Daftar isi
Semakin berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, tentu akan semakin memudahkan segala kegiatan yang dilakukan oleh manusia salah satunya adalah membuat sebuah website. Zaman dulu, membuat website ini adalah hal yang sulit karena hanya orang-orang tertentu saja seperti ahli coding yang bisa membuatnya. Mereka mampu menuliskan sekian banyak baris kode yang ada di aplikasi membuat website dengan hanya untuk menciptakan kerangka dasar website saja.
Namun kamu tidak perlu khawatir karena sudah banyak pilihan aplikasi yang tersedia dan memiliki fitur yang dapat menyesuaikan sesuai dengan kebutuhan. Mulai dari aplikasi website berbasis CMS, offline dan online hingga aplikasi yang berupa text editor. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, berikut beberapa aplikasi dalam membuat website:
1. WordPress
Aplikasi yang satu ini memang sudah tidak asing lagi, bukan? yap, WordPresss merupakan aplikasi dalam membuat website yang paling banyak dipakai saat ini. sebagai content managemen system, sebetulnya WordPress ini bukanlah sebuah aplikasi namun berbentuk sebuah file dan berbentuk website yang dipakai untuk layanan instan.
Hal yang menjadi alasan mengapa banyak yang menggunakan WordPress ini adalah karena penggunaannya secara gratis. Selain itu, penggunaannya juga cukup mudah yaitu dengan cara kita hanya mengkombinasikannya dengan plugin page builder seperti Elementor, Divi atau guttenberg yang mana adalah page builder internal dari WordPress versi 5.0.
Namun untuk mengoptimalkannya kamu harus membeli paket hosting yang khusus untuk WordPress. Selain itu, apabila masa trial telah habis nantinya kamu akan dikenakan biaya berlangganan yakni mulai dari Rp50.000 per bulan saja. Bahkan karena banyaknya pengguna, aplikasi ini sering menjadi target peretasan.
2. PageBreeze
Aplikasi yang satu ini lebih menekankan kepada kemudahaan serta kesederhanaan interface pengguna. Sehingga aplikasi PageBreeze sangat cocok untuk kamu gunakan yang sebagai web developer pemula. Tidak hanya itu, aplikasi ini juga termasuk kedalam jajaran editor WYSIWYG yang nantinya kamu dapat mengedit sekaligus juga melihat langsung hasil yang sedang dikerjakan. Tersedia banyak fitur unggulan seperti mode pratinjau, ratusan template website gratis, integrasi internal dengan basis data, fitur pembuatan form dan sebagainya.
3. Bluefish Editor
Bluefish merupakan aplikasi desain website yang memiliki ukuran terkecil hingga saat ini. aplikasi ini berfokus utama pada HTML dan desain antarmuka yang berupa teks di mana sangat cocok bagi kamu yang menyukai tampilan bersih di antamukanya. Meskipun begitu, aplikasi ini telah mendukung bahasa pemograman lainnya termasuk PHP, Java, Javascript, SQL, XML hingga CSS.
Selain itu, aplikasi ini juga memiliki fungsi pencarian yang terbilang baik di mana dapat memungkinkan kamu bisa menemukan teks di banyak project sekaligus. Bahkan aplikasi ini juga data dijalankan secara multi platform. Sayangnya, aplikasi ini tidak memiliki antarmuka visual.
4. Adobe Dreamweaver
Dreamweaver merupakan aplikasi desain website berbasis offline yang sangat populer di kalangan website developer baik itu untuk pengcodingan, editing maupun maintaining. Kombinasi antara visual editing dan juga HTML editing yang ada di aplikasi ini akan membantu anda dalam membuat kode desain website secara langsung. caranya yaitu dengan menampilkan layar untuk kamu menuliskan kode dan mendesain template yang digunakan untuk website.
Meskipun tidak semudah WordPress, aplikasi Dreamweaver ini akan membuat kamu dapat mendesain template website yang sesuai keinginanmu. Akan tetapi kamu harus memiliki keterampilan dasar coding untuk melakukannya. Selain itu, harganya juga terbilang cukup mahal yakni sekitar 27,62 US dolar [er bulan.
5. InVision Studio
Aplikasi membuat website selanjutnya adalah InVision Studio. Awalnya, aplikasi ini hanya menyediakan layanan berbasis cloud saja di mana yang terintegrasi dengan aplikasi desain seperti Sketch dan Photoshop. Namun sekarang, sudah menyediakan desain antar muka dengan fitur yang lengkap, spesifik dan mudah untuk dipelajari.
Fitur utamanya yakni kemampuan untuk membuat sebuah animation motion yang mudah dan dinamis. Dengan kata lain, fitur ini terbilang sulit untuk disaingi oleh aplikasi lainnya. Selain itu, terdapat pula fitur kolaborasi yang akan memudahkan pengguna dalam melakukan kerja sama dalam tim.
Bahkan kamu bisa membuat satu prototype untuk berbagai perangkan karena sudah tersedia artboard yang responsive. Hal ini tentu akan mempermudah serta menghemat waktumu dalam membuat website. Sayangnya, aplikasi ini cukup berat untuk dipasang.
6. Adobe XD
Jika kamu sudah terbiasa menggunakan aplikasi Adobe seperti Photoshop, pasti akan menyukai aplikasi ini. adobe XD mampu membuka dan mengedit file dari Sketch. Hal ini tentu akan menjadikan aplikasi ini menjadi pilihan para pengguna Windows di mana butuh kolaborasi dengan pengguna aplikasi Sketch.
Selain itu, kamu juga bisa menggunakannya untuk membuat prototipe aplikasi Android maupun iOS. Aplikasi Adobe XD juga terkoneksi dengan Adobe Library. Namun kemampuan animasi yang ada masih terbatas.
7. Framework Bootstrap
Aplikasi ini diciptakan oleh salah satu tim teknis dari aplikasi Twitter yang kini sudah menjadi aplikasi framework website mobile paling populer. Aplikasi ini bisa digunakan untuk membuat desain website dengan HTML, CSS serta JavaScript. Sederhananya, aplikasi ini mampu menyederhanakan proses coding website dari awal. Selain itu, Bootstrap jug menyediakan beragam fitur seperti sistem grid dan perpustakaan komonen yang dapat membuat coding website menjadi lebih cepat dan mudah.
Komponen tersebut juga termasuk header, navigasi serta tombol. Tidak hanya itu fitur yang tersedia juga lengkap dan mendukung pada hampir seluruh browser serta ukurannya yang ringkan. Kekurangannya adalah desain-desain website yang tersedia bisa dikatakan biasa saja.
8. Atom Text Editor
Aplikasi yang satu ini merupakan aplikasi editor open source yang digunakan untuk merancang, mengembangkan serta memodifikasi kode. Aplikasi Atom telah memiliki fitur drag and drop untik dapat memindahkan file dan juga folder. Bagi beberapa orang yang tidak menguasai coding mungkin akan merasa kesulitan dengan konsep aplikasi atom ini. meskipun begitu, terdapat bagian di dalam desain web yang memperluka modifikasi kode secara langsung.
Hal tersebut tentu saja dapat membantu web developer yang ingin menyesuaikan kodenya untuk menambahkan aplikasi yang dibutuhkan di dalam sebuah website. Namun sayangnya aplikasi ini tidak mempunyai antarmuka visual.
9. Weebly
Sama halnya dengan WordPress, aplikasi Weebly juga merupakan aplikasi membuat website paling populer yang berbasis CMS. Aplikasi ini muncul dengan tampilan antarmuka yang drag and drop di mana dapat memungkinkan para penggunanya bisa membuat website dalam hitungan menit. Meskipun tema yang tersedia terbatas, namun tema tersebut telah memiliki kesan yang professional. Ditambah lagi terdapat opsi untuk disesuaikan dengan keinginan personal.
Aplikasi ini memang ramah pengguna atau user friendly. Selain itu, aplikasi ini juga memiliki tema yang responsive di mana mampu bekerja secara maksimal di perangkat seluler. Weebly juga menyediakan in built SEO, analytics sampai fitur untuk mengunggah iklan langsung ke Facebook. Namun sayangnya, aplikasi yang berbasis CMS ini, memiliki fitur yang tidak sebanyak CMS lainnya seperti WordPress.