk urusan-urusan tertentu, sehingga dalam konteks ini, bawahan tidak punya ruang untuk mendobraknya dan harus mengikuti regulasi yang ada.
Gaya kepemimpinan yang satu ini memberikan ruang bagi bawahan untuk berpartisipasi lebih dalam pembuatan sebuah keputusan.
Pendapat bawahan didengarkan tentu bila memberikan pandangan baru dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Hubungan yang terjalin antara atasan dan juga bawahan sangat bersahabat serta hangat dan tidak ada suasana otoriter.
Gaya kepemimpinan yang satu ini sangat cocok diterapkan di perusahaan-perusahaan rintisan atau organisasi nirlaba.
Pada gaya kepemimpinan delegatif, para bawahan diberikan kebebasan oleh para pemimpin.
Maka dari itu, bawahan punya ruang untuk melakukan hal-hal sesuai dengan keyakinan mereka dan mampu mengambil keputusan sendiri.
Namun, kepemimpinan delegatif ini hanya bisa diterapkan apabila para bawahan sudah cukup matang dalam mengambil keputusan, karena jika tidak, para bawahan akan mengambil keputusan yang salah.
10 skill utama yang wajib dimiliki oleh seorang pemimpin, antara lain:
1. Menginspirasi dan Memotivasi
Pemimpin yang hebat menciptakan proyeksi masa depan. Ia akan memberikan gambaran masa depan yang jelas dan menarik juga memotivasi orang lain agar mampu meraihnya.
Nah, jika kamu sedang memegang jabatan sebagai manejer, memotivasi dan mendorong rekan tim menjadi tugas utama supaya tujuan perusahaan tercapai. Ini juga termasuk bisnis yang baru berkembang.
2. Memiliki Integritas dan Kejujuran Tinggi
Pengertian kepemimpinan juga mencakup integritas dan kejujuran yang tinggi. Lakukan apa yang pernah kamu katakan dan mereka akan melakukan hal yang sama.
Dalam beberapa kasus, bawahan atau tim akan menanyakan beberapa pertanyaan krusial.
Penting sekali untuk menjawabnya dengan jujur. Meskipun mereka pada akhirnya tidak menyukai jawabanmu, namun mereka pasti bisa menerima dan melaluinya dengan baik asal kamu tetap bekerja bersama mereka.
3. Pelajari dan Selesaikan Masalahnya
Seorang pemimpin direkrut, dilatih, dan dipilih untuk menyelesaikan masalah dan mencari peluang pasar.
Tidak hanya kecerdasan yang dibutuhkan, tapi juga kemampuan menganalisa yang baik dan skill atau keterampilan lain yang tidak dimiliki oleh rekanan lainnya.
4. Bekerja Agar Hasilnya Tercapai
Beberapa orang biasanya hanya menonon di belakang dan melihat prosesnya. Namun seorang leader yang baik akan terjun bersama timnya agar tujuan organisasi tercapai dengan baik.
Seorang leader memiliki ketekunan, patuh dan dorongan yang tinggi agar targetnya tercapai di waktu yang tepat.
5. Komunikasi yang Bagus
Ada banyak cara berkomunikasi seorang leader dengan timya. Ada yang menggunakan skype, telepon, meeting, email, blog dan media lainnya.
Nah, dalam hal ini menjadi tidak penting sering-sering bertemu tapi tugas tidak segera dijalankan.
Hal yang paling penting bagi pemimpin adalah tugas selesai dengan baik dan targetnya tercapai.
Apa pun media komunikasinya. Tidak lupa ia memberikan detail job yang jelas dan terus berkomunikasi dengan tim agar pekerjaan berjalan di jalan yang benar.
6. Memiliki Hubungan Erat
Pengertian kepemimpinan juga harus mengikutsertan hubungan yang erat antar anggota.
Ia percaya pada bawahan dan begitu sebaliknya. Seorang pemimpin memikul tanggung jawab yang besar atas pekerjaan timnya. Itu artinya hubungan yang baik di lingkaran mereka harus tercipta dengan baik.
7. Bersikap Profesional
Seorang pemimpin juga harus memiliki keahlian yang khusus. Tentu saja untuk membimbing timnya.
8. Memberikan Strategi
Pemimpin tentu saja memiliki visi jangka panjang. Ia tahu bagaimana menghindari kesalahan fatal yang berakibat pada perkembangan bisnis.
Mereka kadang dituntut menjadi orang yang taktis dalam menghadapi persaingan pasar.
9. Bersifat Membangun
Pengertian kepemimpinan menurut temuan Jack Zenger dan Joseph Folkman ini juga mengikutkan aspek pembangunan.
Maksudnya, pemimpin yang baik hendaknya terus belajar mengembangkan skill teknis dan profesionalitasnya.
Mereka mencari karyawan yang paling menjanjikan dan memberikan training yang baik sehingga bisa menjadi generasi penerus perusahaan.
10. Melakukan Inovasi
Dalam bidang bisnis, inovasi bukan lagi barang baru. Bahkan secara langsung pasar menggeret pelaku bisnis dan perusahaan untuk terus berinovasi agar bisa bertahan di tengah kompetisi yang ketat.
Bagaimana cara menumbuhkan jiwa kepemimpinan dalam diri?