Daftar isi
Lempeng tektonik erat hubungannya dengan lapisan yang ada di bumi. Pergerakan lempeng tektonik juga menjadi salah satu proses pembangunan gunung api, celah-celah lembah, pegunungan, dan gempa bumi yang mempunyai hubungan satu sama lain pada batas tektonik mereka. Pergerakan lempeng tektonik didorong dengan adanya arus konveksi yang disebabkan karena panas dari dalam mantel bumi.
Lempeng tektonik merupakan sebuah segmen batuan besar yang bergerak secara konstan dan relatif satu sama lainnya membentuk litosfer bumi, yang terdiri dari kerak samudra dan kerak benua. Teori lempeng tektonik mempunyai kaitan dengan teori pergerakan benua, di mana sekitar 250 juta tahun yang lalu lempeng tektonik tergabung dalam satu benua besar yaitu Pangea.
Menurut teori pergerakan lempeng benua, satu benua besar tersebut pecah menjadi dua benua besar yang kemudian mengalami perpecahan hingga membentuk daratan dan samudera seperti sekarang.
Proses terbentuknya dua lempeng tektonik, yaitu lempeng benua dan lempeng samudera dimulai dengan adanya gaya konveksi mantel pada lempeng benua.
Gaya konveksi mantel ini menjadi gaya yang ditimbulkan karena adanya tekanan panas dari dalam bumi yang mengakibatkan timbulnya celah. Seiring bertambahnya waktu celah antar lempeng benua tersebut menjadi semakin lebar dan membentuk berbagai lempeng samudera.
Lempeng Pasifik diperkirakan mempunyai ukuran sebesar 103.300.000 km² yang ditemukan di bawah Samudra Pasifik dan menjadi lempeng tektonik terbesar di dunia.
Sebagian besar Lempeng Pasifik terdiri dari berbagai kerak samudra kecuali wilayah di sekitar Selandia Baru dan sebagian California.
Lempeng Pasifik juga ikut andil dalam pembentukan pulau-pulau yang berada di Hawaii. Kepulauan Hawaii awalnya hanya sebuah gunung berapi yang naik di atas permukaan air selama jutaan tahun yang kemudian membentuk sebuah daratan.
Lempeng Amerika Utara adalah lempeng tektonik terbesar kedua di dunia yang memiliki ukuran 75.900.000 km². Lempeng ini terdiri dari kerak benua dan kerak samudera yang terdiri dari sebagian besar Amerika Utara dan Islandia.
Lempeng Amerika Utara menjadi bagian dari pembentukan Punggungan Atlantik Tengah yang menjadi sebuah rantai pegunungan di bawah Samudra Atlantik. Beberapa titik panas di bawah lempeng ini menyebabkan aktivitas seismik yang aktif, contohnya adalah fitur geyser Yellowstone.
Lempeng Eurasia mempunyai luas sekitar 67.800.000 kilometer persegi merupakan lempeng tektonik terbesar ketiga di dunia. Sebagian besar wilayah Benua Eropa dan Asia berada dalam Lempeng Eurasia.
Beberapa formasi geologi pun dapat ditemukan di Lempeng Eurasia diantaranya yang paling menonjol adalah deret pegunungan Himalaya.
Pegunungan Himalaya terbentuk akibat dari adanya tabrakan antara Lempeng Eurasia dengan Lempeng India. Lempeng Eurasia merupakan lempeng aktif secara geologis, dimana terdapat gunung berapi dan gempa bumi yang banyak ditemukan di wilayah ini.
Lempeng Afrika adalah lempeng tektonik terbesar keempat dengan perkiraan luas sebesar 61.300.000 km². Sebagian besar Benua Afrika ada dalam lempeng ini, namun lempeng ini juga mencakup bagian besar dari Samudra Hindia, Atlantik, Pulau Sisilia, dan Italia. Lempeng ini perlahan membelah “East African Rift Valley” yang membentang dari Laut Merah sampai ke Kenya.
Lempeng Antartika meliputi seluruh Benua Antartika serta laut di dekatnya yang mempunyai luas sebesar 60.900.000 km². Lempeng Antartika menjadi lempeng terbesar kelima di bumi dan juga merupakan lempeng paling selatan di dunia.
Lempeng Indo-Australia terbentuk dari penggabungan lempeng Australia dan India jutaan tahun yang lalu dengan luas sekitar 58.900.000 km². Gunung Himalaya terbentuk ketika Lempeng Eurasia dan Lempeng Indo-Australia saling bertabrakan. Beberapa ilmuwan pun percaya jika Lempeng India dan Lempeng Australia sebenarnya merupakan lempeng terpisah dan telah ada selama jutaan tahun yang lalu.
Lempeng Amerika Selatan adalah lempeng tektonik utama yang mencakup luas sekitar 43.600.000 km² di sekitar Amerika Selatan dan Samudra Atlantik. Gerakan lempeng antara Lempeng Amerika Selatan ke arah barat dan Lempeng Nazca telah menyebabkan terbentuknya gunung berapi serta peninggian Pegunungan Andes.
Lempeng Somalia adalah lempeng tektonik kecil yang terletak di bawah Afrika dekat negara Somalia yang hanya memiliki luas sekitar 16.700.000 km².
Sekarang, Lempeng Somalia telah bergerak menjauh dari Benua Afrika dengan kecepatan yang sangat kecil sekitar 20 milimeter per tahun. Maka, terdapat kemungkinan jika wilayah Somalia dapat melepaskan diri dari Afrika setelah jutaan tahun telah bergerak dan akan membentuk benua serta lautan baru.
Lempeng Nazca membentang di lepas pantai barat Amerika Selatan sepanjang 15.600.000 km², di sebelah selatan dari Lempeng Cocos yang jauh lebih kecil luasnya.
Lempeng ini menjadi salah satu penyebab pembentukan sejumlah pulau vulkanik dan bentang alam di Benua Amerika khususnya pegunungan pantai barat Amerika Selatan.
Lempeng Laut Filipina memiliki cakupan area sekitar 5.500.000 km² lautan yang berdekatan dengan pulau Filipina di dekat Laut Filipina. Lempeng ini juga dapat menyentuh Taiwan dan Jepang di bagian utara.