Daftar isi
Di dalam kehidupan bermasyarakat kita tidak boleh mementingkan diri sendiri atau pribadi, namun juga harus mementingkan kehidupan dari orang banyak. Pada materi kali ini kita akan membahas secara jelas mengenai keteraturan sosial yang meliputi pengertian, unsur, syarat, faktor pendorong, faktor penghambat dan contoh dari keteraturan sosial.
Menurut Durkheim
Keteraturan sosial adalah terjadinya fenomena sosial yang menciptakan kesalingtergantungan antar masyarakat karena adanya ikatan solidaritas yang kuat, meskipun dalam fakta sosialnya keadaan ini sulit terjadi lantaran adanya kompetisi antar masyarakat sehingga menjadi ancaman jikalau menciptakan konflik sosial.
Secara Umum
Keteraturan sosial merupakan suatu keadaan dimana hubungan sosial yang berlangsung di masyarakat berlangsung dengan harmonis, selaras dan sesuai dengan norma yang berlaku di dalam masyarakat.
Terdapat 4 unsur di dalam keteraturan sosial yaitu tertib sosial, keajegan, order dan pola. Berikut ini penjelesan dari keempat unsur keteraturan sosial yaitu:
Tertib sosial adalah suatu kondisi kehidupan di dalam masyarakat yang aman, dinamis dan teratur dikarenakan setiap individu bertindak didasarkan pada norma yang berlaku di lingkungan masyarakat. Terdapat ciri ciri dari unsur tertib sosial yaitu:
Contoh dari unsur tertib sosial ini yaitu seorang pendatang melapor kepada ketua RT setempat sebelum ia melakukan keliling kampung untuk meminta sumbangan yang digunakan untuk pembangunan masjid.
Keajegan yaitu suatu keteraturan sosial yang rutin digunakan sebagai hasil dari suatu interaksi sosial yang mengalami pelembagaan. Keajegan ini erat hubungannya dengan keteraturan sosial dan merupakan hasil hubungan yang terjadi dalam runtinitas kehidupan manusia.
Contoh dari unsur keajegan yaitu para petani yang menggarap atau memiliki sawah setiap pagi harinya selalu membawa peralatan pertanian dan mengerjakan sawahnya.
Order merupakan suatu nilai atau norma yang berlaku dan harus dipatuhi oleh seluruh anggota dari lingkungan masyarakat. Unsur order ini dapat tercapai jika setiap individu melaksanakan tertib sosial, hak dan kewajibannya.
Contoh dari unsur order ini yaitu warga kampung yang mengadakan kegiatan gotong royong di dalam mengecat gapura di dalam perayaan 17 Agustus. Contoh lain yaitu masyarakat yang melakukan kerja bakti secara gotong royong untuk membersihkan selokan di kampungnya.
Pola merupakan corak yang mengakibatkan hubungan tepat di dalam proses interaksi sosial, sehingga sering dijadikan sebagai model dikarenakan dianggap mampu mengatasi perubahan sosial yang memiliki dampak negatif.
Contoh dari unsur pola ini yaitu musyawarah yang sering dijadikan suatu cara untuk menyelesaikan oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan musyawarah sudah teruji di dalam penggunaannya untuk menyelesaikan suatu masalah.
Di dalam melaksanakan keteraturan sosial ternyata ada beberapa persyaratan, berikut ini beberapa syarat di dalam keteraturan sosial yaitu:
Faktor pendorong terjadinya keteraturan sosial adalah interaksi asosiatif. Bentuk asosiatif adalah kondisi yang menggambarkan suatu keadaan yang harmonis, tertib dan terjaga. Ada 2 faktor pendorong dari keteraturan sosial yaitu kerja sama dan akomodasi, berikut ini penjelasannya:
Terdapat 3 faktor penghambat di dalam keteraturan sosial yaitu kontraversi, persaingan dan pertentangan. Berikut ini penjelasan dari ketiga faktor penghambat keteraturan sosial yaitu: