Daftar isi
Makhluk hidup yang ada di bumi tidak bisa hidup sendiri. Mereka memerlukan bantuan makhluk hidup lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sama seperti manusia dan sapi peliharaan, manusia memerlukan daging sapi untuk makan sedangkan sapi peliharaan memerlukan manusia untuk memberikan mereka makanan.
Hal tersebut menciptakan suatu hubungan timbal balik atau yang disebut dengan ekosistem.
Dalam sebuah ekosistem ada yang saling menguntungkan atau saling merugikan. Maka dari itu pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem.
Ekosistem merupakan tatanan kesatuan yang terbentuk akibat adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Agar hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dapat terus berjalan, diperlukan ekosistem yang seimbang.
Ekosistem dapat dikatakan seimbang apabila semua komponen seimbang dan keberadaanya dapat bertahan lama.
Keseimbangan ekosistem dapat memberikan kesejahteraan pada makhluk hidup lainnya.
Perubahan ekosistem dapat mempengaruhi keseimbangannya. Ketidakseimbangan ekosistem dapat terjadi apabila salah satu komponen pada ekosistem tersebut rusak.
Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru.
Komponen merupakan bagian dari ekosistem yang menyusun hingga menjadi sebuah ekosistem. Komponen ekosistem ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
Komponen Abiotik disebut juga sebagai komponen tak hidup. Artinya komponen ini terdiri dari benda- benda yang tidak hidup namun bukan makhluk hidup dan ada di sekitar kita untuk mempengaruhi kelangsungan hidup para makhluk hidup.
Komponen abiotik yang ada di sekitar kehidupan makhluk hidup terdiri dari:
Air memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah ekosistem. Contohnya air dalam kehidupan manusia memiliki banyak fungsi sebagai untuk minum, memasak dan mencuci baju.
Tanpa adanya air manusia tidak akan bisa bertahan hidup. Sama hal nya dengan hewan tanpa ada air, hewan tidak akan bisa minum begitu juga pada tumbuhan.
Tumbuhan memerlukan air untuk menunjang proses fotosintesis dan metabolisme jaringan.
Maka dari itulah ketersediaan air penting bagi kelangsungan hidup makhluk hidup baik organisme autotrof, heterotrof, maupun lain sebagainya.
Udara merupakan sekumpulan gas yang menyelimuti lapisan atmosfer bumi.
Udara tersusun atas berbagai macam gas, salah satunya gas oksigen (O2) dan gas karbondioksida (CO2).
Gas oksigen (O2) merupakan gas yang paling penting untuk menunjangan kehidupan di bumi.
Tanpa adanya gas oksigen, manusia dan binatang tidak akan bisa bertahan hidup dalam beberapa jangka waktu tertentu. Sementara tanpa karbondioksida pepohonan tidak akan bisa berfotosintesis.
Kelembaban udara dapat mempengaruhi berbagai hal. Salah satu makhluk hidup yang terpengaruhi adalah pertumbuhan tanaman.
Pertumbuhan tanaman karena kelembaban udara dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti intensitas, angin, curah hujan serta sinar matahari.
Tiap daerah yang mempunyai tingkat kelembaban berbeda, akan menghasilkan sebuah ekosistem yang juga memiliki komposisi yang berbeda- beda.
Cahaya matahari memiliki peran yang besar pada tumbuhan karena menjadi penentu terjadinya proses fotosintesi bagi tumbuhan.
Fotosintesis pada tumbuhan terjadi disekitar permukaan yang terjangkau oleh cahaya matahari. Lalu cahaya matahari diserap oleh air.
Tanah merupakan termpat hidup para organisme yang terbentuk oleh proses pelapukan batuan dan pembusukan senyawa organik.
Tanah mempunyai komponen utama yaitu mineral, bahan organik, air dan udara.
Tanpa tanah, tumbuhan tidak bisa hidup. Tumbuhan mengambil air dan garam mineral dari tanah.
Sementara manusia dan binatang memanfaatkan tanah sebagai tempat tinggal.
Selain itu, manusia juga memanfaatkan tanah sebagai lahan pertanian, perkebunan dan peternakan.
Suhu atau temperature merupakan energi panas yang berasal dari cahaya matahari.
Suhu udara berbeda- beda di setiap ekosistem tergantung pada garis lintang dan ketinggian tempat.
Makhluk hidup dapat bertahan hidup pada suhu sekitar 0° hingga 40° Celcius.
Namun beberapa makhluk hidup bisa hidup di suhu yang lebih rendah dari itu, seperti makhluk hidup yang tinggal di daerah kutub bumi.
Komponen biotik disebut juga sebagai komponen hidup. Komponen biotik merupakan semua makhluk hidup yang terdapat dalam sebuah ekosistem, baik itu tumbuhan, hewan, dan manusia.
Komponen ini akan membentuk sebuah rantai makanan untuk menjaga kestabilan sebuah ekosistem. Secara umum komponen biotik dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
Produsen atau yang dikenal sebagai Organisme Autotrof merupakan tingkat pertama dalam komponen biotik.
Produsen dikatakan sebagai produsen karena makhluk hidup ini dapat membuat makanan untuk diri sendiri atau bahkan bisa membuat makanan untuk makhluk hidup lain.
Dalam hal ini makhluk hidup tersebut adalah tumbuhan. Tumbuhan dikatakan sebagai produsen yang dapat menghasilkan makanannya sendiri karena mempunyai 2 hal, yaitu memiliki klorofil dalam tubuhnya dan dapat melakukan proses fotosintesis.
Konsumen atau yang di kenal sebagai Organisme Heterotrof merupakan tingkatan setelah produsen dalam komponen biotik.
Konsumen merupakan makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan untuk diri sendiri atau untuk makhluk hidup lainnya.
Konsumen dapat memperoleh makanan dari produsen atau memakan sesama konsumen lainnya, contohnya manusia dan hewan. Berdasarkan tingkatan nya, konsumen dibagai menjadi 4 yaitu
Konsumen I atau primer merupakan konsumen yang memakan produsen. Contohnya herbivora atau hewan pemakan tumbuhan.
Konsumen II atau sekunder adalah konsumen yang memakan konsumen I. Contohnya karnivora atau hewan pemakan daging.
Konsumen III atau tertier adalah konsumen yang memakan konsumen II. Contohnya omnivore atau hewan pemakan segala.
Konsumen puncak merupakan konsumen terakhir atau hewan yang menduduki urutan teratas dalam peristiwa makan dimakan.
Pengurai atau disebut sebagai decomposer merupakan makhluk hidup yang mempunyai tugas untuk menguraikan sisa- sisa makhluk hidup lainnya yang telah mati.
Pengurai memiliki tingkatan terakhir namun juga penting dalam sebuah rantai makanan.
Pengurai biasanya hidup di tanah dan mulai bekerja apabila ada makhluk hidup yang sudah tidak ada bernyawa lagi.
Proses sering disebut dengan pembusukan. Contoh pengurai yang sering ditemukan di lingkungan sekitar yaitu jamur, bakteri, ganggang, cacing dan kutu kayu
Ekosistem tidak selalu seimbang karena sering terjadi Perubahan. Perubahan dalam ekosistem terpengaruh oleh beberapa faktor, seperti:
1. Faktor Alam
Faktor alam menjadi salah satu faktor yang paling mempengaruhi ekosistem.
Biasanya faktor alam terjadi karena bencana alam, seperti Gunung meletus, tsunami, gempa, dan banjir.
Faktor alam dapat menyebabkan salah satu komponen pada ekosistem rusak.
2. Faktor Perilaku Manusia
Faktor perilaku manusia dapat menyebabkan rusaknya ekosistem alami maupun buatan dikarenakan pertumbuhan penduduk sangat pesat.
Pertumbuhan penduduk yang pesat membuat manusia menjadi mengeksploitasi alam secara berlebihan.
Eksploitasi terhadap alam secara berlebihan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, misalnya seperti: Penebangan Liar.
Selain berpotensi sebagai penyebab longsor serta banjir, penebangan liar, pencemaran, penggunaan pupuk anorganik & pestisida, dan pembuangan limbah sembarangan.
Manfaat menjaga keseimbangan ekosistem adalah untuk menyeimbangkan kebutuhan antara makhluk hidup satu dengan yang lainnya.
Dikarenakan didalam ekosistem terdapat rantai makanan dan untuk kelangsungan berbagai makhluk hidup agar tidak terjadi kepunahan.
Ancaman keseimbangan ekosistem disebabkan karena adanya kelangkaan pada hewan dan tumbuhan akibat tingkat reproduksi yang rendah, bencana alam, dan aktivitas manusia yang merugikan lingkungan.