Daftar isi
Seorang pemimpin yang mengadopsi tipe kepemimpinan ini lebih cenderung mengutamakan semua kepentingan anggotanya. Terutama kepentingan kenyamanan dari setiap anggotanya. Sehingga semua anggota bisa bekerja dengan tenang tanpa adanya tekanan dari pihak pihak tertentu.
Dengan begitu, semua anggota bisa menghasilkan kerja yang maksimal dan optimal sesuai dengan perencanaan sebelumnya. Kepemimpinan pelayanan diadopsi sebagian besar dari organisasi. Karena saat ini yang diprioritaskan oleh sebuah organisasi adalah pelayananya.
Hal ini tidak lain dan tidak bukan juga digunakan sebagai daya pikat organisasi guna mendapatkan anggota baru dan semakin berkembang tentunya. Adapun beberapa keuntungan lainnya yang bisa didapatkan oleh para pemimpin saat menerapkan tipe kepemimpinan pelayanan yang satu ini.
1. Membuka Ide dan Inovasi Baru Lainnya
Untuk bisa mencapai tujuan utamanya dari tipe kepemimpinan yang satu ini pemimpin harus bisa memegang prinsip kepemimpinannya, yaitu mendengarkan. Mendengarkan semua kritik, saran serta masukan yang dipaparkan oleh setiap anggotanya. Sehingga nantinya bisa ditangani lebih lanjut guna memperbaiki sistem serta kebijakan dari organisasi yang dirasa tidak sesuai.
Selain itu, dengan menampung semua aspirasi dari anggotanya akankah lebih baik apabila pemimpin memahaminya satu satu. Dengan begitu, anggota akan merasa segan karena semua pendapatnya didengarkan oleh pimpinan. Bahkan ditindaklanjuti.
Tidak hanya itu, berbagai kritik, masukan dan saran bisa ditampung untuk menciptakan ide serta gagasan yang dirasa sangat baik untuk keperluan organisasi kedepannya. Karena terkadang terdapat beberapa masukan anggota yang cenderung nyeleneh dibandingkan dengan lainnya. Sehingga nantinya bisa diadaptasi guna kebaikan organisasi nantinya.
2. Meningkatkan Kepercayaan dan Motivasi yang Tinggi
Sebagai seorang pemimpin, akankah lebih baik apabila mereka bisa menghargai dan menghormati segala bentuk kontribusi yang telah diberikan anggotanya. Dengan begitu, setiap anggota akan lebih merasa dibutuhkan dan dihargai. Walaupun hal tersebut terlihat sangat sepele. Tetapi sangat perlu untuk diperhatikan dan dipertimbangkan kembali.
Bahwa setiap hasil kerja tentunya memerlukan apresiasi yang baik. Karena semua itu tentunya dilakukan dengan usaha dan kesadaran yang sangat tinggi akan tugas dan kewajibannya. Dan apresiasi dari pemimpin selaku pemilik strata tertinggi di organisasi memiliki dampak yang sangat baik bagi setiap anggotanya. Tentunya, anggota akan merasa diapresiasi dan diakui hasil kerjanya.
Dengan begitu, anggota akan merasa terdorong dan termotivasi untuk melaksanakan semua tugas dan tanggung jawabnya secara maksimal. Selain itu, dengan pengakuan kerja tersebut, secara tidak langsung pemimpin telah memberikan kepercayaan sepenuhnya pada setiap anggotanya untuk melaksanakan tugasnya.
Dan tentunya, pemimpin sangat percaya dengan hasilnya nantinya. Tidak hanya itu, anggota juga akan lebih percaya pada pemimpin. Perihal semua kepentingan dan kebijakan yang nantinya akan ditetapkan oleh pemimpin. Karena anggota sudah tahu bahwa pemimpin akan melakukan segala upaya demi kebaikan organisasi nantinya.
3. Potensi Anggota Terkembangkan
Disini berkaitan dengan tujuan pemimpin yang memberikan pelayanan terbaik bagi semua anggotanya. Secara tidak langsung, hal dasar yang harus dilakukan oleh pemimpin adalah membentuk hubungan baik antar anggotanya dan antar pemimpin lainnya. Apabila hal tersebut sudah terbentuk, tentunya komunikasi yang terjadi nantinya akan lebih mudah dan lebih lancar.
Sehingga nantinya permasalahan yang berkaitan dengan miss komunikasi atau permasalahan lain yang berkaitan dengan komunikasi bisa diatasi dengan baik. Bahkan bisa diminimalisir adanya. Ketika semua terwujud, lingkungan kerja yang nyaman bisa segera dibentuk.
Selain lingkungan kerja yang nyaman, pemimpin harus bisa mempertimbangkan peluang bagi anggota untuk bisa mengembangkan berbagai potensi dan keterampilan yang dimilikinya. Untuk bisa memberikan pelayanan yang baik, tentunya pemimpin tidak diperbolehkan untuk terlalu membatasi dan mengekang semua aktivitas serta tindakan setiap anggotanya.
Namun, tetap kebebasan yang diberikan harus masih berada di batas wajarnya. Dan tentunya bersesuaian dengan ketentuan dan kebijakan yang berlaku dan telah disepakati bersama.