Daftar isi
Kali ini kita akan membahas mengenai Organisasi Nirlaba, berikut pembahasannya.
Pengertian Organisasi Nirlaba
Terkait maraknya tragedi Covid-19 di Indonesia, banyak oknum dari lembaga dan yayasan membentuk suatu tindakan ekonomi dalam suatu organisasi yang dinamakan organisasi nirlaba.
Organisasi Nirlaba merupakan suatu organisasi yang memiliki peran utama untuk mengatasi berbagai isu publik ataupun kepedulian terhadap kepentingan umum yang tidak berkaitan dengan aspek komersial.
Seperti menyangkut tentang bencana yang tertimpa pada manusia maupun alam, masalah pendidikan baik formal maupun non formal, seni, politik, agama atau hal lain yang relevan.
Berdasarkan aktifitasnya bahwa akuntansi organisasi nirlaba merupakan perilaku ekonomi yang kegiatan utamanya mengumpulkan dana dari anggotanya dan masyarakat umum.
Ciri-ciri Organisasi Nirlaba
Banyaknya organisasi di indonesia membuat orang-orang tidak bisa membedakan antara organisasi yang satu dengan yang lain. Misalnya seperti oraganisasi non profit dan perusahaan yang tujuan utamanya mencari keuntungan.
Agar lebih mengenal kedudukuan organisasi nirlaba, maka dapat diketahui ciri-ciri dan karakteristik sebagai berikut :
- Sumber daya utamaya yaitu berasal dari penyumbang, pemberi hibah, pelanggan, peserta dan pemberi hak waris yang tanpa mengharapkan keuntungan.
- Suatu organisasi yang berbentuk yayasan, badan amal, lembaga gabungan dan organisasi lain yang relevan.
- Suatu organisasi yang dapat menghasilkan barang atau jasa tanpa menuntut laba.
- Tidak ada kepemilikan dalam organisasi artinya tidak dapat dijual, dialihkan maupun dikembalikan sumbangannya.
- Tidak adanya proporsi pembagian laba/keuntungan pada saat likuidasi atau penutupan organisasi.
- Fokus pada motif pelayanan
Tujuan Organisasi Nirlaba
Adapun tujuan-tujuan organisasi nirlaba antara lain :
- Organisasi yang tidak mencari keuntungan dalam kegiatan utamanya.
- Organisasi Nirlaba dapat membangun kesejahteraan organisasi non profit sebagai lembaga amal dengan motif pelayanan.
- Suatu organisasi yang dapat membantu masyakat sekitar dalam menyelesaikan masalah perekonomian.
- Suatu organisasi yang menjalankan amanat atas penerimaan dana/bantuan dari klien untuk kebutuhan masyarakat luas.
Bentuk Organisasi Nirlaba
Bentuk-bentuk organisasi nirlaba terdiri dari Yayasan, Institut dan Lembaga gabungan atau asosiasi yang akan di jelaskan sebagai berikut :
Yayasan
Yayasan Suatu organisasi non profit yang memiliki dasar landasan hukum UU No. 28 Tahun 2004. Sebagaimana UU tersesebut menjelaskan bahwa yayasan merupakan organisasi yang didirikan berdasarkan pembagian aset.
Yayasan ini didirikan untuk mencapai suatu tujuan dalam ruang lingkup agama, pedidikan dan sosial yang dapat membantu masyarakat.
Yayasan ini dapat didirikan oleh siapaun termasuk warga negara indonesia maupun warga negara asing dengan status harus kepemilikan sendiri bukan orang lain atau pengalihan kepemilikan.
Bentuk dan jenis yayasan di indonesia seperti sekolah umum, madrasah, pesantren ataupun asrama.
Institut
Suatu organisasi non profit yang bergerak dalam bidang pendidikan, kebudayaan, sosial, dan humaniora. Seperti contoh sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, tempat kursus belajar, tempat pelatihan kerja hingga perguruan tinggi.
Organisasi ini dapat membantu mensejahterakan masyarakat, mencerdaskan anak bangsa, menuangkan ide-ide kreatif di seputar dunia pendidikan dan dunia kerja.
Lembaga Gabungan (Asosiasi)
Dapat diketahui lembaga gabungan sama hal nya dengan tempat perkumpulan atau suatu organisasi yang berbasis keanggotaan yang didirikan karena identitas para anggota/umum.
Organisasi gabungan merupakan organisasi yang berbadan hukum berbeda dengan organisasi biasa yang tidak berkepribadian hukum.
Suatu organisasi yang statusnya biasa atau non berkepribadian hukum dapat di daftarkan sebagai asosiasi yang berbadan hukum dengan melengkapi surat pendaftaran kepada ketua pengadilan negeri.
Apabila berkas yang didaftarkan sudah mendapat persetujuan dari pengadilan distrik, maka asosiasi diperbolehkan untuk mengambil surat pengesahan dari Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia.
Sumber Pendapatan Organisasi Nirlaba
Sumber utama pendapatan organisasi nirlaba yaitu hasil dari pengumpulan sumbangan dari masyarakat ke masyarakat, pelanggan, hibah pemerintah, warisan, pendapatan, dari hasil investasi dan lain sebagainya.
Daftar Organisasi Nirlaba di Indonesia
Berdasartkan bentuk dan jenisnya berikut ini daftar organisasi nirlaba non profit yang terletak di indonesia :
- Griya lentera (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia Yogyakarta) Jl. Tentara Rakyat Mataram Gg Kapas Badran Yogyakarta 55231, Telp. (0274) 586767, Fax. (0274) 513566.
- Museum Benteng Vredenburg Jl. Ahmad Yani No. 6 Yogyakarta Telp. (0274) 586934.
- Gedung Kesenian Jakarta Jl. Gedung Kesenian No. 1 Jakarta Pusat Telp. (021) 3808283, Fax. (021) 3810924.
- Yayasan Lontar Jl. Danau Maninjau No. 99 Pejompongan Jakarta 10250.
- Lembaga Indonesia Perancis (LIP) Yogyakarta Jl. Sagan No. 3 Yogyakarta Telp. (0274) 566520, Fax. (0274) 562140.
- Rumah Seni Cemeti J. DI Panjaitan No. 41 Yogyakarta 55143.
- Bina Desa Jl. Saleh Abud 18-19 Otista Raya, Jakarta 13330 Telp. (021) 819 9749.
- Bina Swadaya Telp. (021) 4204402, Fax. (021) 4214884.
Contoh Pencatatan Transaksi Organisasi Nirlaba
Berdasarkan pencatatan transaksi yang dilakukan yaitu dari jurnal kemudian setelah akun-akun dicatat pada jurnal lalu dipisahkan berdasarkan masing-masing jenis kelompoknya dan dicatat kedalam buku besar sehingga dibuatkan rekapitulasi dan akan ditampilkan pada neraca saldo.
Sebagai contoh ilustrasi transaksi akuntansi yang dilakukan oleh organisasi nirlaba
Pada tanggal 16 Agustus 2020 Yayasan Anak Nusa Bangsa menerima sumbangan donasi dari PT. Karya Anugerah Bhakti sebesar Rp. 150.000.000 melalui transfer Bank Mandiri untuk rencana pembuatan asrama baru dan sekolah. Pencatatan transaksinya yaitu :
Bank Mandiri (Kas) 150.000.000 (D)
Pendapatan Sumbangan Donasi 150.000.000 (K)
Contoh lain, Pada tanggal 25 September 2020 Yayasan Anak Nusa Bangsa menerima iuran bulanan dari 30 anggota KP-RI sebesar @Rp. 500.000/Orang. Maka Pencatatan transaksinya yaitu :
Kas di tangan 15.000.000 (D)
Penapatan iuaran anggota KP-RI 15.000.000 (K)