Imperialisme: Pengertian – Macam dan Dampaknya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pada zaman dahulu, seorang raja dapat dikatakan besar apabila kerajaannya mempunyai daerah kekuasaan yang luas sehingga adanya keinginan untuk merebut daerah kekuasaan kerajaan lain, hal inilah dinamakan dengan imperialisme.

Pengertian Imperialisme

Pengertian Secara Etimologi

Imperialisme berasal dari bahasa latin yaitu imperare yang memiliki arti dan makna memerintah.

Hak untuk memerintah itu disebut dengan imperium sedangkan orang yang diberikan hak tersebut disebut dengan imperator.

Jadi dapat dikatakan imperialisme merupakan suatu kebijakan dimana satu negara berkuasa untuk memerintah negara lain.

Pengertian Menurut KBBI

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, imperialisme merupakan sistem politik yang bertujuan untuk menjajah negara lain agar mendapatkan kekuasaan dan keuntungan yang lebih besar.

Pengertian Secara Terminologi

Secara terminologi, imperialisme merupakan suatu kebijakan pada negara besar untuk memegang kendali pemerintahan terhadap daerah lain agar dapat dipelihara dan juga bisa berkembang.

Pengertian Menurut Para Ahli

Namun menurut para ahli imperialisme, yaitu:

  • Menurut Alan Bullock
    Imperialisme merupakan penaklukkan daerah satu kepada daerah lain dengan menetapkan hukum melalui kekuasaan dan eksploitasi terhadap ekonomi dan finansial.
  • Menurut Henry Pratt Fairchild
    Imperialisme merupakan kebijakan perluasan pada satu negara kepada negara lain dengan mengambil wilayah perbatasan secara paksa atau dengan cara menjajah daerah perlindungan yang dimiliki oleh negara lain.
  • Menurut Lenin
    Imperialisme merupakan suatu sistem ekonomi politik, dimana proses ekonomi tersebut mempunyai dan memiliki perwujudan terhadap keputusan politik.
  • Menurut Soekarno
    Imperialisme merupakan sistem yang dapat menguasai ekonomi negara lain atau merupakan sebuah kapitalisme dengan usaha untuk menguasai negara lain.

Imperialisme selalu dipandang sebagai sebuah sistem yang negatif, karena imperialisme dapat memberikan efek menderita kepada yang terjajah dengan merendahkan mereka dan penjajah menganggap diri mereka sebagai superior.

Sejarah Imperialisme

Pada abad XIX, imperialisme pertama kali muncul dari kerajaan Inggris. Ketika itu perdana menteri Inggris menjalankan ekspansi dengan tujuan meluaskan daerah kerajaan Inggris.

Kerajaan Inggris menganggap paling berkuasa karena telah berhasil menguasai negara di Asia dan Afrika dengan penjajahan.

Penjajahan dilakukan pada wilayah yang tertinggal dengan tujuan untuk membangun wilayah yang dijajah demi kebaikan dunia.

Namun sebenarnya penjajahan dilakukan untuk mengeksploitasi sumber-sumber daya yang ada di wilayah tersebut agar penjajah bisa menambah kekayaan dan kekuasaan.

Selain bangsa Inggris, Jepang juga melakukan imperialisme dengan dasar bahwa ingin menjadi bangsa yang besar sehingga dapat memerintah dunia.

Jerman dan Italia juga menjadi contoh dari imperialisme dengan adanya kepercayaan dimana satu negara lebih mulia atau lebih baik dari negaranya sendiri.

Pada abad 1500 M, imperialisme modern mulai berkembang sehingga terjadinya perang dunia ke dua. Perang dunia kedua sendiri berakhir sekitar tahun 1942.

Imperialisme baik zaman dulu maupun imperialisme modern selalu menganggap bahwa mereka yang menyebarkan tatanan, moralitas maupun agama serta peradaban dengan benar karena adanya aspek otoritas.

Imperialisme akan selalu ada dan melibatkan penggunaan kekuasaan militer atau kekuasaan lain, namun caranya lebih diperhalus seiring dengan berkembangnya jaman.

Tujuan Imperialisme

Tujuan dari adanya imperialisme, yaitu:

  • Untuk memperluas wilayah kekuasaan, tujuan ini berlangsung pada zaman kuno sampai zaman pertengahan.
  • Untuk menguasai dunia secara politis.
  • Untuk menyebarkan budaya barat ke seluruh dunia.
  • Untuk mengembangkan perekonomian.
  • Untuk menekankan pada penguasaan mental, ideologi dan psikologi.
  • Untuk memberikan pengaruh yang lebih besar dari kekuatan yang dilokalisir.

Penyebab Imperialisme

Penyebab dilakukannya imperialisme, yaitu:

  • Adanya keinginan untuk menjadi negara yang terbesar di dunia dengan memperluas daerah.
  • Merasa memiliki kekuatan terbesar di dunia dari berbagai aspek, seperti ekonomi, sosial dan pemerintahan.
  • Adanya perasaan bahwa bangsanya merupakan bangsa yang istimewa di dunia dan berhak menguasai atau memimpin bangsa lain.
  • Adanya keinginan untuk menyebarkan agama atau ideologi kepada negara lain agar dapat mendunia.
  • Selalu menganggap letak negaranya secara geografis tidak menguntungkan sehingga perbatasan antar bangsa menjadi faktor penting bagi negaranya.
  • Merasa negaranya kurang mampu sehingga membutuhkan kekayaan lingkungan hidup dari negara lain.
  • Adanya keinginan untuk ikut dan menguasai perdagangan dunia.
  • Karena terjadinya industri secara besar sehingga perlu adanya jaminan kestabilan bahan baku tersebut.

Macam-macam Imperialisme

Imperialisme terdiri dari berbagai macam sehingga dapat dibedakan berdasarkan secara umum dan berdasarkan sektor atau bidangnya.

Secara Umum

Berdasarkan secara umum, imperialisme terdiri dari dua macam, yaitu:

1. Imperialisme Kuno

Imperialisme kuno merupakan jaman awal munculnya imperialisme namun sebelum revolusi industri inggris.

Imperialisme kuno memiliki semboyan, yaitu gold atau kekayaan, gospel atau penyebaran, dan glory atau kejayaan.

Sehingga tujuan dari imperialisme kuno untuk dapat menyebarkan agama, mendapat kekayaan serta menambah kejayaan. Imperialisme kuno ini dipelopori oleh Spanyol dan Portugis.

2. Imperialisme Modern

Imperialisme modern muncul setelah revolusi industri dan berdasarkan kemajuan ekonomi.

Setelah terjadinya industri secara besar-besaran, bahan-bahan mentah banyak diperlukan dan dicari sehingga mulai melakukan penjajahan.

Penjajahan dilakukan agar mereka mempunyai sumber bahan mentah dan menjadikan pasar bagi hasil industri.

Berdasarkan Sektor atau Bidang

Berdasarkan sektor atau bidangnya, imperialisme terdiri dari empat macam, yaitu:

1. Imperialisme Politik

Imperialisme politik merupakan gerakan yang dilakukan agar dapat menguasai politik.

Biasanya imperialisme politik terjadi saat pesta demokrasi dan saat legislatif.

Salah satu contoh saat terjadinya perebutan kursi. Kursi terbanyak dapat menang terhadap suatu pengambilan dan perumusan kebijakan.

2. Imperialisme Ekonomi

Imperialisme ekonomi merupakan gerakan yang dilakukan agar dapat menguasai pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Contoh dari imperialisme ekonomi, yaitu perputaran pasar modal, saham, maupun sektor industri.

3. Imperialisme Kebudayaan

Imperialisme kebudayaan merupakan gerakan yang dilakukan agar dapat menguasai kebudayaan dan jiwa terhadap negara lain.

Maksud dari jiwa tersebut seperti, ide, gagasan dan pikiran. Jika imperialisme pada satu negara berhasil, maka kebudayaan pada negara tersebut akan hilang dan akan diganti dengan kebudayaan dari imperialisme.

4. Imperialisme Militer

Imperialisme militer merupakan gerakan yang dilakukan agar dapat menguasai suatu wilayah dengan sebuah ancaman atau tindakan militer.

Contoh dari imperialisme militer, yaitu pangkalan militer Amerika Serikat yang berada di setiap negara dapat memberikan ancaman terhadap kebijakan pada negara yang melawan.

Dampak Imperialisme

Imperialisme dapat memberi dampak dari berbagai bidang, seperti:

1. Dampak Politik

Dampak imperialisme dalam bidang politik, yaitu:

  • Dapat menimbulkan politik dunia
  • Dapat menambahkan rasa nasionalisme
  • Dapat menciptakan suatu tanah jajahan.
  • Terjadinya politik pemerasan.
  • Dapat menyebabkan berkibarnya perang kolonial.

2. Dampak Ekonomi

Dampak imperialisme dalam bidang ekonomi, yaitu:

  • Negara penjajah menjadi negara yang kaya, sedangkan yang dijajah menjadi negara yang miskin.
  • Sektor industri penjajah semakin besar karena dapat pasokan bahan baku yang murah dari negara yang dijajah, sedangkan sektor industri negara yang dijajah akan lenyap.
  • Dapat menyebabkan meluasnya sektor perdagangan dunia.
  • Menyebabkan adanya lalu lintas dunia, seperti bepergian dari satu negara ke negara lain.
  • Dapat menyebabkan hilangnya kekuatan ekonomi pada negara yang dijajah.
  • Terjadinya kapital surplus dan penanaman modal.

3. Dampak Sosial

Dampak imperialisme dalam bidang sosial, yaitu:

  • Kehidupan negara penjajah menjadi mewah dan berlebihan, sedangkan negara yang dijajah serba kekurangan.
  • Negara penjajah akan selalu maju, sedangkan yang dijajah akan mengalami kemunduran.
  • Dapat menyebabkan lebihnya rasa harga diri pada negara penjajah, sedangkan yang dijajah memiliki rasa harga dirinya kurang.
  • Negara penjajah memiliki segala hak yang ada, sedangkan yang dijajah tidak memiliki hak apapun.
  • Dapat menyebabkan timbulnya budaya kebaratan (globalisasi) pada negara yang dijajah.

Cara Mengatasi Imperialisme

Untuk mengatasi imperialisme dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:

  • Sebuah negara perlu memperkuat ketahanan dan keamanan negara agar negara-negara lain tidak dapat masuk dan menjajah.
  • Negara perlu menjalankan politik kontra pecah belah atau persatuan. Bila semua bersatu dalam menjalankan politik, para penjajah akan susah masuk dan memecah belah bangsa.
  • Negara harus aktif memberikan edukasi-edukasi dengan mendirikan sekolah yang banyak hingga ke pelosok agar rakyatnya tidak gampang dipengaruhi oleh pendatang dari negara lain.
  • Negara tidak boleh mempunyai mental inferior atau perasaan rendah diri, karena negara-negara lain yang merasa negara besar akan mudah menjajah.
  • Negara yang pernah terjajah harus menentang semua bentuk pada asosiasi-politik antara negara penjajah.
fbWhatsappTwitterLinkedIn