Konghucu agama atau kepercayaan? Polemik satu ini masih jadi banyak perbincangan di kalangan masyarakat. Yuk, intip beberapa faktor yang akan bantu menjawab konghucu itu termasuk agama atau hanya kepercayaan.
Ajaran Yang Diberikan
Ajaran yang diberikan menjadi poin pertama yang dapat menentukan apakah Konghucu hanya sebuah kepercayaan atau bisa disebut agama. Faktor yang dibahas disini merupakan faktor-faktor yang berlaku di Indonesia dan belum tentu diterapkan oleh negara lain. Konghucu akan disebut agama jika ajaran yang diberikan berbeda dengan agama yang telah diakui di Indonesia sebelumnya.
Konghucu dipercaya masuk ke Indonesia pada abad 3masehi tetapi baru berkembang tahun 1900-an. Agama yang sudah diakui sebelumberkembangnya konghucu di Indonesia diantaranya Islam, Kristen Katolik danProtestan, Hindu, dan Budha. Jadi, mari kita bandingkan apakah ajaran yangdibawa Konghucu berbeda atau sama dengan ke-enam agama tadi.
Ajaran Konghucu menitik beratkan pada etika serta hubungan antara Tuhan, manusia, anggota keluarga, dan Masyarakat, Konghucu juga selain percaya Tuhan mereka juga percaya dewa dewi konghucu. Jika dibandingkan dengan agama Budha maka Konghucu bisa disebut agama karena ajaran Buddha tentang kehidupan juga sama dengan percaya dewa dewi tetapi lebih menitik beratkan pada pembebasan diri dari ketidakpuasan, beban kehidupan, dan penderitaan.
Ternyata ajaran yang dibawa Konghucu juga berbeda dengan ajaran Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, dan Hindu.
- Islam selain percaya pada Tuhannya, mereka juga percaya kepada nabi/rasul juga malaikat.
- Kristen Katolik dan Protestan selain percaya Yesus Kristus, mereka juga percaya Bunda Maria.
- Katolik lebih memujakan Bunda Maria dibandingkan Yesus Kristus, sedangkan Protestan sebaliknya.
- Hindu selain pada tuhannya, mereka juga percaya Atman, Karma Phala, Punarbawa, dan Moksa. Jadi, dari poin pertama Konghucu bisa disebut sebagai agama.
Sistem Peribadatan
Poin kedua yaitu sistem peribadatan Konghucu harus berbeda dari agama-agama yang telah diakui di Indonesia sebelumnya. Sebenarnya dari tempat peribadahannya saja sudah dipastikan Konghucu bisa disebut agama di Indonesia. Tempat peribadahan Konghucu disebut litang atau klenteng, Islam disebut masjid, Kristen disebut gereja, Hindu disebut Pura, dan Budha disebut Vihara.
Sistem peribadahan Konghucu disebut King Thi Kong, berbeda dengan agama lainnya. Islam disebut sholat, Kristen Katolik disebut misa, Kristen Protestan disebut ibadah, Hindu disebut tri Sandhya, dan Budha disebut sembahyang. Jadi, sudah 2 poin dan Konghucu bisa dikatakan agama di Indonesia.
Kitab suci Konghucu juga berbeda dari agama-agama tersebut. Konghucu mempunyai kitab yang disebut wujing dan si shung. Alquran sebagai kitab umat Islam, Alkitab sebagai kitab umat Kristen, weda sebagai kitab umat Hindu, dan tri pitaka sebagai kitab suci umat Budha.
Jumlah Umat
Jumlah umat bisa menentuka Konghucu disebut agama atau hanya kepercayaan saja di Indonesia. Bisa diakui sebagai agama di Indonesia apabila jumlah umatnya setidaknya berjumlah ratusan ribuan. Umat Konghucu yang tercatat berkisar 0,05% dari jumlah warga negara Indonesia. Itu artinya penganut Konghucu berjumlah kurang lebih 117.091 jiwa. Jadi, dari poin ketiga inipun Konghucu bisa disebut sebagai agama di Indonesia.
Organisasi Kegiatan
Poin terakhir yaitu organisasi kegiatan. Bisa diakui sebagai agama di Indonesia apabila memiliki beberapa organisasi yang mengurusi kegiatan-kegiatan seperti peribadahan, hari besar, dan sebagainya. Konghucu tercatat memiliki sebuah organisasi besar yang disebut MATAKIN atau Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia yang berlokasi di Jakarta Utara. MATAKIN merupakan organisasi yang sengaja dibangun demi kepentingan dan perkembangan agama Konghucu di Indonesia. Didirikannya MATAKIN yaitu pada tahun 1955.
Selain itu ada juga MAKIN atau Majelis Agama Konghucu di Surabaya dan dikenal telah membangun tempat peribadahan umat Konghucu di Surabaya yang dinamakan Boen Bio, alamatnya di jalan Kapasan 131. Di Solo ada Khong Kauw Hwee sebagai lembaga agama Konghucu. Kemudian, ada Khong Kauw Tjong Hwee di Yogyakarta. Ada juga KAKIN atau Kebaktian Agama Konghucu Indonesia
Darikeempat poin tersebut dapat disimpulkan bahwa Konghucu bisa disebut sebagaisebuah agama di Indonesia dan baru diakui sebagai agama oleh negara Indonesiapada masa jabatan presiden Abdurachman Wachid atau Gus Dur di tahun 2000. Tetapi dari negara asalnyaKonghucu yaitu Tiongkok, mereka hanya menganggap Konghucu itu sebuahkepercayaan dan bukan sebuah agama. Berikut beberapa alasan tiongkok hanyamenganggap Konghucu sebagai kepercayaan.
Tahun Baru Imlek
Bagi umat Konghucu, tahun baru imlek termasuk kedalam hari raya agama konghucu, sedangkan bagi warga Tiongkok, tahun baru imlek itu mrupakan hari nasional mereka. Itulah mengapa di negara asalnya, Konghucu hanya dianggap kepercayaan.
Kesimpulan dari pemaparan diatas yaitu ada yang menganggap Konghucu itu sebagai agama dan juga ada yang masih menganggap sebagai kepercayaan. Tetapi mayoritas masyarakat di dunia mengakui bahwa Konghucu termasuk kedalam sebuah agama dan masuk kedalam peringkat 15 besar agama dengan penganut terbanyak didunia.
Alasan lain yang membuat Konghucu disebut agama yaitu mengenai ajarannya yang menjelaskan bahwa manusia dan Tuhan tidak bisa disatukan alias berbeda kasta. Manusia tidak bisa dibandingkan dengan Tuhan yang maha agung,
Itulah pemaparan mengenai perbincangan Konghucu agama atau kepercayaan. Semoga bisa menambah wawasan pembaca. Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya di laman ini ya.