PPKN

Kolonialisme dan Imperialisme: Pengertian, Perbedaan dan Persamaannya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Abad ke 15, merupakan titik balik dari perkembangan benua Eropa. Benua Eropa sangat berkembang pesat dengan bangkitnya berbagai ilmu pengetahuan di Eropa. Munculnya teori heliosentris adalah wujud yang paling besar dari perkembangan ilmu pengetahuan saat itu.

Paham heliosentris inilah yang menjadi faktor pendorong bangsa Eropa untuk melakukan penjelajahan di seluruh dunia. Selain itu, adanya kepercayaan mengenai bentuk bumi yang bulat juga menjadi faktor pendorong lainnya.

Namun, dalam penjelajahannya itu bangsa Eropa tak luput melakukan berbagai penjajahan di negara bagian timur yang dikenal sangat berpotensi. PraktikĀ  penjajahan yang dilakukan oleh bangsa barat dapat dibedakan menjadi dua macam, kolonialisme dan imperialisme.

Berikut pemaparan mengenai kolonialisme dan imperialisme beserta dengan perbedaannya.

Pengertian Kolonialisme

Kata kolonialisme berasal dari kata colonus yang memiliki arti sebagai sebuah usaha yang bertujuan untuk mengembangkan kekuasaan suatu negara yang berada di luar wilayah negara tersebut. Dalam pelaksanaannya, kolonialisme bertujuan untuk dapat mencapai dominasi ekonomi.

Yang mana dominasi ekonomi terbatas pada sumber daya alam, sumber daya manusia beserta dengan sistem perdagangan di suatu wilayah. Wilayah yang dijadikan sebagai sasaran praktik kolonialisme biasanya disebut dengan wilayah koloni. Bangsa barat menunjuk wilayah koloni yang pada umumnya sangat berpotensi.

Baik berpontesi akan bahan bahan mentah yang nantinya diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dalam praktik ini. Namun, secara etimologi kolonialisme berasal dari kata colonus. Colonus memiliki arti menguasai.

Dengan ini, makna kolonialisme secara keseluruhan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh suatu bangsa dalam rangka menguasai bangsa yang lain dari luar wilayah negaranya sendiri. Ada banyak hal yang melatarbelakangi bangsa bangsa barat untuk melakukan kolonialisme.

Salah satu hal yang menjadi latarbelakangnya adalah adanya keinginan untuk mencari dominasi kekuatan. Baik dari segi perekonomian, sumber daya alam, sumber daya manusia dan politik.

Hal itu mengindikasikan bahwa bangsa eropa memiliki tingkatan yang lebih tinggi daripada wilayah koloninya.

Pengertian Imperialisme

Praktik imperialisme merupakan sebuah usaha perluasan kekuasaan suatu negara yang ditujukan untuk dapat menguasai negara lain. Dalam pelaksanaannya imperialisme dapat dibedakan menjadi dua, yakni imperialisme kuno dan imperialisme modern.

Imperialisme kuno telah terjadi sejak sebelum revolusi industri terjadi. Pada saat itu imperialisme kuno bertujuan untuk dapat memiliki mencapai kekayaan (gold), kejayaan (glory), serta untuk menyebarkan sebuah agama (gospel). Sedangkan, secara etimologi imperialisme berasal dari kata imperare.

Imperae memiliki sebuah arti yaitu memerintah. Oleh karenanya, secara umum imperialisme merupakan sebuah usaha yang dilakukan oleh suatu bangsa. Yang mana usaha tersebut bertujuan untuk memerintah bangsa lain yang berada di luar dari wilayahnya sendiri.

Pelaksanaan praktik imperialisme dijalankan dengan penuh paksaan untuk dapat mencapai tujuan bangsa yang melakukannya.

Secara umum, dalam pelaksanaannya kolonialisme dan imperialisme yang dilakukan bangsa Barat dilatarbelakangi dengan adanya ambisi. Bangsa barat berambisi untuk dapat mencari kekayaan yang banyak (gold), menyebarkan suatu paham keagamaan (gospel), serta untuk mencari sebuah kekayaan (glory).

Perbedaan Kolonialisme dan Imperialisme

Dalam praktik pelakasanaannya kolonialisme dan imperialisme didasari oleh dua tujuan yang berbeda. Praktik kolonialisme dalam pelaksanaanya ditujukan untuk menguasai sumber daya alam dan segala kekayaan yang terdapat dalam wilayah koloni. Mereka menginginkan adanya dominasi ekonomi dalam penjajahannya.

Sehingga dengan tujuan tersebut, mereka berupaya untuk mengeksploitasi segala potensi sumber daya dan menguasai sistem perdagangan daerah koloni tersebut. Sedangkan, dalam praktik imperialisme, Bangsa Barat hanya menginginkan untuk memperluas daerah kekuasaannya.

Untuk dapat memperluas kekuasaannya, mereka menyebarkan sebuah paham pada masyarakat yang hidup di wilayah koloni. Penyebaran paham tersebut dilakukan secara paksa oleh bangsa barat. Sehingga dalam kata lain, pelaksanaan praktik imperialisme dirasa lebih kejam daripada praktik kolonialisme.

Persamaan Kolonialisme dan Imperialisme

Dalam pelaksanaannya kolonialisme dan imperialisme sama sama mengakibatkan kesengsaraan pada masyarakat wilayah koloni. Dengan ambisi Bangsa Barat yang ingin menguasai segala wilayah koloni, bangsa barat mampu menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya.

Salah satunya adalah dengan pelaksanaan tanam paksa yang sangat menyengsarakan bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia menjadi objek tenaga kerja bangsa bangsa Barat untuk mencapai tujuannya, memperluas kekuasaan serta mengeksploitasi semua sumber daya alam.