Keyboard Qwerty: Pengertian – Sejarah dan Fungsinya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Keyboard merupakan salah satu bagian penting dari perangkat komputer. Keyboard merupakan perangkat keras yang berfungsi sebagai alat input untuk memberikan perintah kepada komputer.

Sebenarnya ada beberapa jenis keyboard yang dibedakan menurut bentuk, susunan, maupun fungsinya. Akan tetapi, saat ini keyboard Qwerty merupakan jenis keyboard yang paling banyak digunakan pada berbagai perangkat seperti komputer, laptop, mesik ketik, hingga smartphone.

Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan keyboard Qwerty dan bagaimana sejarah penemuannya?

Apa itu Keyboard Qwerty?

keyboard qwerty

Keyboard Qwerty merupakan jenis keyboard yang dirancang dan disusun oleh Christopher Latham Sholes. Penamaan Qwerty sendiri mengacu pada  susunan 6 tombol keyboard pada baris paling atas yang terdiri dari huruf Q,, W, E, R, T, dan Y.  Sebelum digunakan pada perangkat modern seperti saat ini, keyboard Qwerty  pertama kali digunakan pada sebuah mesin ketik yang dibuat oleh E. Remington pada tahun 1874.

Beberapa hal yang digunakan sebagai acuan pada penyusunan keyboard Qwerty ini adalah pada efisiensi waktu mengetik dengan memperhitungkan tombol-tombol huruf  yang sering digunakan atau yang jarang digunakan. Sehingga huruf-huruf  yang sering digunakan dalam satu kata atau kalimat disusun tidak bersebelahan atau berdekatan untuk meminimalisir gangguan mekanisme pada mesin tik. Selain itu, tombol huruf atau karakter yang jarang digunakan diletakkan agak jauh dari jangkauan jari.

Keyboard QWERTY sendiri terdiri dari banyak tombol, mulai dari tombol alphabet yang berjumlah 26 buah, 10 buah tombol numeric, 12 buah tombol fungsi, 4 buah tombol arrow, dan juga tombol-tombol fungsi lainnya seperti Ctrl, Alt, Backspace, Esc, Home, dan selainnya.

Sejarah Penemuan Keyboard Qwerty

Tahun 1867, Christopher Letham Sholes, seorang editor surat kabar dari Wisconsin,  mengajukan paten atas mesin ketik yang dia kembangkan bersama dua orang temannya, yaitu Carlos Glidden dan Samuel W. Soule. Pada awal diciptakannya, mesin tik buatan masih menggunakan papan tombol dua baris berdasarkan susunan abjad ABCDE.

Akan tetapi, pada penggunaannya justru banyak ditemui kendala teknis yang banyak dikeluhkan oleh pengguna mesin ketik ciptaan Christopher Letham Sholes. Kelemahan tersebut disebabkan karena tombol dipasang pada lengan mesin ketik sehingga rawan mengalami kemacetan atau saling menyangkut ketika dua tombol yang berdekatan ditekan pada waktu bersamaan secara cepat.

Untuk mengatasi hal tersebut, Christopher Sholes kemudian mencoba mengubah dan menyusun ulang tombol-tombol huruf yang ada pada papan mesin ketiknya. Dia berusaha menyempurnakan papan tombol mesin ketiknya dengan melakukan trial error beberapa kali.

Beberapa hal yang membantu Christopher Sholes untuk melakukan penyempurnaan susunan huruf pada keyboard ciptaannya adalah studi tentang frekuensi bigram (letter-pair) dan ada pula yang mengatakan hal itu berasal dari umpan balik operator telegraf.

Pada November 1868, Christopher Sholes mengubah susunan bagian terakhir dari abjad O ke Z dan dari kanan ke kiri. Pada April 1870, ia merancang keyboard empat baris dengan memindahkan enam huruf vokal, yaitu  A, E, I, O, U, dan juga huruf  Y ke baris atas.

Pada tahun 1873, James Densmore  yang merupakan salah satu  pendukung Christopher Sholes, berhasil menjual hak-hak manufaktur mesin ketik Sholes kepada E. Remington and Sons. Mekanik  Remington kemudian menyusun ulang keyboard beberapa bulan menjadi susunan yang hampir mirip dengan keyboard Qwerty saat ini.

Remington kemudian membuat beberapa penyesuaian lagi hingga berhasil menciptakan keyboard dengan menggunakan tata letak QWERTY seperti yang saat ini kite kenal.

Tata letak QWERTY  ini kemudian menjadi populer  setelah Remington berhasil  menyusun mesin tik pertama yang menyertakan huruf besar dan kecil dengan menggunakan tombol shift pada tahun 1878. Hingga saat ini, keyboard Qwerty masih digunakan dan masih menjadi yang paling populer dan banyak digunakan dibandingkan jenis keyboard lainnya.

Fungsi Keyboard Qwerty

Sebagaimana keyboard pada umumnya, keyboard Qwerty memiliki fungsi dasar sebagai perangkat keras input yang berguna untuk memasukkan perintah kepada komputer. Secara khusus, fungsi dari keyboard Qwerty adalah sebagai berikut:

  • Melakukan pengetikan dasar, baik berupa kata, kalimat, huruf, angka, simbol, dan selainnya yang digunakan untuk pembuatan dokumen dan semisalnya.
  • Pada mesin ketik konvensional, keberadaan papan tombol Qwerty memungkinkan bagi seseorang untuk mengetik dengan lebih cepat tanpa mengalami gangguan mekanisme dari mesin tik.
  • Susun keyboard Qwerty juga berfungsi untuk memudahkan komunikasi dengan menggunakan telegraf yang berbentuk kode morse.

Kesimpulan Pembahasan

Dari berbagai jenis keyboard yang dikembangkan saat ini, keyboard Qwerty merupakan jenis keyboard yang paling dikenal luas dan banyak digunakan dalam berbagai perangkat. Keyboard Qwerty merupakan penamaan keyboard yang tersusun sedemikian rupa dimana pada baris awal atas keyboard terdiri dari huruf Q, W, E, R, T, dan Y.

Penemuan keyboard Qwerty diawali karena banyaknya ditemukan kendala pada saat pengetikan dengan menggunakan keyboard standar ABCD. Pencipta mesin ketik saat itu, Christopher Sholes, kemudian mencoba untuk mengembangkan dan melakukan trial error dengan mengubah dan menyusun ulang papan tombol pada mesin ketik ciptaannya. Pada tahun 1878, E. Renington kemudian berhasil menyusun keyboard Qwerty sebagaimana yang kita kenal saat ini setelah ia membeli hak manufaktur mesin ketik Sholes.

Sebagaimana keyboard pada umumnya, keyboard Qwerty juga memiliki fungsi sebagai alat input pada komputer. Selain melakukan pengetikan standar, keyboard ini juga berfungsi untuk memudahkan komunikasi dengan menggunakan telegraf yang berbentuk kode morse.

fbWhatsappTwitterLinkedIn