Daftar isi
Kepemimpinan pelayanan merupakan salah satu jenis kepemimpinan yang berorientasi untuk memberikan pelayanan terbaik bagi semua anggotanya. Pemimpin dengan tipe kepemimpinan yang seperti ini lebih mengutamakan kepentingan bersama dibandingkan dengan kepentingan pribadi.
Bahkan pemimpin dengan tipe kepemimpinan yang seperti ini jarang memikirkan keuntungan, karena mereka lebih cenderung memikirkan pelayanan serta kebutuhan seperti apa yang diinginkan oleh semua anggotanya. Yang terpenting bagi pemimpin dengan tipe kepemimpinan yang seperti ini adalah kenyamanan setiap anggotanya.
Sehingga sebisa mungkin, pemimpin dengan tipe kepemimpinan pelayanan harus bisa membentuk lingkungan kerja yang nyaman bagi semua anggotanya. Terlebih yang paling penting adalah bisa membangun relasi kerja yang baik antar pemimpin dan anggota serta antar anggota ke anggota.
Hal itu nantinya yang sangat berpengaruh terhadap terbentuknya lingkungan kerja yang nyaman bagi anggota. Menurut Larry Spears, terdapat 10 prinsip yang dipegang oleh pemimpin dengan tipe kepemimpinan pelayanan ini. Berikut merupakan 10 prinsip tersebut.
1. Mendengarkan Orang lain
Untuk bisa menyediakan pelayanan yang baik bagi semua anggotanya, cara terbaik yang bisa dilakukan oleh pemimpin adalah mendengarkan semua keluhan serta masukan yang berasal dari semua anggotanya. Selain, pemimpin bisa mengetahui hal apa yang sedang diperlukan dan dibutuhkan oleh anggotanya saat ini, pemimpin juga mengetahui bagian dari kebijakan dan aturan organisasi apa yang perlu untuk diperbaiki.
Sehingga nantinya para anggota tidak akan merasa terkekang ataupun terbebani dengan hal tersebut. Tentunya hal tersebut hanya bisa dilakukan apabila pemimpin bersedia untuk mendegarkan dan memahami semua keluhan, masukan, dan kritik yang berasal dari semua anggotanya.
Dengan begitu, pemimpin bisa menjadi tahu hal apa yang harus ia lakukan untuk bisa membentuk lingkungan kerja yang nyaman dan pelayanan baik bagi setiap anggota.
2. Empati
Selain, mendengarkan setiap keluhan, kritik dan saran yang dikeluarkan oleh semua anggotanya, pemimpin juga diharapkan memiliki kepekaan terhadap setiap hal yang dirasakan oleh anggotanya. Terlebih mengenai perasaan setiap anggotanya saat melakukan tugas dan kewajibannya sebagai anggota organisasi yang baik.
Kepekaan tersebut yang menjadikan pemimpin bisa menjalin hubungan relasi yang dekat dengan anggotanya. Hal tersebut dikarenakan, semakin mengerti pemimpin terhadap apa yang dirasakan oleh anggotanya, pemimpin akan semakin tahu hal apa yang perlu dilakukan. Sehingga anggota bisa merasa nyaman dalam lingkungan kerjanya.
3. Healing
Tujuan utama dari tipe kepemimpinan jenis ini adalah mengorientasikan pada pemberian pelayanan yang terbaik bagi setiap anggotanya. Dan pemberian pelayanan ini tentunya erat kaitannya dengan pemberian suatu hal yang ditujukan untuk memberikan kepuasaan batin dan kebahagiaan batin bagi setiap anggotanya.
Dalam kata lain, selain menyedikan berbagai hal yang berkaitan dengan kebutuhan jasmani setiap anggotanya, seperti asuransi dan lain sebagainya. Pemimpin harus bisa menyediakan kepuasaan batin dan ketenangan bagi setiap anggotanya.
Hal ini yang bisa dibilang yang paling penting. Karena semakin terganggunya kondisi batin ataupun emosional dari anggota akan semakin sulit untuk mereka bekerja secara maksimal. Sehingga cenderung akan menghambatnya dalam proses penyelesaian tugas.
Oleh karenanya, sangat penting bagi pemimpin selain menyediakan kebutuhan jasmani juga mempertimbangkan kepentingan rohani dari setiap anggotanya.
4. Kesadaran
Untuk bisa mengembangkan dan membangun sesuatu, terutama sebuah organisasi terlebih dahulu pemimpin harus mengetahui kekuatan dan kelemahan apa yang mereka miliki. Hal ini perlu diidentifikasi sedini mungkin. Karena kaitannya sangat erat dengan perkembangan dan pertumbuhan organisasi selanjutnya.
Terlebih apabila organisasi sudah tahu mengenai kelemahannya, pemimpin akan lebih mudah untuk mencari bagian mana dari organisasi yang perlu dikembangkan kembali dan dioptimalkan tentunya. Sehingga kelemahan tersebut tidak akan menjadi suatu hal yang bisa menjatuhkan organisasi nantinya.
Karena sebisa mungkin, organisasi sudah bisa mengendalikan serta mengontrol kelemahan tersebut. Sedangkan perihal kekuatan dari organisasi masih bisa dikembangkan kembali. Hal ini bisa digunakan sebagai salah satu hal yang bisa menutupi sebagaian kelemahan dari organisasi.
5. Persuasif
Selain memberikan perintah, seorang pemimpin juga diharuskan memiliki keterampilan persuasif yang baik. Terlebih hal ini bisa digunakan untuk mendorong dan memotivisi setiap anggotanya untuk melakukan tugas dan kewajiban yang sudah disepakati sebelumnya.
Sehingga nantinya disini, anggota tidak akan merasa diperintah secara terus menerus saja, melainkan ia juga akan merasa dibimbing serta diarahkan dengan baik terkait semua hal yang berkaitan dengan tugas dan kewajibannya. Atau bisa dikatakan hubungan yang terjalin dalam organisasi bukan pemimpin dan anggota. Melainkan leader dengan rekannya atau anggota lainnya.
6. Konseptualisasi
Sudah hakikatnya seorang pemimpin untuk membuat suatu konsep yang berkaitan dengan kemajuan organisasi nantinya. Membuat konsep ini erat kaitannya dengan perencanaan yang dilakukan oleh pemimpin. Seorang pemimpin dalam memimpin suatu organisasi harus sudah memiliki dasar, nilai serta cita cita yang tepat.
Sehingga ia tahu apa yang harus ia lakukan nantinya, seperti membuat konsep dan perencanaan mengenai visi dan misi organisasi.
7. Memiliki orientasi kedepan
Selain bisa mengonsep suatu hal yang berkaitan dengan kepentingan organisasi, terlebih dahulu pemimpin harus memiliki keyakinan untuk berorientasi jauh kedepan. Sehingga nantinya pemimpin bisa mengantisipasi hal apa yang nantinya bisa terjadi pada organisasi, dan strategi seperti apa yang bisa dilakukan guna meminimalisir dampak negatif yang nantinya hadir.
8. Penatalayanan
Pemimpin harus memiliki kesadaran bahwa ia memiliki strata yang paling tinggi di organisasi. Dan tentunya memiliki tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan dengan yang lainya. Hal hal yang harus dikendalikan dan dikontrol oleh pemimpin adalah mengenai perencanaan, pengelolahan, dan pemberdayaan semua hal yang berkaitan dengan kepentingan organisasi.
9. Komitmen terhadap pengembangan orang lain
Selain diorientasikan untuk mencapai visi organisasi, sebisa mungkin pemimpin harus memberikan peluang setiap anggotanya untuk mengembangkan potensi dan keterampilan yang dimiliki setiap anggotanya. Sehingga nantinya, anggota tidak merasa terbebani dan lebih merasa nyaman dengan lingkungan organisasi.
10. Membangun Komunitas
Tipe kepemimpinan yang satu ini sangat berorientasi pada pemberian pelayanan yang terbaik bagi semua anggotanya. Sehingga sebisa mungkin pemimpin memiliki keyakinan untuk membangun sebuah komunitas. Yang mana didalamnya tidak terlalu memiliki batasan yang formal antar pemimpin dan para anggotanya.
Dan mungkin anggota bisa merasa lebih nyaman. Namun, tetap semua tindakan dan perilaku disesuaikan dengan ketentuan dan aturan organisasi.